Pembangunan Model Dinamika Sistem

Tabel 3 Analisis kebutuhan pihak – pihak yang terlibat dalam sistem agroindustri kakao No Pelaku Kebutuhan 1 Petani a. Harga pupuk, pestisida, benih dan saprodi lainnya terjangkau b. Harga jual biji kakao tinggi c. Produktivitas kakao tinggi 2 Pedagang a. Mutu biji baik b. Keuntungan layak 3 Industri pengolahan a. Mutu biji kakao tinggi b. Pasokan bahan baku kontinu c. Produksi kakao olahan meningkat d. Keuntungan layak e. Permintaan produk olahan tinggi f. Harga biji kakao murah g. Kapasitas terpakai dan terpasang meningkat 4 Pemerintah a. Kesejahteraan petani meningkat b. Nilai tambah produk kakao meningkat c. Nilai ekspor meningkat d. Devisa meningkat Tabel 4 Formulasi permasalahan pelaku yang terlibat dalam sistem agroindustri kakao No Pelaku Formulasi Permasalahan 1 Petani a. Harga biji kakao rendah b. Produksi dan mutu rendah c. Pendapatan petani rendah 2 Pedagang a. Mutu produk rendah b. Bea ekspor tinggi 3 Industri Pengolahan a. Produksi kakao olahan rendah b. Mutu bahan baku rendah c. Tarif barier ekspor kakao olahan oleh negara importir 4 Pemerintah a. Ekspor sebagian besar dalam bentuk biji b. Harmonisasi kebijakan kurang

4.2.3 Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan rantai hubungan antara kebutuhan – kebutuhan dari masing – masing pelaku sistem dengan permasalahan – permasalahan yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut Eriyatno, 2003. Selain itu, keterkaitan antar elemen dalam sistem yang digambarkan dalam diagram sebab akibat causal loop diagram merupakan salah satu inti dari konsep dinamika sistem Sterman, 2000. Diagram sebab – akibat sistem agroindustri kakao disajikan pada Gambar 12. Gambar 12 Diagram Setelah menyu permasalahan dalam pada Gambar 12, la menginterpretasikan diagram input outpu Gambar 13. Gambar 13 Diagram Input Terkendali o Kebijakan pemerinta o Kapasitas industri o Produksi biji kakao o Kualitas biji kakao Input Tak Terkendali o Suku bunga o Nilai tukar o Permintaan kakao olahan am sebab akibat rancangan model sistem agro yusun rantai hubungan sebab akibat antara m bentuk diagram alir sebab akibat seperti langkah selanjutnya dalam mengidentifikasi n diagram alir ke dalam konsep kotak gelap put. Hasil rancangan diagram input output am input - output rancangan model sistem agro Sistem Agroindustri Kakao Input Lingkungan o Kondisi sosial ekonomi o Kondisi pasar kakao dunia i tah Ou Dik o Prose kakao efisie o Harga renda Manajemen Pengendalian Sistem Agroindustri Kakao li Output o Daya peng tingg o Pang kakao o Pene tingg roindustri kakao. ra kebutuhan dan rti yang disajikan si sistem adalah p black box atau ut disajikan pada roindustri kakao. utput Tak ikehendaki ses produksi ao olahan tidak ien rga biji kakao dah ut Dikehendaki ya serap industri ngolahan kakao gi ngsa ekspor ao olahan tinggi nerimaan petani gi

4.2.4 Pengembangan Mo

Pengembangan mod yang memiliki keterkaitan sa baku; 2 submodel pengo dan 4 submodel perdagan penjabaran dari diagram se variabel yang terkait serta dalam submodel maupun model dinamika sistem ini d yang diindikasikan oleh din negeri, pangsa ekspor k Indonesia secara keseluru hektar areal perkebunan ka Gambar 14 Keterkaitan an 1. Submodel Penyediaan B Submodel penyediaa dalam sistem agribisnis kak ini adalah petani maupun Submodel penyediaan b penyediaan bahan baku bij dalam submodel pengolaha biji kakao fermentasi dan n fermentasi dalam submod kakao, yaitu perkebunan odel del sistem agroindustri kakao disusun dari 4 satu sama lain, yaitu: 1 submodel penyedia golahan kakao; 3 submodel konsumsi kaka angan Gambar 14. Pengembangan model m sebab akibat yang dilakukan melalui identifika rta membangun hubungan antar variabel terse n dalam model secara keseluruhan. Penge i ditujukan untuk mengetahui perilaku industri inamika daya serap biji kakao oleh industri pe kakao olahan dibandingkan dengan eksp uruhan serta tingkat penerimaan petani un kakao yang diusahakan. antar submodel dalam model sistem agroindus Bahan Baku iaan bahan baku dibangun dari subsistem akao. Dengan demikian, pelaku utama dalam n perusahaan yang terlibat dalam perkebun bahan baku disusun untuk mengetahui biji kakao untuk industri pengolahan kakao ya han kakao. Penyediaan bahan baku terdiri da non fermentasi. Produksi biji kakao fermentasi del ini berasal dari 3 jenis pengusahaan pe n rakyat, perkebunan besar negara dan pe 4 submodel diaan bahan kao olahan; l merupakan ikasi elemen rsebut, baik gembangan stri hilir kakao pengolahan spor kakao ntuk setiap ustri kakao. usahatani m submodel unan kakao. ui perilaku yang berada dari 2, yaitu tasi dan non perkebunan perkebunan