Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

28 Rasio RC 1 : maka usahaternak sapi pedaging rugi

4.4.4 Analisis Pendapatan Rumahtangga Peternak Sapi Pedaging

Pendapatan dan pengeluaran dalam rumahtangga merupakan hal penting dalam kehidupan berumahtangga. Rumahtangga peternak yang biasanya terdapat di pedesaan untuk pemenuhan kebutuhan diperlukan pendapatan, baik dari pekerjaan pokok sebagai petani maupun pekerjaan sampingan dari anggota keluarga yang bekerja. Besarnya pendapatan dari hasil pendapatan ditentukan oleh konsumsi pangannon pangan. Pendapatan atau total pendapatan rumahtangga petani dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Y = Y 1 + Y 2 + Y 3 ..................................................................................................9 Keterangan : Y : total pendapatan rumahtangga Rptahun Y 1 : pendapatan rumahtangga dari usaha di bidang pertanian Rptahun Y 2 : pendapatan rumahtangga dari usahaternak sapi pedaging Rptahun Y 3 : pendapatan rumahtangga dari kegiatan non usahatani Rptahun 4.4.5 Analisis Kontribusi Usahaternak Sapi Pedaging terhadap Pendapatan Rumahtangga Peternak Sapi Pedaging Analisis Kontribusi pendapatan bertujuan untuk mengetahui berapa besar proporsi pendapatan suatu usaha tertentu terhadap pendapatan total rumahtangga. Dengan analisis ini, peternak dapat mengetahui persentase yang dihasilkan dari pendapatan usahatani, pendapatan usahaternak sapi pedaging dan pendapatan dari kegiatan non usahatani termasuk kegiatan non pertanian terhadap pendapatan total rumahtangga. Kontribusi usahaternak sapi pedaging terhadap pendapatan keluarga peternak diperoleh dari persentase pendapatan yang didapat dari usahaternak sapi pedaging terhadap pendapatan total yang dihasilkan keluarga peternak. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: K = ..................................................10 Saragih 2000 membagi tipologi usaha peternakan rakyat menuju industri sebagai berikut : 1 usahaternak sebagai usaha sambilan untuk mencukupi 29 kebutuhan sendiri dengan pendapatan dari usahaternak kurang dari 30 persen; 2 usahaternak sebagai cabang usaha dalam pertanian campuran dengan tingkat pendapatan dari usahaternak sebesar 30 -70 persen; 3 usahaternak sebagai usaha pokok dengan komoditi lain sebagai sampingan dan pendapatan dari usahaternak sebesar 70 -100 persen; dan 4 industri peternakan yaitu usahaternak secara khusus dengan tingkat pendapatan dari usahaternak sebesar 100 persen. Tabel 7 Tipologi usahaternak sapi berdasarkan kontribusi usaha Tipologi Kontribusi Usaha Sambilan 30 Cabang Usaha 30 - 70 Usaha Pokok 70 - 100 Sumber: Saragih 2000 30 V GAMBARAN UMUM 5.1 Kondisi Umum Daerah Penelitian Kabupaten Magetan berada dibagian barat Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak antara: 7° 38 30 Lintang Selatan dan 111° 20 30 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Magetan 688,85 km 2 atau 1,48 persen dari total luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Magetan berkisar antara 16 - 20 o C di daerah pegunungan dan 22 - 26 o C di dataran rendah. Curah hujan yang turun mencapai 1 481 - 2 345 mm per tahun di dataran tinggi dan 876 - 1 551 mm per tahun di dataran rendah. Secara administratif, Kabupaten Magetan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ngawi 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Magetan terbagi dalam 18 kecamatan, 235 desakelurahan dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran rendah yaitu sebanyak 187 desakelurahan dan 48 desakelurahan di lereng pegunungan. Pertanian merupakan sektor yang paling dominan di Kabupaten Magetan, karena sebagian besar penduduk Magetan hidup dari bercocok tanam. Kabupaten Magetan terletak pada ketinggian antara 76 sampai 948 meter di atas permukaan laut, dan keragaman dataran dari yang datar samapi bergelombang BPS Kabupaten Magetan, 2012. Jumlah penduduk hasil registrasi catatan administrasi penduduk diketahui jumlah penduduk Kabupaten Magetan tahun 2011 sebesar 694 038 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 335 956 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 358 082 jiwa. Jumlah kepala keluarga tahun 2011 sebesar 173 783 dengan rata-rata penduduk per kepala keluarga sebanyak 4 orang. Kecamatan Poncol merupakan kecamatan yang terletak di bagian barat daya Kabupaten Magetan dan berada pada ketinggian antara 750 sampai 1 200 meter dpl . Batas wilayah Kecamatan Poncol untuk sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Plaosan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Parang dan 31 Ngariboyo. Selain dengan kedua kecamatan tersebut, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan Poncol terletak sekitar 14 km dari Ibu Kota Kabupaten Magetan. Luas wilayah Kecamatan Poncol sekitar 51,31 km 2 , terdiri dari 1 kelurahan dan 7 desa. Desa Janggan merupakan bagian wilayah Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Luas wilayah Desa Janggan yaitu sebesar 313,13 Ha yang terbagi dalam dua fungsi penggunaan yaitu tanah pekarangan atau pemukiman serta pertanian. Batas-batas wilayah Desa Janggan yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Alastuwo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gonggang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Poncol, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Genilangit. Desa Janggan merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Data penggunaan lahan di wilayah Desa Janggan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Penggunaan lahan di Desa Janggan Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase Sawah 94,00 30,02 Tegalan 137,00 43,75 Pemukiman 51,00 16,29 Makam 1,50 0,48 Lapangan 0,20 0,06 Lainnya 29,43 9,40 Jumlah 313,13 100,00 Sumber: Data Monografi Desa Janggan 2012 Luas Desa Janggan secara keseluruhan mencapai 313,13 Ha. Sebagian besar lahan di Desa Janggan digunakan untuk tegalan dan sawah yang masing-masing berturut-turut mencapai 137,00 Ha dan 94,00 Ha. Tegalan ditanami dengan sayuran, singkong, jagung, kacang tanah dan lain-lain. Sawah banyak ditanami dengan padi, jagung, sayuran, dan lain-lain. Rumput atau hijauan makanan ternak terdapat di sekeliling sawah atau pinggir tegalan. Sarana dan prasarana yang menunjang usaha peternakan sapi pedaging di Kabupaten Magetan antara lain adanya pasar hewan, RPH Rumah Pemotongan Hewan. Jumlah pasar hewan di Kabupaten Magetan ada 2 yaitu Pasar Wage yang