Struktur Biaya Penggemukan Sapi Pedaging

57

6.6 Kontribusi Usaha Penggemukan Sapi Pedaging

Sebagian peternak di Desa Janggan selain memelihara sapi pedaging, juga memelihara ternak lain untuk meningkatkan pendapatan rumahtangganya. Jenis ternak yang dipelihara adalah domba, dan ayam petelur. Pendapatan usahaternak selain sapi pedaging merupakan penjumlahan dari pendapatan usahaternak kelinci, domba, dan ayam petelur. Pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak merupakan hasil yang diperoleh dari usahaternak selain sapi pedaging baik tunai maupun tidak tunai selama satu tahun serta nilainya bervariasi tergantung dari jumlah dan jenis ternak yang diusakan serta harga jual ternak tersebut. Rata-rata pendapatan usahaternak selain sapi pedaging di Desa Janggan dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Rata-rata penerimaan peternak dari usahaternak selain sapi pedaging per tahun Jenis Usaha Pendapatan Rppeternaktahun Domba 1 000 000,00 Ayam Petelur 10 250 000,00 Jumlah 11 250 000,00 Sumber : Data primer diolah 2013 Berdasarkan Tabel 28, pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak di Desa Janggan dari usahaternak selain sapi pedaging yaitu sebesar Rp 11 250 000,00 per peternak per tahun. Jumlah rata-rata pendapatan terbesar berasal dari pendapatan usahaternak ayam petelur yaitu sebesar Rp 11 250 000,00 per tahun. Pendapatan usaha pertanian merupakan pendapatan yang berasal dari hasil-hasil lahan pertanian responden serta hasil perkebunan. Rata-rata pendapatan usaha pertanian dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29 Rata-rata penerimaan peternak dari usaha pertanian per tahun Jenis Usaha Pendapatan Tanaman pangan dan hortikultura 10 094 500,00 Perkebunan 2 148 928,57 Buruh tani 10 314 285,71 Jumlah 22 557 714,28 Sumber : Data primer diolah 2013 Rata-rata pendapatan peternak dari usaha pertanian yaitu sebesar Rp 22 557 714,28 per tahun. Besarnya pendapatan usaha pertanian hasil dari 58 tanaman pangan dan hortikultura sebesar Rp 10 094 500,00 per tahun. Hasil-hasil dari lahan pertanian itu sendiri terdiri dari hasil tanam padi, jagung, buncis, singkong dan lain sebagainya. Sedangkan hasil dari perkebunan menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 2 148 928,57 per tahun. Produk dari perkebunan meliputi jahe, cengkeh, kayu dan lain sebagainya. Pendapatan dari usaha non pertanian bersumber dari usaha pedagang, buruh, pegawai negeri sipil PNS, tukang kayu, wiraswasta. Usaha lainnya dalan Tabel menunjukkan usaha guru honorer, perangkat desa, penjahit, pembantu rumahtangga, wirausaha. Pendapatan usaha non pertanian lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30 Rata-rata penerimaan peternak dari usaha non pertanian per tahun Jenis Pekerjaan Pendapatan Rppeternaktahun Pedagang 8 160 000,00 Buruh 3 497 142,86 PNS 1 290 000,00 Tukang Kayu 2 010 000,00 Wiraswasta 3 600 000,00 Lainnya 3 125 714,29 Jumlah 21 682 857,14 Sumber : Data primer diolah 2013 Berdasarkan Tabel 30 rata-rata pendapatan peternak dari usaha non pertanian yaitu sebesar Rp 21 682 857,14 per peternak per tahun. Usaha yang memperoleh pendapatan terbesar yaitu usaha sebagai pedagang. Usaha pedagang tersebut merupakan dari berbagai macam pedagang yang meliputi pedagang sayur, sapi pedaging, dan kayu. Jenis pekerjaan sebagai buruh juga terdiri dari berbagai macam buruh antara lain buruh bangunan, dan buruh ternak dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 3 497 142,86 per peternak per tahun. Sumber pendapatan rumahtangga peternak sapi pedaging diperoleh dari pendapatan usahatani dan pendapatan non usahatani. Pendapatan usahatani terdiri dari usahaternak sapi pedaging, usahaternak selain sapi pedaging, dan usahatani selain usahaternak. Sedangkan pendapatan non usahatani diperoleh dari pendapatan usaha diluar usahatani seperti, PNS, pedagang, buruh, dan lain sebagainya. Tabel 31 menunjukkan bahwa rata-rata total pendapatan rumahtangga