Profil Perekonomian Desa Ujung Genteng

mengelolanya. Setiap 2 minggu sekali Bapak Taufik mengambil produk gula kelapa dari para pengrajin dengan rincian dari 150 kgper satu kali produksi gula kelapa yang dihasilkan seharga Rp 9.000kg nya dan 100 kgbulan secara gratis sebagai upah sewa dari pemanfaatan pohon kelapa yang sejak awal sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Nantinya setiap dua minggu sekali 2 kali produksi Bapak Taufik akan mengirimkan seperti 1 truk kayu bakar dan bahan- bahan lainnya untuk mendukung produksi para pengrajin. Secara garis besar, produksi yang berlangsung di desa Ujung Genteng dalam pengolahan air nira kelapamenjadi gula kelapa bermula dengan memanfaatkan sumber daya pohon kelapa untuk memperoleh bahan baku nira, para pengrajin di waktu pagi pukul 6.00 dan sore hari pukul 16.00 menderesmenyadap dengan memanjat pohon kelapa secara tradisional dan hanya mengandalkan tali untuk menahan beban badannya saat menderes untuk mendapatkan nira tersebut. Kegiatan menderesmenyadap membutuhkan waktu selama maksimal 6 hari untuk mendapatkan volume nira mencapai ± 3 liter di jerigen yang sebelumnya diletakkan tepat di bunga mayang pohon kelapa yang sudah mekar dan juga sudah dicampurkan laru untuk mengurangi tingkat keasaman pada air nira tersebut. Setelah volume nira sudah mencukupi atau lewat enam hari, proses selanjutnya jerigen yang sudah dipenuhi air nira tersebut diturunkan lalu dimasukkan ke dalam ember besar maupun kecil untuk selanjutnya dilakukan proses pemasakan tanpa menunggu penyimpanan nira tersebut karena apabila nira disimpan maka kualitas gula kelapa yang akan dihasilkan tidak berkualitas baik dari segi rasa, aroma, tekstur, dan warna. Kegiatan memasak diawali dengan menyiapkan tungku, kayu bakar dan wajan besar kemudian air nira dimasukkan ke dalam wajan tersebut untuk dilakukan proses untuk dimasak. Waktu yang dibutuhkan untuk mengolah nira menjadi gula kelapa dibutuhkan waktu selama ± 8 jam.Air nira dimasukkan ke dalam wajan bersamaan dengan mencampurkan minyak kelapa dimana satu kali produksinya dibutuhkan sebanyak 3 kg.Setelah berwarna mulai kecoklatan, pengrajin menambahkan ipah sejenis parutan kelapa agar nira yang mau menjadi gula kelapa cair tidak tumpah. Kebutuhan terhadap ipah sebanyak 4 kg per satu kali proses produksi. Terakhir saat gula kelapa cair sudah masak dan mengental selanjutnya dilakukan pencetakan dengan alat cetakbubung berbentuk seperti tabung.Jenis gula kelapa yang dihasilkan para pengrajin hanya dalam satu jenis yaitu bertekstur padat, beraroma kuat, bentuk tabung, dan berwarna coklat keputihan. Berikut merupakan kegiatan produksi yang terjadi pada industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi per harinya: 1 Pukul 06.00-08.00 a. menderesmenyadap air nira di pagi hari b. Menyiapkan jirigen penampung nira c. Memberikan laru ke dalam jirigen agar nira tidak mudah asam d. Dibutuhkan waktu selama ±7 hari untuk bisa dipanen 2 Pukul 08.00-08.30 a. Mengumpulkan hasil panen nira kedalam ember tanpa melakukan penyimpanan 32