Pendugaan Produktivitas Rumput Metode Pengumpulan Data

Alik disebabka kematian, dipengaru dukung ka Gambar 6 Beb berhasil p globalkas Ang perbandin populasi d tahun. An terjadi pad Grafik an Gambar 7 kodra 198 an oleh beb kepadatan uhi oleh ber awasan. 6 Populasi b erapa param penulis ana sar, dan seks gka kelahira ngan antara dalam suatu ngka terseb da tahun 19 ngka kelahir . 3 menyat berapa para populasi, s rbagai fakto banteng di P meter demo alisa adalah s rasio kela an global a jumlah in u periode t but berkisar 99-2000 da ran kasar d akan bahw ameter pop struktur um or eksterna Padang Peng ografi yang h angka ke s umur dew atau angka ndividu yan tertentu dal r antara 0 an angka kel dari tahun wa fluktuas pulasi seper mur, dan sek al, seperti a ggembalaan dapat dihas elahiran glo wasa. kelahiran ng dilahirka lam hal ini ,074-0,213. lahiran terb 1998 samp si populasi rti angka k ks rasio. H aktivitas ma Sadengan, T silkan dari d obalkasar, kasar men an dengan i dalam jan Angka ke besar pada ta ai 2011 da banteng kelahiran, a Hal lainnya anusia dan TN Alas Pur data di atas angka kem nunjukkan a seluruh an ngka waktu elahiran ter ahun 2009-2 apat dilihat dapat angka dapat daya rwo. yang matian angka ggota u satu rkecil 2010. pada Gambar 7 Grafik angka kelahiran global tahun 1998-2011. Seks rasio merupakan perbandingan antara jumlah jantan dengan betina dalam suatu populasi. Tabel 3 di bawah ini menunjukkan seks rasio banteng dewasa di TN Alas Purwo dari tahun 1998-2011. Tabel 3 Seks rasio banteng dewasa di TN Alas Purwo tahun 1998-2011 No Tahun Jantan Betina Seks Rasio 1 1998 60 40 1 : 0.7 2 1999 47 41 1 : 0.9 3 2000 29 34 1: 1,2 4 2001 15 19 1: 1,3 5 2002 14 17 1: 1,2 6 2003 4 9 1: 2.3 7 2004 3 50 1: 16.7 8 2005 8 18 1: 2.3 9 2006 6 10 1: 1,7 10 2007 5 12 1: 2.4 11 2008 10 38 1: 3.8 12 2009 11 39 1: 3.5 13 2010 20 54 1: 2.7 14 2011 14 70 1: 5.0 Sumber : Balai TN Alas Purwo Pada tahun 1998-1999 angka kelahiran menunjukkan angka paling kecil, hal ini karena pada rentang waktu tersebut perbandingan antara jumlah jantan dan jumlah betina tidak seimbang, di mana jantan jauh lebih banyak dari jumlah individu betina. Banteng bersifat poligami dengan alfa male, di mana satu individu jantan bisa mengawini lebih dari satu individu betina pada setiap musim 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 laju kelahiran indth angka kelahiran global