Biaya Tetap Analisis Usaha Pengolahan Gula Kelapa Skala Rumah Tangga di Desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

menjadi gula kelapa padat diproses secara tradisional tanpa menggunakan peralatanteknologi modern. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan biaya modal dan tingkat pendidikan yang dikuasai para pengrajin. Tabel 13Rata-rata biaya penyusutan peralatan dalam satu kali proses produksi dua minggu pengrajin gula kelapa di desa Ujung Genteng No Jenis Barang Jumlah Unit Harga Beli Alat Rp unit Umur Ekonomis 1xProduksi Nilai Penyusutan Rp 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pisau Pengaduk Saringan jirigen Ember Kecil Ember Besar Gayung Wajan Cetakan bubung 1 1 1 30 3 2 1 1 25 50.000 70.000 45.000 15.000 5.000 7.000 7.000 450.000 3.000 14 14 14 14 14 14 14 14 14 3.214,28 4.500,00 2.892,86 964,28 321,43 450,00 450,00 28.928,57 192,86 Total Biaya Penyusutan Alat 41.914,28 Disisi lain dengan menggunakan teknologi yang masih bersifat tradisionaljustru dapat membantu masyarakat sekitar dalam bentuk penyerapan tenaga kerja.Dalam suatu usaha, biaya yang dikeluarkan untuk peralatan dihitung melalui penyusutan yang ada pada peralatan tersebut. Dari Tabel 13 pada industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng diketahui bahwa besarnya biaya penyusutan peralatan dalam satu kali produksi adalah Rp 41.914,28dengan biaya penyusutan terbesar pada biaya wajanpenggorengan yaitu sebesar Rp 28.928,57 dan biaya penyusutan terkecil pada penyusutan cetakanbubung gula kelapa yaitu sebesar Rp 192,86.

b. Biaya Variabel

Biaya variabel atau tidak tetap merupakan biaya yang jumlahnya akan mengalami perubahan sebanding dengan perubahan volume kegiatan yang dijalankan. Dengan demikian seiring pertambahan volume produksi maka biaya variabel juga akan bertambah.

1. Bahan penolong

Dalam proses produksi pengolahan gula kelapa yang termasuk biaya variabel kecuali bahan baku berupa nira kelapa adalah biaya bahan penolong seperti laru, minyak kelapa, ipah, bahan bakar kayu, dan tenaga kerja. Penggunaan bahan penolong tersebut diperlukan agar kualitas gula kelapa yang dihasilkan terjaga kualitasnya. Laru digunakan pada saat akan dilakukan penyadapanpenderesan nira. Minyak kelapa digunakan pada saat pemasakan nira, sedangkan ipah berupa parutan kelapa yang digunakan supaya cairan yang sudah mulai kecoklatan pada proses pemasakan tidak tumpah.Bahan Bakar digunakan dalam kegiatan memasak 42 air nira untuk dijadikan gula kelapa cair sebelum dicetak. Bahan bakar tersebut berupa potongan kayu bakar ukuran 1 meter kayu hutan albasia yang dibeli atau dipesan dua minggu sekali senilai Rp 600.000 1 truk mobil yang cukup untuk kebutuhan dua kali proses produksi pengolahan gula kelapa.

2. Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan tenaga yang terlibat langsung dalam proses pengolahan gula kelapa, tenaga kerja tergolong kedalam biaya tetap dikarenakan baik jumlah dan biayaupah tenaga kerja untuk setiap proses produksinya tidak berkurang atau tetap. Pada industri rumah tangga gula kelapa pendapatan tenaga kerja langsung dalam satu kali proses produksinya adalah sebesar Rp 308.000. Biaya ini terdiri dari biaya tenaga kerja menderes 1 orang sebesar Rp 12.000 per oranghari atau Rp 168.000 per orangproduksi 2 minggu; dan biaya tenaga kerja memasak 1orang yaitu Rp10.000 per oranghari atau Rp140.000orangproduksi. Tabel 14Biaya variabel pengolahan gula kelapa dalam satu kali produksi dua minggu No Jenis Biaya Variabel