Pakan Analisis Struktur Biaya Usahaternak Sapi Pedaging
54 Nilai penjualan kotoran tersebut termasuk dalam penerimaan tidak tunai.
Berdasarkan observasi lapang jumlah kotoran yang dihasilkan oleh sapi setiap harinya sekitar 20 kg, dengan persentase kotoran kering sebesar 20 persen dari
kotoran basah. Perkiraan jumlah kotoran kering setiap ekor sapi setiap harinya yaitu sebesar 4 kg, sehingga jumlah kotoran sapi dalam sebulan sekitar 385,2 kg.
Setiap karung berisi kotoran sapi mempunyai berat 20 kg, sehingga perolehan kotoran sapi dalam sebulan sebanyak 19,26 karungpeternak. Rata-rata
penerimaan penjualan kotoran sapi yaitu sebesar Rp 924 480,00tahunpeternak. Penerimaan total usaha penggemukan sapi pedaging yaitu sebesar
Rp 83 476 611,18tahunpeternak.
Tabel 26 Rata-rata penerimaan usahaternak sapi pedaging per peternak
Uraian Nilai
RpSTtahun Nilai
Rp peternaktahun Penjualan ternak sapi tunai
66 361 225,58 75 260 440,07
Penjualan kotoran tidak tunai 288 000,00
924 480,00 Jumlah
66 649 225,58 76 184 920,07
Sumber: Data primer diolah 2015
Analisis pendapatan usaha penggemukan sapi pedaging dilakukan untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diterima oleh usaha penggemukan.
Pendapatan peternak sapi pedaging dalam usaha penggemukan sapi pedaging dihitung berdasarkan selisih antara penerimaan usahaternak dan biaya yang
dikeluarkan untuk usahaternak. Biaya usahaternak sapi pedaging terdiri dari biaya tunai dan biaya tidak tunai. Rata-rata pendapatan usahaternak sapi pedaging
selama setahun disajikan pada Tabel 27.
Rata-rata total penerimaan usahaternak sapi pedaging yaitu sebesar Rp 76 184 920,07tahunpeternak. Pendapatan atas biaya tunai usahaternak sapi
pedaging sebesar Rp 34 158 198,03 dengan RC atas biaya tunai sebesar 1.79. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara finansial usahaternak sapi pedaging
menguntungkan. Berdasarkan hasil penelitian peternak tidak memperhitungkan biaya tidak tunai sehingga mereka merasa usahaternak yang dilakukannya tetap
mengalami keuntungan. Usahaternak sapi pedaging juga merupakan usahaternak rakyat yang digunakan sebagai tabungan keluarga jika suatu saat mereka
membutuhkan hasilnya untuk kebutuhan hidup. Kegiatan penggemukan sapi pedaging yang terjadi di daerah penelitian merupakan investasi masa depan
55 keluarga peternak, sebab penjualan ternak sapi pedaging dilakukan jika peternak
mempunyai kebutuhan yang mendesak. Jika kebutuhan tersebut sangat besar baru mereka akan menjual ternak sapi pedagingnya. Selain alasan kebutuhan alasan
kain peternak menjual ternak sapi yaitu jika ternak mereka sudah benar-benar gemuk dan harga di pasar sedang naik.
Penerimaan penjualan penggemukan sapi pedaging di Desa Janggan sebesar Rp 75 260 440,07 per peternak per tahun dan hasil tersebut lebih tinggi dari
penerimaan sapi pedaging pada penelitian Nor 2014 yang hanya sebesar Rp 37 250 000,00 per peternak per tahun dengan skala kepemilikan sapi sama
sebebsar 3 ST. Hasil penjualan ternak pedaging di Desa Janggan lebih tinggi dari pada di Garut mengindikasikan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
tersebut yaitu faktor intern maupun ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut:
1. Bakalan
Bakalan sapi mempunyai arti penting dalam mendukung kebrhasilan usaha, untuk mendapatkan bakalan sapi yang baik, petrnak harus memiliki pengalaman
dan kecakapan dalam memilih. Berdasarkan pengalaman beternak yang lumayan lama, peternak mempunyai modal dalam pemilihan bakalan sapi. Semakin lama
mereka mempunyai pegalaman beternak ilmu yang di dapatpun akan semakin baik.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan dan perawatan merupakan salah satu penunjang kesuksesan dalam usaha penggemukan sapi, jikan pemeliharaan dan perawatannya dilakukan
dengan baik maka kesehatan dan pertumbuhan ternak juga akan baik. Oleh karena itu harus dilakukan penanganan manajemen yang baik dalam pemeliharaan ternak.
Walaupun tingkat pendidikan peternak di Desa Janggan mayoritas sampai jenjang SD tapi pengalaman beternak mereka menjadi salah satu pendukung. System
pemeliharaan yang digunakan di Desa Janggan adalah sistem kereman, pemberian pakan dilakukan di dalam kandang sehingga jumlah pakan dapat terkontrol.
3. Kesehatan Ternak
Keberhasilan penggemukan sapi pedaging tidak hanya terletak pada usaha pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada perawatan dan