Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

39 Sapi Limosin Sapi Simental Sapi Peranakan Ongole PO Gambar 3 Bangsa Sapi yang Diusahakan 40 VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Tata Laksana Pemeliharaan Sapi Pedaging 6.1.1 Sistem Perkandangan Sistem pemeliharaan sapi pedaging di Kecamatan Poncol bersifat intensifkereman karena ternak terus dikandangkan dan tidak digembalakan atau dipekerjakan selama penggemukan berlangsung, hal ini disebabkan karena tidak adanya lahan penggembalaan. Ternak yang dipelihara secara intensif hampir sepanjang hari berada di dalam kandang. Ternak diberi pakan seoptimal mungkin sehingga cepat dalam proses penggemukaannya. Pemeliharaan secara intensif, ternak memperoleh perlakuan yang lebih teratur dalam pemberian pakan dan pembersihan kandang. Kandang merupakan tempat tinggal ternak khususnya untuk sistem penggemukan sapi secara intensif, yang menjadi salah satu faktor penting dalam beternak. Jenis kandang yang digunakan di tempat penelitian merupakan jenis individu tipe tunggal. Di dalam kandang individu tipe tunggal tersebut sapi ditempatkan dalam satu baris. Letak kandang di daerah penelitian sebagian besar masih menyatu dengan rumah. Alasan peternak untuk memiliki kandang yang menyatu dengan rumahnya sebagian besar karena mudah untuk mengontrol sapinya, sehingga jika terjadi sesuatu terhadap ternaknya dengan segera dapat ditangani serta mempermudah pemeliharaan. Kelemahan dari pembangunan kandang yang dekat dengan rumah adalah bau serta kebisingan suara dari sapi tersebut. Tabel 15 Aspek perkandangan sapi pedaging di Desa Janggan Uraian Jumlah Peternak Orang Persentase Lokasi kandang Terpisah dari rumah dengan jarak ≥ 5 m 4 10,00 Dekatgabung dengan rumah 36 90,00 Luas Kandang 5-10 m 2 4 10,00 ≥ 10 m 2 36 90,00 Sumber : Data primer diolah 2014 41 Menurut Sugeng 2001, kandang harus dibersihkan setiap hari dari kotoran. Kotoran umumnya terdiri dari sisa bahan pakan yang bercampur dengan kotoran sapi itu sendiri. Kotoran hendaknya dibawa dan ditempatkan di tempat khusus penampungan kotoran, yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Rata-rata kandang dibersihkan setiap hari setelah sapi diberi minum dan pakan, hal ini menunjukkan kesadaran peternak akan kebersihan kandang. Kebersihan kandang dapat menghindarkan ternak dari serangan penyakit, mempengaruhi kenyamanan sapi dari kelembaban, dan sarang lalat. Tempat penampungan kotoran merupakan salah satu dari konstruksi kandang yang harus diperhatikan, karena jika limbah kotoran ternak sapi tidak ditangani secara benar akan menyebabkan polusi bagi lingkungan di sekitarnya. Peternak biasanya menampung kotoran sapi di tempat penampungan di sekitar kandang.kotoran ini biasanya ditumpuk hingga waktun tertentu sebelum digunakan sebagai pupuk di sawah. Proses penumpukan kotoran ini sering menimbulkan polusi udara. Hal ini menjadi kelemahan dlam usaha pengembangan ternak sapi pedaging di saerah ini, karena belum adanya teknologi dalam pengolahan kotoran sapi sehingga sering menimbulkan polusi udara akibat dari limbah kotoran ternak. Berdasarkan Tabel 16 rata-rata biaya kandang peternak sapi pedaging yaitu Rp 23 427 600,00 dengan umur ekonomis rata-rata selama 15 tahun. Biaya penyusutan kandang yaitu sebesar Rp 1 601 887 per tahun. Tabel 16 Rata-rata biaya penyusutan kandang peternak Uraian Satuan Nilai Biaya kandang Rp 23 427 600,00 Umur pakai Tahun 15,00 Biaya penyusutan Rp 1 601 887,18 Sumber : Data primer diolah 2014 Kotoran sapi dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kandang yang berguna untuk usaha pertanian dari peternak. Pupuk kandang peternak jarang yang diperjualbelikan karena digunakan untuk usahatani mereka sendiri. Pupuk organik dari kotoran sapi ini biasanya dijadikan sebagai pupuk alternatif atau pupuk tambahan dalam bercocok tanam disamping pupuk anorganik. Walaupun pengolahannya belum optimal, pupuk dari kotoran sapi ini cukup meringankan beban dari peternak, dimana sebagian besar pekerjaan utama peternak di daerah ini sebagai petani.