Dampak Pengembangan Agroindustri terhadap Pendapatan Petani
                                                                                mudah  diprediksi  Poppe,  2010. Kondisi  tersebut  juga  seringkali  tidak  dapat dijelaskan dengan baik oleh model statis tradisional Katchova, et al., 2001.
Penggunaan  pendekatan dinamika  sistem dalam  upaya  pengembangan suatu  komoditas dan  wilayah sudah  banyak  dilakukan.  Wigena, et  al.,  2009
berhasil merancang model berkelanjutan pengelolaan kebun kelapa sawit plasma yang  berkelanjutan  untuk  periode  25  tahun serta  mampu  memenuhi  semua
aspek  yang  dikaji  yaitu  aspek  biofisik,  ekonomi  dan  sosial. Pendekatan  ini  juga digunakan  Letaubun, et  al., 2005  untuk  menentukan  pengembalian  ekonomi
yang  optimal  dari  pengelolaan  hutan  alam  produksi. Skenario  jangka  panjang tenaga  kerja  kehutanan  selama  20  tahun  juga  dapat  dihasilkan  oleh  Purnomo
2006  dengan  menggunakan  model dinamika  sistem. Disain  strategi  dan skenario  yang  dihasilkan  dari  model dinamika  sistem tersebut  dapat  dijadikan
sebagai  bahan  evaluasi tindakankebijakan  pada  masa  yang  akan  datang
sehingga dapat diantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi Zuhdi, 2007. Model dinamika  sistem juga  banyak  digunakan  untuk  melakukan  simulasi
berbagai alternatif dalam menyelesaikan suatu masalah. Simulasi tersebut dapat dijadikan  sebagai  skenario  yang  dapat  dijadikan  masukan  bagi  para  pengambil
kebijakan Purnomo, 2003. Irawan 2005 menggunakan model dinamika sistem untuk menganalisis dan melakukan simulasi ketersediaan beras nasional. Dalam
analisisnya  penulis  menggunakan  peubah  luas  lahan  padi,  produksi  padi, ketersediaan  beras,  kebutuhan  beras,  surplusdefisit  dan  pertambahan  jumlah
penduduk. Nurmalina 2007 juga menganalisis model neraca ketersediaan beras di  masa  yang  akan  datang  berdasarkan  pendekatan dinamika  sistem. Simulasi
dinamika sistem juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat penjualan di masa yang akan datang dengan cukup baik Nurhasanah, 2007. Hal tersebut memang
memungkinkan  dihasilkan dari  simulasi  model dinamika  sistem,  karena  dengan model  tersebut  hubungan  antara  keputusankebijakan  dengan  dampak  yang
akan dihasilkan dapat dipetakan Hidayanto and Halim, 2004. Mariana  2005  menggunakan  model dinamika  sistem untuk  merumuskan
strategi  dan  program  pengembangan  investasi  pada  industri  biodiesel  kelapa sawit. Dalam membangun modelnya, peneliti membagi dalam 5 sub model yaitu
sumber daya, teknis produksi, pasar dan finansial yang semuanya berpengaruh terhadap  kelayakan  investasi  dan  menunjukkan  keterkaitan  satu  sama  lain.
Model  yang  sama  juga  digunakan  Ardana 2009 untuk  membangun  model pengelolaan  energi  berwawasan  lingkungan dengan  kasus  pengembangan
tanaman  jarak  pagar. Penggunaan  model dinamika  sistem juga  digunakan  oleh Chen  and  Jan  2005  untuk  membuat  model  pengembangan industri
semikonduktor.  Pengembangan industri yang  diukur  dalam  model  adalah pertumbuhan  penjualan  dan  profitabilitas industri.  Model  yang  sama  juga
digunakan oleh Jan and Hsiao 2004 untuk membangun model pengembangan industri otomotif. Salah  satu  ukuran  pengembangan industri yang  digunakan
adalah volume penjualan dan pangsa pasar. Model dinamika  sistem mampu  memberikan  banyak  manfaat  dalam
menganalisis  suatu  permasalahan.  Namun  demikian,  model dinamika  sistem tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus juga melibatkan alat – alat analisis lain
yang  sesuai  dengan  permasalahan  yang  ingin  diselesaikan.  Untuk  itu,  model harus  dibangun  untuk  memecahkan  suatu  masalah  sehingga  harus  terintegrasi
ke dalam upaya penyelesaian masalah sejak awal  Sterman, 2000.
                                            
                