Restoran 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI Analisis Usaha Pengolahan Gula Kelapa Skala Rumah Tangga di Desa Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Lampiran 4. Studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian
Nama Judul
Alat Analisis Kesimpulan
Tatang Widjojoko,
Altri Mulyani dan Irene Kartika Eka
Wijayanti 2006 Kajian finansial dan nilai
tambah gula semut granular sugar di Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas Analisis RC rasio dan analisis
nilai tambah Hayami Nilai RC rasio yaitu 1,15, nilai penerimaan sebesar Rp844.500,00bulan
dari total biaya produksi sebesar Rp731.808,19bulan serta keuntungan sebesar Rp117.520,48bulan dengan titik impas pada tingkat 6,94
kgbulannya dengan harga jual Rp5.000,00kg. Sedangkan analisis nilai tambah dari nira selama satu bulan produksi diperoleh nilai tambah sebesar
Rp590,00 per kg bahan baku utama nira dari selisih nilai luaran dengan harga bahan baku utama dan sumbangan masukan lain.
Ummi Masrah
2009 Analisis
Pendapatan Pengolahan Gula Aren pada
Industri Rumah Tangga di Desa Semuntai Kecamatan
Long Ikis Kabupaten Paser Analisis
kelayakan usaha
dengan RC rasio dan BEP Diperoleh hasil produksi 383,80bungkusbulan dengan harga jual
Rp7.000,00 dan pendapatan bersih sebesar Rp793.123.52. Nilai RC rasio yang sebesar 1,4. berdasarkan analisis Break Event Point BEP diperoleh
hasil untuk BEP produksi sebesar 37 bungkus dengan BEP penerimaan kotor TR sebesar Rp254.287,75 dan BEP harga sebesar Rp6.872,64.
Irene Kartika Eka Wijayanti,
Dyah Ethika N., dan Indah
Widyarini 2007 Prospek
pengembangan agroindustri minuman lidah
buaya di
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Analisis biaya
dan pendapatan, analisis RC rasio,
analisis titik impas, serta analisis nilai tambah Hayami
Diperoleh nilai RC rasio sebesar 1,28 atau 1, rerata penerimaan Rp96.000.000,00
dan rerata
biaya Rp74.578.000,00
sehingga keuntungannya positif Rp21.421.120,00. Jumlah produksi aktual 5.000
kardus telah melebihi titik impas sebesar 1.382,65 kardus dan Rp26.457.377 serta menghasilkan nilai tambah sebesar Rp1.574,00.
Anton Martono,
Sulistyani Budiningsih
dan Watemin 2007
Analisis kelayakan ekonomi Agroindustri gula kelapa di
Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja
Analisis biaya dan pendapatan dan analisis RC rasio
Terdapat tiga pelaku bisnis dengan nilai RC = 1,003 untuk pengrajin pemilik dengan biaya produksi Rp466.771,00 menguntungkan, RC =
0,679 untuk pengrajin penggaduh dengan biaya produksi Rp383.443,40 tidak menguntungkan dan RC = 0,986 untuk pengrajin penyewa dengan