Ukuran Populasi Minimum Lestari
kawinnya. Jika jumlah jantan lebih banyak, sedangkan individu betina lebih sedikit maka jumlah betina yang bisa melahirkan akan lebih sedikit. Betina
dengan jumlah yang sedikit menyebabkan kecilnya jumlah betina yang produktif, kecilnya jumlah betina yang hamil, sedikitnya jumlah dan kualitas embriobetina
yang hamil dan sedikitnya jumlah anak yang lahir. Natalitas meningkat sejalan dengan semakin menurunnya seks rasio antara jantan dan betina.
Angka kematian global banteng di TN Alas Purwo tahun 1998-2011 dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Grafik angka kematian global banteng tahun 1998-2011 di TN Alas Purwo.
Angka kematian terbesar terjadi pada tahun 2001-2002, beberapa faktor penyebabnya antara lain keadaan alam saat itu, yaitu penyempitan padang
penggembalaan akibat invasi oleh enceng-enceng dan kirinyuh yang terjadi sampai tahun 2003 yang menyisakan 2 ha luas Padang Penggembalaan Sadengan
yang ditumbuhi oleh rumput pakan satwa BTNAP 2004. Penyempitan padang penggembalaan menyebabkan sempitnya areal rumput sumber pakan banteng
sehingga banteng kelaparan dan pergi mencari pakan dan sumber air baru di luar padang penggembalaan, bahkan ke luar kawasan. Keluarnya banteng dari kawasan
‐3 ‐2.5
‐2 ‐1.5
‐1 ‐0.5
0.5 1
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Tahun
laju kematian
indth
angka kematian
global
menyebabkan perburuan satwa liar semakin meningkat. Menurunnya populasi banteng di Cagar Alam Leuweung Sancang terjadi karena beberapa faktor seperti
rusaknya padang rumput akibat telah berubah fungsinya menjadi ladang garapan petani yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan pakan banteng sehingga
membuat kondisi populasi dan penyebarannya mengalami perubahan dan berakibat adanya perburuan liar Mardi 1995; Subroto 1996; Jenuyanti 2002.