Luasan Lahan Usaha Karakteristik Industri Rumah Tangga Gula Kelapa

6.1.6 Penjualan

Pada saat penelitian berlangsung pada bulan Juni 2012 keputusan penentuan harga beli kepada pengrajin berdasarkan pengelolainvestor atau juga disebut tengkulak yaitu Rp 9.000,00 satu kilogramnya dan dijual kembali ke pasar dengan harga jual Rp 12.000,00 per satu kilogramnya. Tidak ada gradejenis-jenis gula kelapa yang diproduksi para pengrajin di desa Ujung Genteng.Gula kelapa yang dihasilkan dengan kriteria berwarna coklat keputih-putihan, berbau wangi, dan teksturnya padat. Penjualan dilakukan oleh pengelolainvestor sendiri ke beberapa pasar tujuan yaitu pedagang besar, dan industri-industri pengolahan kecap, dan sebagainya yang menggunakan gula kelapa dalam mendukung produksi produk industri mereka.Sedangkan bagi pengrajin jika ingin mendapatkan keuntungan lebih maka mereka memilih untuk menambah kapasitas produksinya dimana sisa dari penjualan ke pengelolainvestor akan dijual kepada masyarakat sekitar desa Ujung Genteng atau pengunjung yang datang ke industri pengolahan mereka seharga Rp 12.000kg. Namun upaya tersebut jarang sekali terjadi mengingat tenaga kerja yang ada untuk satu industri rumah tangga saja hanya memiliki 2-3 orang.Sehingga kesulitan untuk memperoleh lebih produksi gula kelapa tersebut.Berdasarkan wawancara kepada pengrajin dari satu bulan produksi 2 kali produksi pengrajin hanya sekitar 10-15 kg saja untuk dipasarkan sendiri. Gambar 5Alur Distribusi Pemasaran Gula Kelapa di desa Ujung Genteng Sumber: Yusuf Pengelola Industri Rumah Tangga Gula Kelapa, 2012 Kegiatan pemasaran gula kelapa dilakukan oleh pengelola atau tengkulak dan dipasarkan ke pedagang besar di Kabupaten Sukabumi dan konsumen industri seperti pabrik kecap dan pabrik olahan makanan lainnya. Namun kelemahannya posisi harga jual yang sudah ditentukan oleh tengkulak sehingga kurang menguntungkan para pengolah gula kelapa. Tengkulak Pedagang Besar ProdusenPengrajin Gula Kelapa 250 kgproduksi Konsumen Industri Pedagang Pengecer Konsumen Masyarakat 150 kg Dijual = Rp 9.000kg

6.2 Biaya yang tidak Diperhitungkan a.

Biaya Transportasi Pemasaran Dalam memasarkan produk gula kelapa, pengrajin tidak dikenakan biaya atas transportasi terhadap pengiriman produk gula kelapa. Beban biaya transportasi pemasaran tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pengelolainvestor. Sehingga kegiatan para pengrajin gula kelapa berakhir saat produk gula kelapa yang dihasilkan telah diberikan dan dijual kepada tengkulak seharga Rp 9.000kg. b. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Tanaman kelapa milik perkebunan kelapa Cigebang di desa Ujung Genteng seluas 250 hektar yang menjadi lahan produksi para pengrajin gula kelapa dalam hal pemeliharaan, peremajaan dan pemanfaatannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan perkebunan Cigebang sehingga pengrajin gula kelapa tidak dikenakan kembali atas biaya-biaya tersebut. Ketika tanaman kelapa yang menjadi lahan produksi sudah dikategorikan tidak produktif lagi maka para pengrajin akan pindah ke lahan berikutnya dimana terdapat tanaman kelapa yang masih lebih produktif dikarenakan lahan perkebunan kelapa yang masih belum sepenuhnya untuk dikelola.

6.3 Proses Kegiatan Produksi Gula Kelapa

Proses pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng asumsi pohon kelapa sudah menghasilkan nira:

a. Hari pertama

Dimulai dari proses penyadapanpenderesan nira dari mayang bunga pohon kelapa yang biasa dilakukan di pagi dan sore hari dengan tinggi rata-rata pohon kelapa lebih dari 7 meter. Nira dipanen dari satu pohon kelapa menggunakan jerigen plastik yang sudah diberikan laru sebelumnya dan menghasilkan 3 liter nira murni.Dalam satu hari bisa diperoleh ±20 liter nira dari 20 pohon kelapa dengan rentang waktu 2-3 hari.Setelah nira dipanen yang dibarengi dengan peletakan jirigen dan laru kembali pada pohon kelapa yang telah disadap untuk produksi minggu berikutnya dan penyiapan peralatan untuk pemasakannya, selanjutnya nira tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam wajan penggorengan besar sambil diaduk beberapa menit lalu dicampur dengan minyak kelapa dan ipah agar kualitas gula kelapa yang dihasilkan tetap baik. Waktu proses pemasakan yang dibutuhkan hingga adonan mendidih dan siap dicetak untuk dicetak selama 7-8 jam. Lalu dicetak ke dalam bubung cetakan bambu hingga teksturnya berubah menjadi padat.Dalam satu hari produksi dapat dihasilkan gula kelapa sebanyak ±20 kg.

b. Hari kedua

Menyadap kembali pohon kelapa sebanyak ±20 pohon kelapa yang sudah menghasilkan nira untuk diproduksi menjadi gula kelapa sebanyak ±15 kg.

c. Hari ketiga-ketujuh

Pengrajin menyadap sisa pohon kelapa yang menjadi lahan produksi yang masih menghasilkan nira yang akan diproduksi menjadi gula kelapa hingga dihasilkan total produksi sebanyak ±150 kg gula kelapa untuk satu kali produksi 40