2.7. Structural Equation Modelling SEM
Structural Equation Modelling SEM merupakan salah satu analisis multivariate yang dapat menganalisis hubungan varoabel secara komplek.
Analisis ini umumnya digunakan untuk peneliti-peneliti yang banyak menggunakan variabel http:www.infoskripsi.comTheoryStructural-Equation-
Modelling-SEM.html Menurut Ferdinand 2002, bahwa Model Persamaan Struktural
merupakan jawaban yang layak untuk kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi berganda karena pada saat peneliti mengidentifikasi dimensi-
dimensi sebuah konsep atau konstruk, pada saat yang sama peneliti juga ingin mengukur pengaruh atau derajat antar faktor yang telah diidentifikasikan dimensi-
dimensinya itu. Dengan demikian SEM merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi berganda.
Menurut Solimun 2002, mengemukakan bahwa di dalam SEM peneliti dapat melakukan tiga kegiatan sekaligus, yaitu pemeriksaan validitas dan
reliabilitas instrumen setara dengan analisis faktor konfirmatori, pengujian model hubungan antar variabel laten setara dengan analisis path, dan
mendapatkan model yang bermanfaat untuk prediksi setara dengan model struktural atau analisis regresi.
Metode SEM digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang rumit, dimana di dalamnya terdapat variabel laten dan variabel indikator. SEM
menggambarkan keterkaitan hubungan linear secara simultan variabel-variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat di ukur
secara langsung. Analisa data dengan menggunakan metode SEM ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh ketepatan jenis dan jumlah produk yang dikirim serta
ketepatan lokasi dan waktu pengiriman terhadap kinerja perusahaan yang tercermin dari kualitas, kepuasan pelanggan, dan daya saing yang dimiliki.
Analisa data menggunakan metode SEM dan diproses dengan menggunakan software.
1. Spesifikasi model Tahap ini berkaitan dengan pembentukan awal model awal persamaan
struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya.
2. Identifikasi Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya
nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya.
3. Estimasi Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-
nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan
karakteristik dari variabel yang dianalisis. 4. Uji kecocokan
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau goodness of fit GOF dapat
digunakan untuk melaksanakan langkah ini. 5. Respesifikasi
Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan thap sebelumnya.
2.8. Model Structural Equation Modeling
Model persamaan struktural terdiri dari dua komponen model yaitu model peubah laten atau model struktural dan model pengukuran. Dalam model
struktural digambarkan relasi antar peubah laten yang mencerminkan kerangka analisis pokok.
Menurut Bollen dalam Wijayanto 2008, faktor adalah sebutan lain untuk peubah laten atau peubah tak teramati unobserved atau tidak dapat diukur
unmeasured secara langsung seperti kekuatan, kepuasan, kebahagiaan dan sebagainya. Peubah laten biasanya diukur oleh beberapa indikator. Indikator