Struktur Umur dan Seks Rasio Penentuan Kelas Umur Banteng

Pada tahun 2005 dilakukan revisi zonasi TN Alas Purwo terkait dengan usulan zona pemanfaatan dan perubahan eks zona penyangga menjadi zona tradisonal dan zona rehabilitas. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : 26KptsIV-KK2007 tanggal 19 Pebruari 2007 tentang Revisi Zonasi TN Alas Purwo, zonasi TN Alas Purwo terbagi atas: 1 Zona Inti seluas 17.150 ha; 2 Zona Rimba seluas 24.207 ha; 3 Zona Rehabilitasi seluas 620 ha; 4 Zona Pemanfaatan seluas 660 ha; dan 5 Zona Tradisional seluas 783 ha. Peta lokasi penelitian dan pembagian zonasi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Sumber : Balai TN Alas Purwo Gambar 4 Peta zonasi TN AlasPurwo. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03Menhut-II2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai TN Alas Purwo terdiri dari 2 dua Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah yaitu Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tegaldlimo dan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Muncar. TN Alas Purwo, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu perlindungan proses ekologis sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, dan pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dalam bentuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, dan pariwisata alam. 3.2 Topografi, Geologi, Iklim, dan Hidrologi 3.2.1 Topografi Kawasan TN Alas Purwo terdiri dari daerah pantai perairan, daratan dan rawa, daerah daratan hingga daerah perbukitan dan pegunungan, dengan ketinggian mulai antara 0–322 mdpl dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis. Daerah pantai melingkar mulai dari Segoro Anak Grajagan sampai daerah Muncar dengan panjang garis pantai sekitar 105 Km. Kelerengan kawasan mulai daerah datar 0-8 seluas 10.554 ha;landai 8-15 seluas 19.474 ha; agak curam 15-25 seluas 11.091 ha; serta curam 25-40 seluas 2.301 ha.

3.2.2 Geologi

Formasi geologi pembentuk kawasan berumur Meosen atas, terdiri dari batuan berkapur dan batuan berasam. Pada batuan berkapur terjadi proses karstifikasi yang tidak sempurna, karena faktor iklim yang kurang mendukung relatif kering, serta batuan kapur yang diperkirakan terintrusi oleh batuan lain. Di kawasan ini terdapat banyak gua, dan menurut hasil inventarisasi terdapat 44 buah gua. Diantara gua-gua tersebut yang selama ini banyak dikunjungi adalah Gua Istana, Gua Padepokan dan Gua Basori. Jenis tanah terdiri atas 4 empat kelompok, yaitu 1 tanah komplek Mediteran Merah-Litosol seluas 2.106 ha, 2 tanah Regosol Kelabu seluas 6.238 ha, 3 tanah Grumosol Kelabu seluas 379 ha, dan 4 tanah Aluvial Hidromorf seluas 34.697 ha.

3.2.3 Iklim

Kawasan TN Alas Purwo dan sekitarnya memiliki curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Hari hujan berkisar dari tidak ada hari hujan hingga lebih