Skenario 8: Skenario 7 Plus Peningkatan Kapasitas Industri 10 Persen per Tahun

petani yang tidak terlibat d juta. Gambar 66 Penerim Secara keseluruhan, mendorong industri peng Skenario ini dapat mening industri pengolahan sehing juga tidak mengorbankan penerapan bea ekspor ya yang mendorong penuruna

8.6 Perbandingan Antar S

Hasil simulasi dari be lain untuk merumuskan a pengembangan sistem ag petani. Dalam analisis ini, d aktual dengan hasil pene dengan skenario 2 serta a dalam program Gernas kakao mencapai Rp. rimaan petani pada kondisi aktual dan skenario Tahun 2008-2025. n, alternatif kebijakan dengan skenario 8 rela ngolahan dan usahatani kakao menjadi le ingkatkan kapasitas terpasang dan kapasita ngga produksi kakao olahan meningkat. Upay an usahatani kakao sebagaimana denga yang menyebabkan penurunan harga di ting nan luas areal perkebunan rakyat. r Skenario Alternatif berbagai skenario di atas dapat dibandingkan alternatif kebijakan yang paling baik dala agroindustri kakao sekaligus peningkatan pe i, dilakukan membandingkan kinerja model pa nerapan kebijakan pengembangan agroindu alternatif kebijakan dengan skenario 4, 5, 6 p. Rp. 10,84 rio 8, latif mampu lebih baik. sitas terpakai aya tersebut an adanya ngkat petani n satu sama alam upaya penerimaan pada kondisi ustri kakao 6, 7 dan 8, sehingga dapat diperoleh alternatif kebijakan yang memiliki kinerja yang paling baik. Perbandingan simulasi yang terkait dengan output model sistem agroindustri kakao yaitu daya serap industri pengolahan, pangsa volume dan nilai ekspor kakao olahan serta penerimaan petani disajikan pada Gambar 67, 68, 69 dan 70 serta Lampiran 5, 6, 7, 8 dan 9. Sedangkan perbandingan simulasi yang terkait dengan output submodel pengolahan kakao, penyediaan bahan baku, konsumsi dan perdagangan disajikan pada Lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17. Gambar 67 Perbandingan daya serap industri pengolahan kakao pada kondisi aktual, skenario 2, 4, 5, 6, 7 dan 8, Tahun 2008-2025. Perbandingan perilaku daya serap industri antar skenario pada Gambar 67, dapat dilihat bahwa daya serap industri pengolahan kakao tertinggi pada akhir periode analisis diperoleh melalui skenario 8, sedangkan daya serap terendah diperoleh pada skenario 5. Hal ini mengindikasikan bahwa skneario 8 memiliki pertumbuhan daya serap industri yang lebih tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya. Namun, jika dianalisis selama periode analisis, alternatif kebijakan dengan skenario 6 memiliki rata-rata daya serap tertinggi yaitu sebesar 68 persen, diikuti skenario 8 sebesar 65 persen. Kondisi ini terjadi karena pada skenario 8, produksi biji kakao lebih tinggi dibandingkan dengan skenario 6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Akt ual Skenar io 2 Skenar io 4 Skenar io 5 Skenar io 6 Skenar io 7 Skenar io 8 akibat adanya peningkatan produktivitas perkebunan rakyat yang tidak terlibat dalam program Gernas kakao. Gambar 68 Perbandingan pangsa volume ekspor kakao olahan pada kondisi aktual, skenario 2, 4, 5, 6, 7 dan 8, Tahun 2008-2025 Pangsa volume ekspor kakao olahan tertinggi pada akhir periode analisis juga diperoleh dari alternatif kebijakan dengan skenario 8 Gambar 68, diikuti oleh skenario 6, skenario 2, skenario 7, skenario 4, aktual dan skenario 5 dengan pangsa masing-masing sebesar 68,03 persen, 67,70 persen, 56,32 persen, 32,13 persen, 24,39 persen, 22,54 persen dan 19,55 persen. Hal ini menunjukkan bahwa alternative kebijakan dengan skenario 8 mampu meningkatkan produksi kakao olahan dengan sangat signifikan sehingga mendorong volume ekspor kakao olahan jauh melebihi volume ekspor biji kakao yang hanya memiliki pangsa sebesar 24,27 persen. Sejalan dengan pangsa volume ekspor kakao olahan, alternatif kebijakan dengan skenario 8 juga memiliki pangsa tertinggi untuk nilai ekspor kakao olahan Gambar 69. Pada akhir periode analisis, pangsa nilai ekspor kakao olahan dengan skenario 8 mencapai 75,73 persen. Sedangkan pangsa terendah juga diperoleh dari skenario 5 dengan nilai 26,27 persen. 10 20 30 40 50 60 70 80 Akt ual Skenar io 2 Skenar io 4 Skenar io 5 Skenar io 6 Skenar io 7 Skenar io 8 Gambar 69 Perbandingan pangsa nilai ekspor kakao olahan pada kondisi aktual, skenario 2, 4, 5, 6, 7 dan 8, Tahun 2008-2025. Jika dilihat dari sisi penerimaan petani, skenario 8, 7, 6 dan 5 memiliki tingkat penerimaan petani tertinggi untuk petani yang mengikuti program Gernas kakao pada akhir periode analisis Gambar 70. Sedangkan untuk petani yang tidak terlibat dalam program Gernas, penerimaan tertinggi diperoleh dari skenario 8 dan 7. Adanya kesamaan penerimaan petani pada skenario-skenario tersebut disebabkan oleh adanya kesamaan kebijakan yang terkait dengan penerimaan petani. Pada skenario 5, 6, 7, dan 8, kesamaan penerimaan petani yang terlibat dalam program Gernas kakao disebabkan oleh asumsi tingkat keberhasilan Gernas kakao yang sama yaitu sebesar 60 persen ditambah dengan peningkatan harga di tingkat petani akibat penghapusan bea ekspor kakao. Sedangkan skenario 7 dan 8 mampu mendorong penerimaan petani yang tidak terlibat dalam program Gernas kakao lebih tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya akibat adanya kebijakan peningkatan produktivitas perkebunan rakyat yang tidak terlibat dalam program Gernas kakao. 10 20 30 40 50 60 70 80 Akt ual Skenar io 2 Skenar io 4 Skenar io 5 Skenar io 6 Skenar io 7 Skenar io 8