2 minggu. Pada hari pertama di minggu kedua pengrajin akan memulai dari awal kembali proses produksi gula kelapa dan melakukan penjualan kepada
pengelolainvestor dari total produksi gula kelapa sebanyak 150 kg yang dihasilkan di minggu kedua dengan harga Rp 9.000,00kg.
6.4 Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan 6.4.1 Biaya Produksi
Biaya total produksi industri pengolahan gula kelapa terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap salah satunya merupakan
biaya penyusutan seluruh alat produksi yang digunakan dalam satu kali proses produksi. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya bahan baku, bahan penolong,
biaya tenaga kerja, dan biaya bahan bakar. Berikut merupakan rincian biaya tetap dan biaya varibel pada industri pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output berupa gula kelapa yang dihasilkan. Biaya tetap pada industri
pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng meliputi biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama proses produksi. Peralatan yang digunakan
dalam produksi pengolahan gula kelapa adalah jirigen, ember besar dan kecil, gayung, wajan, cetakan bubung, pisau, saringan dan pengaduk. Selain itu
terdapat pula peralatan seperti tungku dan wadah tempat penyimpanan gula kelapa yang dibuat sendiri oleh pengolah gula kelapa dari bahan baku kayu untuk kayu
bakar.
Tabel 12Biaya tetap pengolahan gula kelapa dalam satu kali produksi dua minggu
Jenis Biaya Nilai Rp
Penyusutan alat 41.914,28
Total Biaya Tetap 41.914,28
Pada proses pengolahan gula kelapa seluruh pengrajin menggunakan lahan untuk membangun kegiatan produksi di sekitar lokasi bahan bakuberupa nira yaitu
tanaman kelapa. Dalam kegiatan produksi berlangsung tidak ada biaya atau uang sewa lahan yang dibebankan kepada pengrajin melainkan sewa berupa
pengambilan nira dari tanaman kelapa yang dibayarkan dengan 1 kgpohonproduksi dari produk gula kelapa yang dihasilkan dalam usaha
pengolahan gula kelapa. Dalam satu proses produksi pengolahan gula kelapa membutuhkan waktu maksimal selama 14 hari 2 minggu, pada satu tahun
berlangsung selama 48 minggu atau 24 kali proses produksi untuk satu tahunnya.Kegiatan produksi berlangsung di lahan atau areal yang dekat tanaman
kelapa yang mempermudah pengolahan melakukan usahanya.
1. Biaya Penyusutan Alat
Teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan nira menjadi gula kelapa tergolong kedalam teknologi tradisional, artinya mulai dari proses
penderesan air nira dari tanaman kelapa sampai pemasakan selanjutnya dicetak
menjadi gula kelapa padat diproses secara tradisional tanpa menggunakan peralatanteknologi modern. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan biaya modal
dan tingkat pendidikan yang dikuasai para pengrajin.
Tabel 13Rata-rata biaya penyusutan peralatan dalam satu kali proses produksi dua minggu pengrajin gula kelapa di desa Ujung Genteng
No Jenis Barang
Jumlah Unit
Harga Beli Alat Rp unit
Umur Ekonomis 1xProduksi
Nilai Penyusutan
Rp 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
Pisau Pengaduk
Saringan jirigen
Ember Kecil Ember Besar
Gayung Wajan
Cetakan bubung
1 1
1
30 3
2 1
1
25 50.000
70.000 45.000
15.000
5.000 7.000
7.000
450.000 3.000
14 14
14 14
14 14
14 14
14 3.214,28
4.500,00 2.892,86
964,28 321,43
450,00 450,00
28.928,57 192,86
Total Biaya Penyusutan Alat 41.914,28
Disisi lain dengan menggunakan teknologi yang masih bersifat tradisionaljustru dapat membantu masyarakat sekitar dalam bentuk penyerapan
tenaga kerja.Dalam suatu usaha, biaya yang dikeluarkan untuk peralatan dihitung melalui penyusutan yang ada pada peralatan tersebut. Dari Tabel 13 pada industri
pengolahan gula kelapa di desa Ujung Genteng diketahui bahwa besarnya biaya penyusutan peralatan dalam satu kali produksi adalah Rp 41.914,28dengan biaya
penyusutan terbesar pada biaya wajanpenggorengan yaitu sebesar Rp 28.928,57 dan biaya penyusutan terkecil pada penyusutan cetakanbubung gula kelapa yaitu
sebesar Rp 192,86.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel atau tidak tetap merupakan biaya yang jumlahnya akan mengalami perubahan sebanding dengan perubahan volume kegiatan yang
dijalankan. Dengan demikian seiring pertambahan volume produksi maka biaya variabel juga akan bertambah.
1. Bahan penolong
Dalam proses produksi pengolahan gula kelapa yang termasuk biaya variabel kecuali bahan baku berupa nira kelapa adalah biaya bahan penolong
seperti laru, minyak kelapa, ipah, bahan bakar kayu, dan tenaga kerja. Penggunaan bahan penolong tersebut diperlukan agar kualitas gula kelapa yang
dihasilkan terjaga kualitasnya.
Laru digunakan pada saat akan dilakukan penyadapanpenderesan nira. Minyak kelapa digunakan pada saat pemasakan nira, sedangkan ipah berupa
parutan kelapa yang digunakan supaya cairan yang sudah mulai kecoklatan pada proses pemasakan tidak tumpah.Bahan Bakar digunakan dalam kegiatan memasak
42