Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Usaha Pengolahan Gula Kelapa Skala Rumah Tangga di Desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

tenaga kerja, biaya pengemasan dan biaya transportasi. Penjumlahan antara total biaya tetap TFC dan total biaya variabel TVC menghasilkan biaya total TC. Secara matematis biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut: = + Dimana: TC = Biaya Total industri gula kelapa TFC = Biaya Tetap Total industri gula kelapa TVC = Biaya Variabel Total industri gula kelapa Para pengolahpengrajin gula kelapa memperoleh sejumlah uang yang didapatkan dari proses produksi pembuatan gula kelapa. Nilai total penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara total produksi gula kelapa dan harga setiap kilogram gula kelapa, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: = Keterangan: TR = Total Penerimaan industri gula kelapa Q = Jumlah gula kelapa yang diproduksi output Pq = Harga gula kelapa Pengolahpengrajin gula kelapa dalam melakukan produksi akan senantiasa berusaha mengkombinasikan faktor-faktor produksinya untuk memperoleh keuntungan yang maksimum. keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan pada industri gula kelapa. secara matematis keuntungan dalam industri gula kelapa skala rumah tangga di desa Ujung Genteng dapat dirumuskan sebagai berikut: � = − Keterangan: π = Keuntungan usaha industri gula kelapa TR = Penerimaan Total usaha industri gula kelapa TC = Biaya Total usaha industri gula kelapa Nilai profitabilitas dalam industri gula kelapa skala rumah tangga di desa Ujung Genteng merupakan hasil bagi antara keuntungan usaha dengan total biaya yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Profitabilitas = � � 100 Keterangan : π Profit = keuntungan industri gula kelapa TC Total Cost = biaya total industri gula kelapa Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah : Profitabilitas 0 berarti industri gula kelapa skala rumah tangga yang dijalankan di desa Ujung Genteng menguntungkan Profitabilitas ≤ 0 berarti industri gula kelapa skala rumah tangga yang dijalankan di desa Ujung Genteng tidak menguntungkan Mengingat kondisi awal bahwa desa Ujung Genteng memiliki potensi yang luar biasa di bidang pertanian khususnya dari sektor agroindustri dalam pembuatan gula merah berbahan dasar kelapa, dari pemikiran demikian maka esensi dasar pengkajian ini adalah “Mengetahui struktur biaya, penerimaan, keuntungan dan profitabilitas yang terjadi di pengrajin gula kelapa di desa Ujung Genteng dalam mendayagunakan potensinya yaitu produk gula merah di daerah tersebut selain dilihat dari sisi kesehatan serta keunggulan pariwisata pantai dan penangkaran penyunya. Untuk tujuan tersebut maka dibangun kerangka teori pendekatan masalah dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Gambar berikut: 22 Keterangan : = Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini ............. = Variabel-variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini tetapi tidak diamati Gambar 3. Kerangka kajian dan model analisis industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Usaha Gula Kelapa Skala Rumah Tangga di desa Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Masukan Input:  Peralatan produksi  Bahan Baku nira kelapa  Bahan penolong kapur sirih, laru dan tatal nangka  Bahan bakar kayu bakar  Tenaga kerja Biaya Tetap  Penyusutan peralatan Biaya Variabel  Bahan baku  Bahan penolong  Bahan bakar  Tenaga kerja Penerimaan Biaya Total Analisis Usaha:  Keuntungan  Profitabilitas Produksi Output Gula Kelapa 4 METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian mengambil lokasi di desa Ujung Genteng yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan salah satu sentra produksi penghasil gula kelapa di Kabupaten Sukabumi. Waktu penelitian di lapang dilakukan pada pertengahan bulan Juni 2012 pada waktu produktif para pengrajin disana yaitu satu hari selama 8 jam kerja dan satu kali proses produksi selama 6-7 hari satu minggu.Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data dari para pengrajin gula kelapa serta data dari instansi-instansi terkait lainnya.Desa Ujung Genteng dipilih karena merupakan salah satu sentra penghasil gula kelapa terbesar di Kabupaten Sukabumi dimana sebelumnya belum terdapat penelitian yang mengangkat topik produksi gula kelapa di desa Ujung Genteng khususnya mengenai kajian finansial dan nilai tambah.

4.2 Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan adalah dengan metode deskriptif analis. Menurut Sumhudi 1991, metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu fenomena sosial dan menjelaskan hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya. Penelitian deskriptif yang digunakan adalah dengan metode survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dalam jangka waktu yang bersamaan dari suatu populasi dengan menggunakan daftar pertanyaan berbentuk questionnaire sebagai alat pengumpulan data Nazir, 2003. Penentuan sampel dalam menganalisis usaha skala rumah tanggadari produksi gula kelapa di desa Ujung Genteng dipilihberdasarkan lokasi terdekatdan mudah dijangkau, sehingga dapat menemukan sampel dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Pada saat penelitian berlangsung jumlah populasi dari pengrajin gula kelapa sendiri berdasarkan wawancara langsung dengan pengrajin, kepala desa serta masyarakat desa Ujung Genteng sebanyak 15 pengrajin gula kelapa dari ± 120 pengrajin gula kelapa yang ada di desa Ujung Genteng yang tersebar di beberapa RT.Sehingga dengan demikian satu sampel saja sebenarnya sudah mewakili ke ± 120 pengrajin, namun untuk menguatkan sumber data yang akan diperoleh maka peneliti mengambil beberapa sampel dalam responden pengrajin gula kelapa tersebut.

4.3 Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui serangkaian wawancara mendalam in-depth interview dan pengamatan langsung di lapangan direct observation beserta penyebaran kuesioner dalam lampiran 3dengan pengrajin gula kelapa dan pihak pengolahpengrajin yang telah menjadi plot sampel penelitian. Data yang dikumpulkan merupakan data kegiatan produksi minimal selama satu minggu kegiatan produksi berlangsung. Alasan yang menjadi pokok mendasar teknik pengambilan data seperti ini mengingat waktu pelaksanaan kegiatan produksi gula kelapa diantara pengrajin yang satu dengan yang lain itu tidak sama dan belum dapat dipastikan apakah seorang pengrajin akan melaksanakan kegiatan produksinya setiap hari. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor desa Ujung Genteng, Badan Pusat Statistik BPS, Pusat Data dan informasi Pertanian Pusdatin, lembaga terkait lainnya serta situs web yang dapat menggambarkan situasi terkini dari perkembangan industri gula kelapa di Indonesia khususnya untuk desa Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode surveylapang di desa Ujung Genteng melalui kuesioner yang ditanyakan kepada pengrajin gula kelapa diperoleh data berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengrajin 15 responden dalam menghasilkan produk gula kelapa dan kepada pihak pengelolainvestor melalui perwakilannya untuk menanyakan sumber permodalan dan kemitraan yang dibina dengan pengrajin.Selanjutnya melalui kantor desa untuk mendapatkan data-data pendukung yang terkait dengan desa Ujung Genteng khususnya para pengrajin gula kelapa. Data pendukung diperoleh melalui pencatatan langsung saat wawancara dengan kepala desa dan juga berdasarkan catatan tertulis yang ada di setiap dinding kantor desa karena tidak diperolehnya sumber data melalui softcopy dari komputer di kantor desa tersebut.

4.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data merupakan bagian yang terpenting dalam setiap penelitian, dengan mengolah data yang diteliti sehingga membuat data tersebut menjadi lebih mudah dipahami agar nantinya dapat memecahkan masalah yang ada sekaligus dapat mencapat tujuan penelitian yang dirancang.Dalam mengolah data yang telah diperoleh, peneliti memilih untuk mengkaji penelitian tersebut dengan kajian finansial untuk melihat struktur biaya, berapa besar penerimaan dan keuntungan serta perhitungan RC Rasio, dan Break Even Point.Selanjutnya juga akan dianalisis dengan nilai tambah Hayami mengingat analisis ini sangat cocok untuk digunakan dalam menganalisis tentang industri rumah tangga pengolahan gula kelapa di desa Ujung.

4.5.1 Analisis Data

Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan, digunakan perhitungan: Untuk mengetahui biaya produksi total biaya artinya seluruh biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap ditambah biaya variabel dalam proses pengolahan gula kelapa digunakan rumus: TC = FC + VC Dimana: TC = Total Cost Biaya Total atau biaya total industri gula kelapa Rupiah