4.4.4 Fekunditas dan Usia Kawin
Fekunditas merupakan jumlah bayi yang mampu dilahirkan oleh seekor induk pada satu tahun. Usia kawin banteng didapatkan dari studi literatur dari
berbagai penelitian terdahulu. Fekunditas dalam penelitian ini dihitung dengan rumus berikut ini:
Dimana : F = Fekunditas
x = jumlah anak B = jumlah betina produktif
4.4.5 Daya Dukung
Untuk mengetahui daya dukung habitat banteng dihitung dengan rumus berikut ini:
K = PC x A Di mana :
K = Daya dukung habitat P = produktivitas hijauan kghath
A = luas seluruh areal ha C = kebutuhan makan banteng kgekortahun
4.4.6 Ukuran Populasi Minimum Lestari
Kelestarian dicapai ketika setidaknya populasi akhir sama dengan populasi awal atau mengalami peningkatan dan tidak mengalami penurunan. Pada
penelitian ini populasi awal adalah populasi pada saat dilakukan penelitian. Dengan kata lain:
N0 = N1 =N2 = Nt Di mana :
N0 = jumlah individu anak A0 + jumlah individu remaja R0 + Jumlah Individu Dewasa D0
N1 = jumlah individu anak A1 + jumlah individu remaja R1 + Jumlah Individu Dewasa D1
N2 = jumlah individu anak A2 + jumlah individu remaja R2 + Jumlah Individu Dewasa D2
Jumlah individu pada setiap kelas umur ditentukan berdasarkan matriks Leslie yang telah dimodifikasi Priyono 1998 sebagai berikut :
A
1
δ
A
F
m
F
d
A R
1
= p
1
δ
R
0 X R D
1
P
2
δ
D
D
Di mana : Fx = fecunditas kelas umur
Px = peluang hidup bagi individu kelas umur x untuk melangsungkan kehidupan pada kelas umur berikutnya age specific survival
δx = proporsi anggota populasi yang tidak mengalami peningkatan kelas umur Dari matriks Leslie tersebut, dibangun persamaan aljabar linear. Ukuran
populasi minimum lestari ditentukan dengan metode eliminasi pada persamaan tersebut. Persamaan yang dibangun adalah:
N0 = A + R + D …………………………………………………………..1
N1 = {F.R+F.D+ δA + {A.P1+ δR}+ {1-δR .P2+ δ
D
D}……...............2 N2 = [F. {A.P1+
δR }+F. {1-δR .P2+ δ
D
D}+ δA F. R F. D
δA ] +
[{P1. F.R+F.D+ δA }+ δ
R
{A.P1+ δRR}] +
[P2. 1- δR {A.P1+ δR }+ δ
D
{1- δR .P2+ δ
D
D}]…...................................3
Keterangan : notasi
δ didapatkan dari selang umur pada setiap kelas umur.
4.4.7 Penentuan Laju Pertumbuhan Finit
Laju pertumbuhan finite λ dihitung dengan menggunakan perkalian
matriks transisi B= H x M x H
-1
. Dari matriks tersebut akan terlihat unsur-unsur matriksnya yang selanjutnya ditentukan akar ciri dari matriks tersebut yag
merupakan nilai Eigen λ dari matrik tersebut. Penentuan Eigenvalues ini dibantu