Konsep Kepuasaan Pelanggan 1. Definisi Kepuasaan pelanggan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kepuasaan Pelanggan 2.1.1. Definisi Kepuasaan pelanggan Menurut Kotler 2008, pengertian kepuasaan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa pelanggan yang bersala dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu poduk dan harapan- harapannya. Jika kinerja tesebut berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan, jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas jika melebihi harapan, pelanggan tersebut akan mersa sangat puas. Kepuasaan pelanggan di definisikan Rangkuti 2003 sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dengan kinerja aktual yan dirasakannya setelah pemakaian. Salah satu faktor uang menentukan kepuasaan pelanggan adalah persepsi mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi jasa, yaitu responsiveness, reliability, emphaty, assurance dan tangible. Kepuasan pelanggan, selain dipengaruhi kualitas jasa, juga ditentukan oleh kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi dan bersifat situasi sesaat. Menurut Kotler 2008, kepuasaan konsumen diaanggap penting, karena hasil penjualan perusahaan bersumber dari dua kelompok dasar, yaitu pelanggan barudan pelanggan yang membeli ulang. Biaya untuk membeli pelanggan baru lebih besar ketimbang mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Mempertahankan pelanggan sebih sulit daripada menarik pelanggan baru, maka ada dua cara untuk mancapainya. Pertama menciptakan switching barries untuk beralih ke produsen lain. Pelanggan cenderung tidak beralih produsen jika biaya modal, biaya pencarian, biaya transaksi, biaya pembelajaran, biaya emosianal dan berbagai bentuk biaya resiko, serta ketidakpastian yang tinggi. Kedua, memberikan kepuasaan yang tinggi kepada pelanggan. Hal ini menyulitkan pesaing untuk menerobos barriers yang ada dalam menawarkan biaya yang kebih murah atau rangsangan promosi lain. Pelanggan yang puas akan membeli produk kembali, lali menceritakan produk tersebut kepada orang lain. Menurut Kotler dan Armstrong, kepuasaan pelanggan customer satisfaction tergantung pada kinerja anggapan produk relatif terhadap ekspektasi pembeli. Jika kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi, pelannggan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi eskpektasi, pelanggan sangat puas.

2.1.2. Nilai dan kepuasaan pelanggan

Menciptakan nilai buat pelanggan berkaitan dengan 4P Rangkuti, 2003 yaitu: 1. Product Produk atau jasa yang menjadi inti usaha merupakan esensi yang harus disediakan oleh perusahaan dengan mutu tinggi. 2. Process Proses merupakan cara untuk manjaga agar sistem terus berjalan secara lancar. 3. Performance Kinerja merupakan janji kepada pelanggan yang harus ditepati. 4. People Bagaimana pelanggan memandang karyawan sebagai orang yang dapat melayani, kompeten, penuh perhatian dan sopan. Menurut Sharma dan Lambert 1994 dampak dari nilai bisnis dapat berbeda sedikit dari nilai kepuasaan pelanggan yang diharapkan seorang pelanggan. Sebuah usaha dapat membuat kesalahan ketika menawarkan nilai untuk kepuasan pelanggan, yang menyebabkan perbedaan sebuah perspektif oleh karena itu dalam usaha harus dapat melihat dari perspektif pelanggan, untuk dapat meminimalkan perbedaan antar dua perspektif.

2.1.3 Strategi Kepuasaan Konsumen

Mendapatkan informasi tentang apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan seorang konsuman merupakan langkah awal perusahaan untuk dapat mengetahui tingkat kepuasaan konsumen. Dengan adanya informasi tersebut pihak manajemen dapat membuat strategi yang baik untuk dapat memfokuskan pada kepuasaan konsumen dan memberikan yang terbaik dan akan membuat citra perusahaan, produk serta jasanya berkualitas tinggi dimata konsumen. Tujuan dari strategi kepuasaan konsumen adalah agar konsumen tidak berpaling dan menciptakan loyalitas konsumen. Strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasaan konsumen Tschool dalam Dirgantara, antara lain : 1. Unconditional service guarantee Strategi memberikan garansi atau jaminan istimewa secara mutlak yang dirancang untuk meringankan resiko atau kerugian di pihak konsumen yang tinggi. Carany denga memberikan komitmen untuk memberikan kepuasaan kepada konsumen, yang pada gilirannya akan menjadi sumber penyempurnaan mutu produk atau jasa dan akan meningkatakan motivasi karyawan untuk mencapai tingkat kinerja lebih baik dari sebelumnya. 2. Superior customer service Hal ini merupakan streategi menawarkan pelayann yang lebih baik bila dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh para pesaing lain. Dana yang besar, sumber manusia yang handal dan usaha yng gigih diperlukan agar perusahaan dapat menciptakan pelayanan superior. Dalam hal ini, sering terjadi, perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik dengan harga yang lebih tinggi pada produk-produknya, karena memperoleh manfaat lebih besar dari pelayannya yang lebih baik tersebut, yaitu peningkatan pertumbuhan yang lebih cepat dan laba lebih besar. 3. Penanganan keluhan pelanggan yang efektif Proses penanganan keluhab efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. Kecepatan dan ketepatan penanganan keluhan merupakan hal yang krusial, dimana seluruh pihak perusahaan harus menunjukan perhatian, keprihatinan, dan penyesalan atas kekeceawaan konsumen, agar dapat kembali menjadi konsumen yang puas untuk kembali menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut.

2.1.4 Manfaat Pengukuran Mutu Dan Kepuasaan Pelanggan

Menurut Gerson dalam Dirgantara 2005, ada lima manfaat dari pengukuran mutu dan kepuasan pelanggan, yaitu : 1. Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat produktivitas lebih tinggi. 2. Pengukuran memberitahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki mutu dan kepuasaan pelanggan, serta bagaimana harus melakukannya. 3. pengukuran memberikan umpan balik segera pada pelaksanan, terutama bila pelanggan sendiri yang mengukur kinerja pelaksana atau perusahaan yang memberikan pelayanan. 4. Pengukuran dapat dijadikan dasar menentukan standar kinerja dan standar prestasi yang harus dicapai, yang mengarahakan menuju mutu semakin baik dan kepuasaan pelanggan yang meningkat 5. Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan berprestasi, yang kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan prima kepada pelanggan. 2.2. Konsep Pelayanan Konsumen 2.2.1 Penilaian Mutu Pelayanan Jasa