Pendekatan Sistem Dinamika Sistem .1 Sistem

merupakan sebuah pendekatan dengan bantuan komputer untuk menganalisis dan mendesain sebuah kebijakan yang ditandai dengan adanya saling ketergantungan, saling interaksi, umpan balik informasi, dan lingkaran hubungan sebab akibat. Pendekatan ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dinamis yang timbul dalam sistem sosial, manajerial, ekonomi, ekologi, dan lain – lain. Sedangkan Sterman 2000 menyebutkan bahwa dinamika sistem merupakan metode yang sangat kuat untuk mendapat informasi yang berguna mengenai kompleksitas yang dinamis dan resistensi kebijakan. Kompleksitas yang dinamis timbul karena sistem bersifat: 1. Dinamis. Perubahan dalam sistem terjadi pada skala yang banyak dan skala yang berbeda – beda tersebut kadang – kadang berinteraksi. 2. Tightly coupled. Pelaku dalam sistem berinteraksi kuat satu sama lain dan dengan lingkungannya. 3. Diatur oleh umpan balik governed by feedback. Keputusan yang menghasilkan perubahan menyebabkan perubahan sifat dan memicu yang lain untuk bertindak, sehingga menimbulkan situasi baru yang akan berpengaruh pada keputusan berikutnya. 4. Nonlinear. Dampak dari sesuatu jarang proporsional dengan penyebabnya dan apa yang terjadi secara lokal dalam suatu sistem sering tidak berlaku di daerah yang jauh. Non linearity sering meningkat dari fisik dasar sistem dan juga banyaknya faktor yang berintegrasi dalam pengambilan keputusan. 5. History – dependent. Ketergantungan terhadap satu jalur tertentu. 6. Self – organizing. Kedinamisan suatu sistem sering meningkat secara spontan dari struktur internalnya. 7. Adaptive. Kapabilitas dan aturan – aturan keputusan dalam sistem yang kompleks berubah setiap saat. Adaptasi juga terjadi sebagai proses belajar dari pengalaman khususnya yang dipelajari dari cara baru untuk mencapai tujuan dan menghadapi kendala. 8. Counterintuitive. Pada sistem yang kompleks, sebab dan akibat jauh dalam ruang dan waktu, namun kita cenderung berusaha menjelaskannya dengan mencari penyebab yang sedekat mungkin. 9. Policy resistant. Dalam sistem yang kompleks dimana kita memiliki kemampuan untuk memahaminya, sepertinya banyak solusi yang jelas untuk suatu masalah atau sebenarnya hanya memperburuk situasi. 10. Characterized by trade off. Gambar 11 Pola umum perilaku dinamika sistem. Sumber: Sterman, 2000 Garcia 2006 menyebutkan bahwa tujuan dasar dari pendekatan dinamika sistem adalah untuk memperoleh pemahaman mengenai penyebab struktural dari perilaku sistem. Untuk itu, pengetahuan mengenai peran dari setiap elemen dari sistem sangat penting untuk menilai bagaimana tindakan yang berbeda dari setiap elemen tersebut mempengaruhi kecenderungan perilaku sistem. Sterman 2000 dan Kirkwood 1998 menyebutkan bahwa bentuk perilaku dasar dari dinamika sistem adalah exponential growth, goal seeking, dan oscillation. Masing-masing bentuk tersebut dari struktur umpan balik yang sederhana dimana growth diperoleh dari umpan balik yang positif, goal seeking dari umpan balik negative dan oscillation dari umpan balik negatif dengan delay waktu. Bentuk perilaku seperti S-Shaped growth, S-shaped growth with overshoot and oscillation, dan overshoot and collapse terbentuk dari inteksi nonlinier dari struktur umpan balik dasar Gambar 11. Umpan balik yang membentuk pola perilaku dari setiap model dinamika sistem merupakan salah satu inti dari konsep dinamika sistem Sterman, 2000. Untuk merepresentasikan struktur umpan balik dari suatu sistem, causal loop diagram merupakan alat yang sangat penting. Diagram ini sangat penting untuk: i menggambarkan secara cepat hipotesis penyebab dinamika dalam sistem; ii memperoleh mental model; dan iii mengkomunikasikan umpan balik yang penting dan dipercaya bertanggung jawab terhadap permasalahan. Dalam causal loop diagram, setiap variabel dihubungkan dengan hubungan sebab akibat causal link baik positif maupun negatif Tabel 2. Tabel 2 Pengertian causal link Simbol Interpretasi Rumus Matematis Contoh X Y Jika X meningkat menurun, maka Y meningkat menurun = + + Luas areal Produksi biji kakao X Y Jika X meningkat menurun, maka Y menurun meningkat = + + Harga biji kakao Permintaan biji kakao oleh industri Sumber: Sterman, 2000

3.5. Pembangunan Model Dinamika Sistem

Model merupakan suatu abstraksi dari realitas yang akan memperlihatkan hubungan langsung maupun tidak langsung serta timbal balik atau hubungan sebab akibat Eriyatno, 2003. Sterman 2000 menyebutkan bahwa untuk membangun model yang baik harus mengikuti proses yang terdiri dari: 1 mengartikulasikan masalah yang harus diselesaikan; 2 formulasi “dynamic hypotesis” atau teori tentang penyebab masalah; 3 formulasi model simulasi untuk menguji dynamic hypotesis; 4 menguji model hingga sesuai dengan tujuan; dan 5 merancang dan mengevaluasi kebijakan untuk perbaikan. Proses tersebut merupakan langkah yang berulang iteratif. Secara umum, tahapan analisis dalam membangun model dengan menggunakan dinamika sistem meliputi: a identifikasi masalah; b merumuskan hipotesis dinamika sistem; c menyusun hubungan sebab akibat yang kontinu atau interface diagram; d membangun model simulasi; e + - + -