Penjualan Karakteristik Industri Rumah Tangga Gula Kelapa

6.2 Biaya yang tidak Diperhitungkan a.

Biaya Transportasi Pemasaran Dalam memasarkan produk gula kelapa, pengrajin tidak dikenakan biaya atas transportasi terhadap pengiriman produk gula kelapa. Beban biaya transportasi pemasaran tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pengelolainvestor. Sehingga kegiatan para pengrajin gula kelapa berakhir saat produk gula kelapa yang dihasilkan telah diberikan dan dijual kepada tengkulak seharga Rp 9.000kg. b. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Tanaman kelapa milik perkebunan kelapa Cigebang di desa Ujung Genteng seluas 250 hektar yang menjadi lahan produksi para pengrajin gula kelapa dalam hal pemeliharaan, peremajaan dan pemanfaatannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan perkebunan Cigebang sehingga pengrajin gula kelapa tidak dikenakan kembali atas biaya-biaya tersebut. Ketika tanaman kelapa yang menjadi lahan produksi sudah dikategorikan tidak produktif lagi maka para pengrajin akan pindah ke lahan berikutnya dimana terdapat tanaman kelapa yang masih lebih produktif dikarenakan lahan perkebunan kelapa yang masih belum sepenuhnya untuk dikelola.

6.3 Proses Kegiatan Produksi Gula Kelapa

Proses pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng asumsi pohon kelapa sudah menghasilkan nira:

a. Hari pertama

Dimulai dari proses penyadapanpenderesan nira dari mayang bunga pohon kelapa yang biasa dilakukan di pagi dan sore hari dengan tinggi rata-rata pohon kelapa lebih dari 7 meter. Nira dipanen dari satu pohon kelapa menggunakan jerigen plastik yang sudah diberikan laru sebelumnya dan menghasilkan 3 liter nira murni.Dalam satu hari bisa diperoleh ±20 liter nira dari 20 pohon kelapa dengan rentang waktu 2-3 hari.Setelah nira dipanen yang dibarengi dengan peletakan jirigen dan laru kembali pada pohon kelapa yang telah disadap untuk produksi minggu berikutnya dan penyiapan peralatan untuk pemasakannya, selanjutnya nira tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam wajan penggorengan besar sambil diaduk beberapa menit lalu dicampur dengan minyak kelapa dan ipah agar kualitas gula kelapa yang dihasilkan tetap baik. Waktu proses pemasakan yang dibutuhkan hingga adonan mendidih dan siap dicetak untuk dicetak selama 7-8 jam. Lalu dicetak ke dalam bubung cetakan bambu hingga teksturnya berubah menjadi padat.Dalam satu hari produksi dapat dihasilkan gula kelapa sebanyak ±20 kg.

b. Hari kedua

Menyadap kembali pohon kelapa sebanyak ±20 pohon kelapa yang sudah menghasilkan nira untuk diproduksi menjadi gula kelapa sebanyak ±15 kg.

c. Hari ketiga-ketujuh

Pengrajin menyadap sisa pohon kelapa yang menjadi lahan produksi yang masih menghasilkan nira yang akan diproduksi menjadi gula kelapa hingga dihasilkan total produksi sebanyak ±150 kg gula kelapa untuk satu kali produksi 40 2 minggu. Pada hari pertama di minggu kedua pengrajin akan memulai dari awal kembali proses produksi gula kelapa dan melakukan penjualan kepada pengelolainvestor dari total produksi gula kelapa sebanyak 150 kg yang dihasilkan di minggu kedua dengan harga Rp 9.000,00kg. 6.4 Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan 6.4.1 Biaya Produksi Biaya total produksi industri pengolahan gula kelapa terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap salah satunya merupakan biaya penyusutan seluruh alat produksi yang digunakan dalam satu kali proses produksi. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya bahan baku, bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya bahan bakar. Berikut merupakan rincian biaya tetap dan biaya varibel pada industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng.

a. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output berupa gula kelapa yang dihasilkan. Biaya tetap pada industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng meliputi biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama proses produksi. Peralatan yang digunakan dalam produksi pengolahan gula kelapa adalah jirigen, ember besar dan kecil, gayung, wajan, cetakan bubung, pisau, saringan dan pengaduk. Selain itu terdapat pula peralatan seperti tungku dan wadah tempat penyimpanan gula kelapa yang dibuat sendiri oleh pengolah gula kelapa dari bahan baku kayu untuk kayu bakar. Tabel 12Biaya tetap pengolahan gula kelapa dalam satu kali produksi dua minggu Jenis Biaya Nilai Rp Penyusutan alat 41.914,28 Total Biaya Tetap 41.914,28 Pada proses pengolahan gula kelapa seluruh pengrajin menggunakan lahan untuk membangun kegiatan produksi di sekitar lokasi bahan bakuberupa nira yaitu tanaman kelapa. Dalam kegiatan produksi berlangsung tidak ada biaya atau uang sewa lahan yang dibebankan kepada pengrajin melainkan sewa berupa pengambilan nira dari tanaman kelapa yang dibayarkan dengan 1 kgpohonproduksi dari produk gula kelapa yang dihasilkan dalam usaha pengolahan gula kelapa. Dalam satu proses produksi pengolahan gula kelapa membutuhkan waktu maksimal selama 14 hari 2 minggu, pada satu tahun berlangsung selama 48 minggu atau 24 kali proses produksi untuk satu tahunnya.Kegiatan produksi berlangsung di lahan atau areal yang dekat tanaman kelapa yang mempermudah pengolahan melakukan usahanya.

1. Biaya Penyusutan Alat

Teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan nira menjadi gula kelapa tergolong kedalam teknologi tradisional, artinya mulai dari proses penderesan air nira dari tanaman kelapa sampai pemasakan selanjutnya dicetak