Pakan Sapi Pedaging TINJAUAN PUSTAKA

17 penelitian menunjukkan variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap bobot badan akhir adalah konsumsi konsentrat dan bobot badan awal, tingkat efisiensi penggunaan input pada sapi PO terjadi pada penggunaan konsumsi konsentrat sebanyak 1 688,43 kg dan bobot badan awal 296,76 kg yang menghasilkan bobot badan akhir sebesar 466,66 kg sehingga meningkatkan keuntungan sebesar Rp 398 898,28 per ekor. Tingkat efisiensi penggunaan input pada sapi BX terjadi pada penggunaan konsumsi konsentrat sebanyak 3 049,78 kg dan bobot badan awal 328,41 kg yang menghasilkan bobot badan akhir sebesar 643,31 kg sehingga menigkatkan keuntungan sebesar Rp 1 208 385,01 per ekor Tabel 3 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Ade Novita 2011 Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usaha penggemukan Sapi Potong serta keberlanjutannya Studi Kasus PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung. Dani Hamdani 2001 Estimasi Elastisitas produksi dan Analisis Efisiensi Ekonomi Usaha Penggemukan Sapi Potong Kurnia Wulan Febriliyani 2007 Analisis Efisiensi Usaha Penggemukan Sapi Potong Peranakan Ongole PO dan Brahman Cross BX Studi Kasus pada PT. Santosa Agrindo, Probolinggo Ida Indrayani 2011 Analisis Produksi dan Daya Saing Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Ida Indrayani 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Produksi Dan Daya Saing Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat”. Persamaan dengan penelitian ini adalah komoditi yang diteliti yaitu sapi potong, sedangkan perbedaannya yaitu alat yang digunakan. Analisis fungsi produksi menggunakan model Stochastic frontier dengan metode pendugaan Maximum Likelihood MLE. Daya saing usaha penggemukan sapi potong dianalisis dan diukur melalui keuntungan finansial, keuntungan ekonomi, analisis keunggulan kompetitif dan komparatif dengan menggunakan Policy Analysis Matrix PAM. Penelitian ini menggunakan analisis pendapatan, RC rasio, serta analisis kontribusi pendapatan. Tujuan penelitian tersebut yaitu menganalisis variabel-variabel yang mempegaruhi produksi usaha penggemukan sapi potong, menganalisis tingkat efisiensi teknis usaha penggemukan sapi potong, mennganalisis daya saing usaha penggemukan sapi pedaging dan menganalisis 18 dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing usaha penggemukan sapi pedaging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan sapi adalah jumlah hijauan, konsentrat, umur bakalan, dan penguasaan ternak. Hasil analisis sensitivitas terhadap indikator daya saing menunjukkan bahwa yang paling besar dampaknya terhadap daya saing penggemukan sapi pedaging adalah harga output. 19

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini meliputi struktur biaya usahaternak, analisis pendapatan usahaternak, RC rasio usahaternak sapi pedaging dan analisis pendapatan rumahtangga. Secara rinci penjelasan mengenai kerangka pemikiran teoritis dapat dilihat dibawah ini.

3.1.1 Struktur Biaya Usahaternak

Menurut Soekartawi 1995 mendefinisikan biaya sebagai semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode produksi tertentu yang dinyatakan dengan nilai tertentu. Biaya usahaternak sapi terdiri dari dua jenis yaitu biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan biaya tidak tunai. Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, sedangkan biaya yang diperhitungkan adalah biaya untuk menghitung berapa besarnya pendapatan kerja peternak. Biaya tunai meliputi bakalan sapi, pakan hijauan, konsentrat, obat- obatan, air dan tenaga kerja luar keluarga. Sedangkan komponen biaya yang diperhitungkan meliputi pengeluaran tidak tunai yang dikeluarkan oleh peternak seperti tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan perlatan, dan penyusutan kandang. Secara matematis biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut: TB = Bt + Bd ........................................................................................................1 Keterangan: TB = Total biaya Bt = Biaya tunai Bd = Biaya non tunai

3.1.2 Analisis Pendapatan

Menurut Kadarsan 1995, salah satu cara untuk mengukur manfaat pola kemitraan dibandingkan dengan pola mandiri pada usahaternak sapi pedaging adalah dengan melihat perbedaan pendapatan peternak untuk tiap satu ekor ternak yang mereka hasilkan. Pendapatan merupakan selisih dari nilai penerimaan terhadap nilai pengeluaran biaya. Terdapat dua tujuan utama dari analisa pendapatan, yaitu menggambarkan keadaan sekarang dan menggambarkan