Perkembangbiakan dan Reproduksi Parameter Demografi .1 Natalitas

III. KONDISI UMUM LOKASI Penelitian penentuan ukuran populasi minimum dan optimum lestari dilaksanakan di TN Alas Purwo. Secara umum, kondisi lokasi penelitian adalah sebagai berikut :

3.1. Letak, Luas, dan Status Kawasan

Secara geografis kawasan TN Alas Purwo terletak pada 8 o 26 45’’ - 8 o 47 00’’ LS dan 114 o 20’ 16’’ - 114 o 36’ 00’ BT. Ketinggian tempat bervariasi dari 0-322 mdpl. Menurut administrasi pemerintahan masuk dalam wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Taman Nasional Alas Purwo berbatasan dengan Teluk Grajagan, kawasan hutan produksi Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyuwangi Selatan, Desa Grajagan, Desa Purwoagung, Desa Sumberasri, di sebelah Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali dan Samudera Indonesia, sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Pangpang, Selat Bali, desa Sumber Beras, desa Kedungrejo, desa Wringinputih, Kecamatan Muncar serta desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo dan sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Kawasan Alas Purwo, sebelum ditetapkan sebagai taman nasional semula berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor stbl 456 tanggal 1 September 1939 dengan luas areal 62.000 ha. Berdasarkan berita acara pengukuran tanggal 27 Mei 1983 luasan tersebut diubah menjadi 43.420ha. Melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 283Kpts-II1992 tanggal 26 Februari 1992, status suaka margasatwa berubah menjadi taman nasional. Kawasan TN Alas Purwo, berdasarkan pembagian zonasi sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Nomor: 51KptsDj-IV1987 tanggal 12 Desember 1987 terbagi atas: 1. Zona Inti seluas 17.200 ha; 2. Zona Rimba seluas 24.767 ha; 3. Zona Pemanfaatan seluas 250 ha; 4. Zona Penyangga seluas 1.303 ha. Pada tahun 2005 dilakukan revisi zonasi TN Alas Purwo terkait dengan usulan zona pemanfaatan dan perubahan eks zona penyangga menjadi zona tradisonal dan zona rehabilitas. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : 26KptsIV-KK2007 tanggal 19 Pebruari 2007 tentang Revisi Zonasi TN Alas Purwo, zonasi TN Alas Purwo terbagi atas: 1 Zona Inti seluas 17.150 ha; 2 Zona Rimba seluas 24.207 ha; 3 Zona Rehabilitasi seluas 620 ha; 4 Zona Pemanfaatan seluas 660 ha; dan 5 Zona Tradisional seluas 783 ha. Peta lokasi penelitian dan pembagian zonasi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Sumber : Balai TN Alas Purwo Gambar 4 Peta zonasi TN AlasPurwo. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03Menhut-II2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai TN Alas Purwo terdiri dari 2 dua Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah yaitu Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tegaldlimo dan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Muncar. TN Alas Purwo, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu perlindungan proses ekologis sistem penyangga kehidupan,