Latar belakang Determining Minimum and Optimum Viable Population Size of Banteng (Bos javanicus) Based on Demographic Parameters at Alas Purwo National Park, Banyuwangi, East Java

minimal 50 berdasarkan pengamatan langsung, penurunan tingkat kejadian, perdagangan ilegal tingkat tinggi bagian Banteng terutama tanduk, dan karena adanya perdagangan daging secara tak terkendali di Asia Tenggara dan dari berburu untuk perdagangan tanduk, serta hilangnya habitat dan degradasi di Jawa IUCN 2004. Ancaman utama terhadap kelestarian banteng menurut IUCN 2004 adalah : 1. Hilangnya atau rusaknya habitat yang disebabkan oleh kegiatan pertanian dan perkebunan serta pembangunan pemukiman penduduk; 2. Spesies asing invasive yang berpengaruh secara langsung terhadap spesies dan munculnya kompetitor; 3. Perburuan, yaitu pengambilan berlebihan terhadap spesies yang dilakukan oleh manusia; 4. Perubahan dalam dinamika spesies asli, yaitu dengan adanya domestikasi dan hibridisasi serta adanya penyakitpathogen. 2.3 Parameter Demografi 2.3.1 Natalitas Populasi meningkat karena natalitas. Tingkat natalitas setara dengan angka kelahiran, natalitas hanya menjadi kata yang lebih luas yang mencakup produksi individu baru dengan kelahiran, penetasan, perkecambahan, atau fisi. Tingkat natalitas dapat dinyatakan sebagai jumlah organisme lahir per wanita per satuan waktu. Pengukuran tingkat natalitas atau kelahiran sangat tergantung pada jenis organisme yang dipelajari Krebs 1978. Natalitas merupakan jumlah individu baru anak yang lahir dalam suatu populasi yang dapat diyatakan dalam beberapa cara yaitu produksi individu baru dalam suatu populasi, laju kelahiran per satuan waktu atau laju kelahiran per satuan waktu per individu Odum 1971. Natalitas dapat dinyatakan dalam laju kelahiran kasar crude birth rate, yaitu perbandingan antara jumlah individu yang dilahirkan dengan jumlah seluruh anggota populasi pada satu periode waktu; dan laju kelahiran pada umur spesifik yang merupakan perbandingan antara jumlah individu yang dilahirkan dengan jumlah induk yang melahirkan yang termasuk dalam kelas umur tertentu Alikodra 2002. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju induk melahirkan anak adalah Deshmukh 1992 : 1 Jumlah anak yang dihasilkan dalam setiap kelahiran; 2 Waktu antara satu kejadian reproduksi dengan kejadian berikutnya; dan 3 Umur reproduksi yang pertama.

2.3.2. Mortalitas

Kepadatan populasi dapat berkurang oleh faktor mortalitas. Mortalitas dapat dihitung lajunya sebagai angka kematian, jumlah hewan yang mati selama unit waktu biasanya satu tahun dibagi dengan jumlah hidup pada awal satuan waktu Deshmukh 1992; Sinclair et al. 2006. Pola kematian karena umur lanjut digambarkan melalui kurva kelangsungan hiduppeluang hidup survivorship curve. Peluang hidup adalah kemampuan individu kelas umur tertentu untuk hidup pada kelas umur di atasnya. Setiap makhluk hidup memiliki tipe kurva peluang hidup yang berbeda-beda. Secara umum tipe survivorship dibedakan menjadi tiga tipe seperti pada Gambar 3. Sumber : Pearl 1928 dalam Krebs 1978 dan Hasibuan 1988 Gambar 3. Kurva survivorship. Tipe 3 Tipe 2 Tipe 1 Peluang Hidup Umur