15 raya seperti Idul Adha. Sementara itu, harga sapi pada sistem timbanga ditentukan
dengan menimbanga bobot badan sapi terlebih dahulu. Setelah itu, harga ditentukan berdasarkan perkalian bobot badan sapi dengan harga bobot daging
sapi hidup. Sistem ini biasanya dilakukan saat pembelian langsung di lokasi peternakan. Pasalnya, peternak yang populasi sapinya sudah banyak memiliki alat
timbang sendiri di peternakan Samsul dan Dadi, 2010.
2.8 Pendapatan Rumahtangga
Pengertian rumah tangga pada umumnya terdiri atas seorang kepala rumah tangga dan beberapa orang anggotanya. Kepala rumah tangga adalah orang yang
paling bertanggungjawab akan rumah tangga tersebut, sedangkan anggota rumahtangga adalah mereka yang hidup dalam satu atap dan atau menjadi
tanggungan kepala rumah tangga yang bersangkutan Badan Pusat Statistik 2009.
Menurut Badan Pusat Statistik 2009, pendapatan rumah tangga adalah semua pendapatan yang diterima oleh rumah tangga, baik yang berasal dari
pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota rumah tangga. Pendapatan itu sendiri dapat berasal dari:
1 Pendapatan dari upah atau gaji yang diterima oleh seluruh anggota rumah tangga ekonomi yang bekerja sebagai buruh sebagai imbalan bagi
pekerjaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau majikan atau instansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa.
2 Pendapatan dari hasil usaha seluruh anggota rumah tangga yang merupakan pendapatan kotor, yaitu selisih nilai jual barang dan jasa yang
diproduksi dengan ongkos produksinya.
3 Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar upah atau gaji yang menyangkut usaha lain dari: a Perkiraan sewa rumah milik sendiri; b
Bunga, deviden, royalti, paten, sewa atau kontrak, lahan, rumah, gedung, bangunan, peralatan dan sebagainya; c Buah hasil usaha hasil usaha
sampingan yang dijual; d Pensiunan dan klaim asuransi jiwa; serta e Kiriman dari keluarga atau pihak lain secara rutin, ikatan dinas, beasiswa
dan sebagainya.
16
2.9 Penelitian Terdahulu
Novita 2011 mengenai “Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi Potong serta Keberlanjutannya Studi Kasus PT Andini
Persada Sejahtera, Cikalong Bandung” yang bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat produksi dari perusahaan tersebut, tingkat pendapatan perusahaan serta
bagaimana keberlanjutan usaha. Persamaan dengan penelitian ini adalah komoditi yang diteliti yaitu sapi pedaging, sedangkan perbedaannya yaitu alat yang
digunakan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, efisiensi produksi.
Hamdani 2001 melakukan penelitian yang berjudul “Estimasi Elastisitas Produksi dan Analisis Efisiensi Ekonomi Penggemukan Sapi Potong Studi Kasus
pada PT Lintas Nasa, Tasikmalaya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kondisi usaha penggemukan sapi potong, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi pada usaha penggemukan sapi potong, dan menentukan tingkat penggunaan input yang optimal sehingga keuntungan maksimal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan adalah konsentrat dan jerami. Pertambahan bobot badan pada kondisi
aktual yaitu rata-rata sebesar 66 kgekor selama pemeliharaan atau pbb per hari sebesar 1,1 kgekorhari. Menghasilkan keuntungan sebesar Rp 532 364 per ekor.
Sedangkan dengan pertambahan bobot badan pada kondisi optimal sebanyak 111 kgekor selama pemeliharaan atau pbb per hari sebesar 1,85 kgekorhari akan
meningkatkan keuntungan menjadi Rp 765 789 per ekor. Hal ini berarti apabila perusahaan meningkatkan pemberian konsentrat dan jerami maka akan dapat
meningkatkan keuntungan sebesar Rp 233 425 per ekor.
Febriliyani 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Efisiensi Usaha Penggemukan Sapi Potong Peranakan Ongole PO dan Brahman Cross
BX Studi Kasus pada PT. Santosa Agrindo, Probolinggo. Tujuan penelitian tersebut yaitu mengetahui kondisi usaha penggemukan sapi potong, mengkaji
faktor-faktor yang mempengaruhi bobot badan akhir sapi hasil penggemukan, mengkaji tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha
penggemukan sapi potong baik teknis maupun ekonomis, dan menentukan tingkat penggunaan input yang optimal sehingga tercapai kondisi yang efisien. Hasil