Pemasaran Sapi Pedaging Tata Laksana Pemeliharaan Sapi Pedaging .1 Sistem Perkandangan

51 tambang. Biaya rata-rata penyusutan kandang tiap peternak selama setahun penggemuakna sapi yaitu sebesar Rp 3 748 416,00.

6.4 Struktur Biaya Penggemukan Sapi Pedaging

Struktur biaya terdiri dari baya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan peternak secara langsung baik dengan uang tunai maupun berupa barang. Komponen biaya tunai yang digunakan yaitu biaya bakalan sapi, pakan, tenaga kerja luar keluarga, listrik, air, obat-obatan, penyusutan peralatan dan penyusutan kandang. Biaya penyusutan alat menyatakan pengurangan nilai dari alat yang dimiliki peternak karena perlatan tersebut telah digunakan dalam usaha penggemukan sapi. Tabel 23 Struktur biaya usaha penggemukan sapi pedaging per tahun per peternak Komponen Biaya Jumlah Persentase RpSTtahun Rppeternaktahun A. Biaya Tunai Bakalan Sapi a. Sapi Po 8 736 607,14 5 591 428,57 26,27 b. Sapi Simental 9 683 496,39 10 264 506,17 29,11 c. Sapi Limousin 6 751 807,12 10 195 228,76 20,30 Rumput 17 356,48 55 714,29 0,05 Pakan Penguat 2 731 962,62 8 769 600,00 8,21 Tenaga Kerja Luar Keluarga 779 706,27 2 502 857,13 2,34 Listrik 112 434,36 360 914,28 0,34 Air 18 691,59 60 000,00 0,06 Obat-Obatan 88 785,05 285 000,00 0,27 Penyusutan Peralatan 60 142,32 193 056,84 0,18 Penyusutan Kandang 1 167 730,84 3 748 416,00 3,51 Total Biaya Tunai 30 148 720,17 42 026 722,04 90,64 B. Biaya Tidak Tunai Tenaga Kerja Dalam Keluarga 3 112 149,53 9 990 000,00 9,36 Total Biaya Tidak Tunai 3 112 149,53 9 990 000,00 9,36 Total Biaya 33 260 869,70 52 016 722,04 100.00 Keterangan : : Persentase terhadap biaya total per ST Sumber: Data primer diolah 2015 Biaya tidak tunai merupakan biaya yang tidak riil dikeluarkan oleh peternak yaitu biaya tenga kerja dalam keluarga. Biaya tenaga kerja dalam keluarga adalah upah yang seharusnya dibayarkan peternak kepada peternak itu sendiri dan anggota keluarganya yang telah melakukan penggemukan sapi. Pada 52 kenyataannya, upah tenaga kerja dalam keluarga tidak dibayarkan secara langsung, tetapi seperti biaya makan sehari-hari, uang jajan, dan kebuutuhan rumahtangga. Secara umum biaya tunai rata-rata yang dikeluarkan oleh usaha penggemukan sapi pedaging per peternak adalah sebesar Rp 42 026 722,04 dan rata-rata biaya tidak tunai adalah sebesar Rp 9 990 000,00. Berdasarkan total dari biaya rata-rata tunai dan biaya rata-rata tidak tunai maka didapatkan total biaya dari usaha penggemukan sapi pedaging per peternak dalam satu tahun yaitu sebesar Rp 52 016 722,04. Komponen biaya terbesar dalam usaha penggemukan sapi pedaging yaitu biaya bakalan sapi sebesar 50,08 persen dari total biaya. Biaya rumput memiliki biaya terkecil yaitu sebesar Rp 55 714,29 atau 0,05 persen, hal tersebut karena peternak mempunyai sumberdaya rumput sendiri sehingga mereka jarang melakukan pembelian pakan rumput. Pembelian rumputhijauan dilakuakn peternak jika memang terdesak karena terjadi musim kemarau sehingga persediaan pakan hijauan berkurang. Ketersediaan pakan hijauan ditempat penelitian cukup melimpah karena daerah penelitian termasuk daerah dataran tinggi dan mempunyai tanah yang subur. Menurut data BPS Provinsi Jawa Tengah 2014 komponen biaya terbesar yaitu biaya pakan 59,91 dan upah tenaga kerja 33,67. Sedangkan komponen biaya pada penggemukan sapi pedaging di Desa Janggan untuk biaya pakan 8,26 dan upah tenaga kerja 11,70. berdasarkan hasil penelitian ternyata biaya pakan dan upah tenga kerja di Desa Janggan mempunyai persentase lebih kecil dari data BPS Jawa Tengah 2014. Hal tersebut terjadi karena pada struktur biaya data BPS Jawa Tengah tidak memasukkan biaya bakalan sapi sehingga nilai persentase dari biaya pakan dan upah tenaga kerja menjadi lebih besar dari pada persentase di Desa Janggan.

6.5 Penerimaan Usahaternak Sapi Pedaging

Penerimaan usahaternak sapi pedaging pada lokasi penelitian berasal dari hasil penjualan sapi pedaging. Penjualan tenak sapi pedaging oleh peternak dijual kepada belantik tengkulak desa dan dilakukan dikandang peternak. Harga jual ternak tersebut didasarkan pada harga yang berlaku di pasar serta kondisi dari ternak sendiri. Harga sapi pedaging didasarkan juga pada bobot badan, namun di daerah penelitian saat penjualan ternak tidak adanya penimbangan bobot badan,