55 keluarga peternak, sebab penjualan ternak sapi pedaging dilakukan jika peternak
mempunyai kebutuhan yang mendesak. Jika kebutuhan tersebut sangat besar baru mereka akan menjual ternak sapi pedagingnya. Selain alasan kebutuhan alasan
kain peternak menjual ternak sapi yaitu jika ternak mereka sudah benar-benar gemuk dan harga di pasar sedang naik.
Penerimaan penjualan penggemukan sapi pedaging di Desa Janggan sebesar Rp 75 260 440,07 per peternak per tahun dan hasil tersebut lebih tinggi dari
penerimaan sapi pedaging pada penelitian Nor 2014 yang hanya sebesar Rp 37 250 000,00 per peternak per tahun dengan skala kepemilikan sapi sama
sebebsar 3 ST. Hasil penjualan ternak pedaging di Desa Janggan lebih tinggi dari pada di Garut mengindikasikan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
tersebut yaitu faktor intern maupun ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut:
1. Bakalan
Bakalan sapi mempunyai arti penting dalam mendukung kebrhasilan usaha, untuk mendapatkan bakalan sapi yang baik, petrnak harus memiliki pengalaman
dan kecakapan dalam memilih. Berdasarkan pengalaman beternak yang lumayan lama, peternak mempunyai modal dalam pemilihan bakalan sapi. Semakin lama
mereka mempunyai pegalaman beternak ilmu yang di dapatpun akan semakin baik.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan dan perawatan merupakan salah satu penunjang kesuksesan dalam usaha penggemukan sapi, jikan pemeliharaan dan perawatannya dilakukan
dengan baik maka kesehatan dan pertumbuhan ternak juga akan baik. Oleh karena itu harus dilakukan penanganan manajemen yang baik dalam pemeliharaan ternak.
Walaupun tingkat pendidikan peternak di Desa Janggan mayoritas sampai jenjang SD tapi pengalaman beternak mereka menjadi salah satu pendukung. System
pemeliharaan yang digunakan di Desa Janggan adalah sistem kereman, pemberian pakan dilakukan di dalam kandang sehingga jumlah pakan dapat terkontrol.
3. Kesehatan Ternak
Keberhasilan penggemukan sapi pedaging tidak hanya terletak pada usaha pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada perawatan dan
56 pengawasan sehingga kesehatan ternak sapi tetap terjaga. Perawatan dan
pengobatan pada ternak sapi memerlukan pertibangan dari berbagai segi, baik segi penyakit ringan, tidak menular, atau menular maupun segi ekonomis.
6.5.1 Pendapatan Rumahtangga Peternak Sapi Pedaging
Pendapatan rumahtangga peternak bersumber dari usahaternak sapi pedaging dan non usahternak. Pendapatan rumahtangga peternak merupakan
penjumlahan dari pendapatan usahaternak sapi pedaging dan pendapatan non usahaternak. Pendapatan non usahaternak merupakan penjumlahan dari
pendapatan suami, isteri, dan anak. Pendapatan non usahaternak tersebut terdiri dari berbagai usaha antara lain dari usaha pertanian, dan non usaha pertanian.
Tabel 27 Rata-rata pendapatan usaha penggemukan sapi pedaging per peternak
per tahun
Uraian Nilai
RpSTtahun Nilai
Rp peternaktahun Penerimaan
a. Tunai 66 361 225,58
75 260 440,07 b. Tidak Tunai
288 000,00 924 480,00
Biaya Tunai 30 148 720,17
42 386 624,98 Biaya tidak tunai
3 112 149,53 9 990 000,00
Biaya Total 33 260 869,70
52 016 722,04 Pendapatan atas Biaya Tunai
36 212 505,41 33 233 718,03
Pendapatan atas Biaya Total 33 388 355,88
24 168 198,03 RC rasio atas biaya tunai
2,20 1,79
RC rasio atas biaya total 2,00
1,46
Sumber : Data primer diolah 2015
Berdasarkan Tabel 27, nilai RC rasio atas biaya tunai sebesar 1,79, maka kegiatan usahaternak sapi pedaging yang dilakukan peternak menguntungkan
untuk diusahakan. Nilai RC rasio sebesar 1,79 yang memiliki arti setiap Rp 10 000 biaya tunai yang dikeluarkan untuk usaha penggemukan sapi potong maka
akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 17 900. RC rasio total menghitung biaya-biaya yang tidak dikeluarkan oleh peternak tapi diperhitungkan untuk
melihat secara total jika diasumsikan peternak membayar semuanya, serta melihat bagaimana menajemen peternak dalam penggunaan input usahaternak. Nilai RC
rasio usaha total sebesar 1,46 yang artinya setiap Rp 10 000 biaya total yang dikeluarkan utnuk usaha penggemukan sapi pedaging akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp 14 600.
57
6.6 Kontribusi Usaha Penggemukan Sapi Pedaging
Sebagian peternak di Desa Janggan selain memelihara sapi pedaging, juga memelihara ternak lain untuk meningkatkan pendapatan rumahtangganya. Jenis
ternak yang dipelihara adalah domba, dan ayam petelur. Pendapatan usahaternak selain sapi pedaging merupakan penjumlahan dari pendapatan usahaternak kelinci,
domba, dan ayam petelur. Pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak merupakan hasil yang diperoleh dari usahaternak selain sapi pedaging baik tunai
maupun tidak tunai selama satu tahun serta nilainya bervariasi tergantung dari jumlah dan jenis ternak yang diusakan serta harga jual ternak tersebut. Rata-rata
pendapatan usahaternak selain sapi pedaging di Desa Janggan dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28 Rata-rata penerimaan peternak dari usahaternak selain sapi pedaging per tahun
Jenis Usaha Pendapatan
Rppeternaktahun Domba
1 000 000,00 Ayam Petelur
10 250 000,00 Jumlah
11 250 000,00
Sumber : Data primer diolah 2013
Berdasarkan Tabel 28, pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak di Desa Janggan dari usahaternak selain sapi pedaging yaitu sebesar
Rp 11 250 000,00 per peternak per tahun. Jumlah rata-rata pendapatan terbesar berasal dari pendapatan usahaternak ayam petelur yaitu sebesar Rp 11 250 000,00
per tahun. Pendapatan usaha pertanian merupakan pendapatan yang berasal dari hasil-hasil lahan pertanian responden serta hasil perkebunan. Rata-rata pendapatan
usaha pertanian dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29 Rata-rata penerimaan peternak dari usaha pertanian per tahun
Jenis Usaha Pendapatan
Tanaman pangan dan hortikultura 10 094 500,00
Perkebunan 2 148 928,57
Buruh tani 10 314 285,71
Jumlah 22 557 714,28
Sumber : Data primer diolah 2013
Rata-rata pendapatan peternak dari usaha pertanian yaitu sebesar Rp 22 557 714,28
per tahun. Besarnya pendapatan usaha pertanian hasil dari