Kondisi Terkini Perikanan Penangkapan Laut di Kabupaten Pontianak Daerah dan Musim Penangkapan

4 HASIL

4.1 Kondisi Terkini Perikanan Penangkapan Laut di Kabupaten Pontianak

Kabupaten Pontianak merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan Kabupaten yang memiliki potensi penangkapan ikan yang cukup menjanjikan. Dari data Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Kalimanan Barat tahun 2007, Kabupaten Pontianak menduduki peringkat ke-dua setelah Kabupaten Ketapang dalam volume produksi penangkapan ikan di laut yaitu sebesar 19 129.9 ton. Jumlah rumah tangga produksi RTP perikanan laut di Kabupaten Pontianak menurut data Statistik tahun 2007 adalah berjumlah 3 445 RTP dengan jumlah armada sekitar 3 635 unit yang terdiri dari perahu tanpa motor, motor tempel dan kapal motor. Alat penangkap ikan yang digunakan juga bervariasi yaitu : antara lain pukat tarik, payang, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring tiga lapis, bagan tancap, rawai hanyut, rawai tetap, pancing ulur, sero, jermal, bubu, perangkap lainnya, serta alat penangkap kepiting. 4.2 Unit Penangkapan Gillnet di Kabupaten Pontianak 4.2.1 Kapal Gillnet Kapal yang dioperasikan oleh nelayan gillnet di Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak memiliki panjang antara 9.8-18 m, lebar 2.3-4 m dan dalam 0.8-2 m terbuat dari bahan kayu rasak, kayu yang digunakan ini adalah kayu yang oleh nelayan setempat dikategorikan kayu kelas 2 dan terbaik untuk pembuatan kapal. Kapal gillnet di daerah ini mempunyai ukuran tonase antara 7-12 GT dengan mesin utama yang digunakan terdiri dari tiga merek yaitu Yanmar, Phanter dan Fuso berbahan bakar solar. Mesin Yanmar berkekuatan 33 PK dengan 3 cylinder sedangkan merek Phanter berkekuatan 180 PK dengan 4 cylinder dan merek Fuso berkekuatan 360 PK dengan 6 cylinder. Selain itu kapal gillnet ini juga dilengkapi dengan mesin roller yang nelayan setempat menyebutnya dengan nama “robot”. Gambar 9 Kapal gillnet yang dioperasikan di Kabupaten Pontianak.

4.2.2 Alat Tangkap Gillnet

Alat tangkap gillnet yang digunakan nelayan Kabupaten Pontianak adalah termasuk alat tangkap yang ditujukan untuk menangkap ikan pelagis yang menghuni permukaan dan lapisan tengah perairan. Nelayan setempat menyebutnya dengan istilah “pukat”. Dimensi ukuran gillnet umumnya yang digunakan nelayan adalah berukuran panjang antara 3 600-7 200 m dengan kedalaman antara 16.2-19.8 m. Bagian utama alat tangkap ini adalah badan gillnet dengan ukuran mata jaring mesh size 3-4.5 inchi yang terbuat dari bahan Nylon Polyamide no 18. Gambar 10 Alat tangkap gillnet yang beroperasi di perairan Kabupaten Pontianak. Pelampung yang digunakan terbuat dari bahan plastik berbentuk bulat lonjong dengan panjang sekitar 30 cm dan dipasang pada tali ris atas dengan jarak antar pelampung sekitar 14 m. Tali temali yang digunakan adalah bagian tali ris atas dan bawah, tali pelampung, dan tali pemberat dari bahan polyethylene no 8. Gambar 11 Pelampung yang digunakan pada alat tangkap gillnet di Kabupaten Pontianak.

4.2.3 Tenaga Kerja

Nelayan yang bekerja pada usaha perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu nelayan pemilik kapal, dan nelayan pekerja yaitu nahkoda atau juru mudi atau disebut sebagai “juragan” dan nelayan ABK. Nelayan pemilik biasanya memiliki lebih dari 1 buah kapal. Dalam satu unit armada gillnet jumlah ABK terdiri dari 3-4 orang yaitu terdiri dari satu orang nahkoda dan sisanya adalah juru masak dan pekerja di atas kapal.

4.3 Daerah dan Musim Penangkapan

Daerah penangkapan fishing ground alat tangkap gillnet yang beroperasi di Kabupaten Pontianak adalah di sekitar perairan Pulau Datuk, Pulau Pengikik, Pulau Setinjang dan Pulau Pejantan yang jaraknya 10-40 mil laut dari fishing base. Waktu perjalanan dari pangkalan fishing base di Kelurahan Pasir Wan Salim Kuala Mempawah sampai ke fishing ground sekitar 6-8 jam perjalanan. Penentuan fishing ground dilakukan oleh nahkoda dengan melihat tanda- tanda alam berupa pola arus dan tiupan angin, dalam hal ini keterampilan dan pengalaman nahkoda sangat berperan dalam menentukan keberhasilan upaya penangkapan. Puncak musim penangkapan musim ikan terjadi pada musim angin utara yaitu terjadi pada bulan September, Oktober, November dan Desember serta pada musim angin Selatan terutama pada bulan Juni dan Juli selebihnya adalah musim paceklik Januari-Mei. Selain itu pada setiap bulannya nelayan hanya beroperasi pada bulan gelap saja bulan pada malam hari tidak terlihat atau sangat kecil, jadi dalam sebulan mereka hanya 2 minggu beroperasi 2 trip sedangkan sisanya dan masa paceklik dihabiskan untuk kegiatan memperbaiki jaring, mesin dan kapal.

4.4 Metode Operasi Gillnet