Geologi Iklim Topografi, Geologi, Iklim, dan Hidrologi .1 Topografi

4.4 Analisis Data

4.4.1 Ukuran Populasi

Ukuran populasi banteng di padang penggembalaan merupakan jumlah tertinggi pada saat pengamatan dengan kelas umur anak, remaja, dan dewasa dengan jenis kelamin jantan dan betina, kecuali anak yang belum dapat dibedakan jantan dan betinanya.

4.4.2 Struktur Umur dan Seks rasio

Jumlah individu pada setiap kelas umur disusun dalam piramida populasi. namun untuk mendapatkan gambaran pola pertumbuhan populasi yang sebenarnya, jumlah individu dalam kelas umur dibagi selang umurnya. Seks rasio didapatkan dari perbandingan jumlah individu jantan dan betina pada tiap kelas umur. Untuk kelas umur anak seks rasio yang digunakan adalah seks rasio kelas umur satu tingkat di atasnya yaitu kelas umur remaja. Seks rasio merupakan perbandingan antara jumlah jantan dan betina. Seks rasio dihitung dengan rumus berikut ini: Seks rasio Y X Dimana: Y = Jumlah individu jantan; X = Jumlah individu betina

4.4.3 Peluang Hidup

Peluang hidup dihitung pada setiap kelas umur. Data peluang hidup didapatkan dari jumlah individu yang hidup pada kelas umur x+1 dibagi dengan jumlah individu pada kelas umur dibawahnya x. Peluang hidup dapat dihitung dengan rumus berikut ini: Di mana : Px = Peluang hidup kelas umur x L x+1 = Jumlah individu yang hidup pada KU X+1 Lx = Jumlah individu yang hidup pada KUx x x x L L p 1 + =

4.4.4 Fekunditas dan Usia Kawin

Fekunditas merupakan jumlah bayi yang mampu dilahirkan oleh seekor induk pada satu tahun. Usia kawin banteng didapatkan dari studi literatur dari berbagai penelitian terdahulu. Fekunditas dalam penelitian ini dihitung dengan rumus berikut ini: Dimana : F = Fekunditas x = jumlah anak B = jumlah betina produktif

4.4.5 Daya Dukung

Untuk mengetahui daya dukung habitat banteng dihitung dengan rumus berikut ini: K = PC x A Di mana : K = Daya dukung habitat P = produktivitas hijauan kghath A = luas seluruh areal ha C = kebutuhan makan banteng kgekortahun

4.4.6 Ukuran Populasi Minimum Lestari

Kelestarian dicapai ketika setidaknya populasi akhir sama dengan populasi awal atau mengalami peningkatan dan tidak mengalami penurunan. Pada penelitian ini populasi awal adalah populasi pada saat dilakukan penelitian. Dengan kata lain: N0 = N1 =N2 = Nt Di mana : N0 = jumlah individu anak A0 + jumlah individu remaja R0 + Jumlah Individu Dewasa D0 N1 = jumlah individu anak A1 + jumlah individu remaja R1 + Jumlah Individu Dewasa D1