Walaupun usaha pengolahan gula kelapa yang dijalankan harus bergandengan dengan perusahaan swasta tidak menyurutkan semangat para pengolah gula kelapa
mengingat kegiatan usaha yang dijalankan dengan sistem kerjasama yang saling memakmurkan satu sama lain dan keuntungan yang diterima oleh pengolah gula
kelapa sudah cukup untuk mengembangkan usahanya minimal memenuhi kebutuhan keluarga yang terlibat dalam produksi pengolahan.
Dari uraian tersebut maka secara spesifik perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Berapa besarnya biaya, penerimaan, keuntungan dan profitabilitas dari usaha
pengolahan gula kelapa dengan skala rumah tangga di desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah yang ada dapat diambil langkahupaya apakah kajian bisnis ini dapat berguna nantinya bagi kemajuan industri gula kelapa di
desa Ujung Genteng yang diharapkan nantinya, berupa: 1.
Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan dan profitabilitas dari usaha pengolahan gula kelapa dengan skala rumah tangga di desa Ujung
Genteng, Kabupaten Sukabumi
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaatberguna demi : 1.
Pengolah gula kelapa dan tengkulak, sebagai masukan dalam menyusun kembali strategi-strategi produksi dan penjualan terhadap produk gula
kelapa
2. Penulis, sebagai sarana untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
berkaitan dengan industri gula kelapa serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Program Sarjana Agribisnis
Alih Jenis Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
3. Bagi Pemerintah Daerah desa Ujung Genteng, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan juga bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang lebih baik di masa
mendatang, terutama yang berkaitan dengan pengembangan usaha pengolahan skala rumah tangga.
4. Acuan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan analisis usaha
dari produk olahan gula kelapa
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi pada analisis usaha dari produk olahan tanaman kelapa berupa nira menjadi gula kelapa di desa Ujung Genteng Sukabumi.Untuk
menganalisis secara analisis usaha tersebut, digunakan perhitungan struktur biaya, penerimaan, keuntungan dan profitabilitas. Analisis usaha dalam skala rumah
tangga ini dilakukan di lokasi desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengingat potensi tanaman kelapa yang besar
di lokasi tersebut milik perkebunan Cigebang dengan luas kurang lebih 449 ha dan semakin bertambahnya masyarakat yang menjadi pengrajin gula kelapa
hingga ±120 pelaku produksipengolah khususnya dari kecamatan Surade melalui pembinaan yang dilakukan sebelumnya oleh pemilik perkebunan serta aparatur
pemerintah setempat.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1Tinjauan Tentang Kelapa
Kelapa adalah tanaman tropis dan banyak tumbuh di hampir seluruh wilayah di Indonesia terutama di daerah-daerah yang memiliki pesisir pantai
sebagai lahan produktifnya.Karena begitu ragamnya manfaat dari kelapa ini, maka tidaklah mengherankan jika kelapa mendapat julukan sebagai pohon kehidupan
the tree of lifekarena setiap bagian dari tanaman kelapa keseluruhannya dapat dimanfaatkan demi kemaslahatan masyarakat, diantaranya: bagian daun dapat
dibuat hiasan janur, keranjang sampah, sapu lidi, ketupat, wadah tempat buah. Bagian pucuk daun dapat dijadikan makanan asinan, bagian buah dapat
bermanfaat sebagai santan, bagian air buah dapat diolah menjadi minyak goreng, gula merah dan obat alternatif. Bagian batang dapat dijadikan sebagai furniture
dan peralatan rumah tangga lainnya, bagian lidi untuk sapu lidi dan penjepit pincut makanan, bagian pangkal dapat dibuat untuk menghasilkan ragi, kipas,
sandal, tas tangan, dan topi, serta bagian batok untuk dijadikan arang untuk pembakaran Anonim, 2007. Keuntungan ekonomis membudidayakan sudah
sama-sama diketahui karena memiliki banyak manfaat dan bernilai jual tinggi.Hal itu berarti dapat mendatangkan keuntungan apabila dikelola dengan cara-cara
profesional.
Daya saing produk kelapa pada saat ini terletak pada industri hilirnya, tidak lagi pada produk primer, di mana nilai tambah dalam negeri yang dapat
tercipta pada produk hilir dapat berlipat ganda daripada produk primernya.Usaha produk hilir saat ini terus berkembang dan memiliki kelayakan yang tinggi baik
untuk usaha kecil, usaha menengah maupun usaha besar.Pada gilirannya industri hilir menjadi lokomotif industri hulu Anonim, 2009.
2.1.1 Budidaya dan Produksi Kelapa
Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang menghasilkan 5.276.000 ton 82 persen produksi dunia dengan luas ± 8.875.000
ha 1984 yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan.Indonesia merupakan negara perkelapaan terluas 3.334.000 ha
tahun 1990 yang tersebar di Riau, Jateng, Jabar, Jatim, Jambi, Aceh, Sumut, Sulut, NTT, Sulteng, Sulsel, Maluku tetapi produksinya masih dibawah Filipina
2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 ha yaitu sebesar 2.346.000 ton Suhardiono, L, 1993.
6