5.5.3 Evaluasi Faktor-Faktor Strategis
1. Elemen Kekuatan Elemen kekuatan terdiri dari enam faktor strategis internal yakni
kelembagaan nelayan, motivasi nelayan, informasi pasar, keuntungan usaha, jaringan pemasaran dalam daerah, dan komoditas hasil tangkapan.
Bobot masing-masing faktor kekuatan tersebut adalah kelembagaan nelayan 0.070, motivasi nelayan 0.082, informasi pasar 0.068, keuntungan usaha
0.080, jaringan pemasaran dalam daerah 0.070, dan komoditas hasil tangkapan 0.077 Tabel 7.
Kekuatan utama dalam pengembangan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak adalah motivasi nelayan, keuntungan usaha dan komoditas hasil
tangkapan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rating 4 yang diberikan responden terhadap faktor-faktor tersebut. Sedangkan faktor kekuatan lainnya memiliki
rating 3 yang berarti bahwa faktor tersebut merupakan kekuatan kecil. 2. Elemen Kelemahan.
Terdapat tujuh faktor strategis internal dalam elemen kelemahan yang mempengaruhi pengembangan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak, yaitu
sumberdaya manusia, pembinaan, kebijakan pemerintah, sarana dan prasarana, jaringan pemasaran luar daerah, modal usaha dan keterampilan nelayan.
Bobot masing-masing faktor tersebut adalah sumberdaya manusia 0.089, pembinaan 0.070, kebijakan pemerintah 0.082, sarana dan prasarana 0.080,
jaringan pemasaran luar daerah 0.070, modal usaha 0.077, dan keterampilan nelayan 0.084 Tabel 7.
Dari semua faktor tersebut, faktor sumberdaya manusia, kebijakan pemerintah, sarana prasarana, modal usaha dan keterampilan nelayan yang
merupakan kelemahan utama dengan nilai rating 1. Sedangkan faktor yang lain adalah sebagai kelemahan kecil.
Secara keseluruhan faktor strategis internal yang paling penting untuk dicermati adalah faktor sumberdaya manusia dan keterampilan nelayan jika
dibandingkan dengan faktor strategis lainnya, kedua faktor tersebut memiliki bobot paling besar, artinya tingkat kepentingan relatif dari kedua faktor ini adalah
sangat mementukan keberhasilan pengembangan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak.
Dilihat dari jumlah skor total elemen kekuatan dan kelemahan sebesar 2.272 yang berada di bawah rata-rata 2.308, berarti bahwa Kabupaten Pontianak
berada di bawah rata-rata dalam kekuatan internal keseluruhannya untuk pengembangan perikanan gillnet, untuk itu diperlukan upaya menambah kekuatan
internal yang ada dan meminimalkan kelemahan. Respon elemen kekuatan total skor 1.580 lebih tinggi daripada total elemen kelemahannya total skor 0.692.
3. Elemen Peluang Elemen peluang terdiri dari tujuh faktor strategis eksternal yaitu
sumberdaya ikan, otonomi daerah, ketersediaan kredit, harga jual, potensi pasar, pertumbuhan ekonomi dan teknologi alat tangkap dan armada kapal gillnet
dengan masing-masing memiliki bobot berturut-turut adalah 0.095, 0.063, 0.074, 0.091, 0.081, 0.067 dan 0.086 Tabel 8.
Peluang yang dapat direspon dengan baik adalah otonomi daerah, ketersediaan kredit, harga jual dan teknologi alat tangkap dan armada kapal
gillnet, hal ini dilihat dari nilai rating 3 yang diberikan responden terhadap keempat faktor peluang tersebut. Dari ketiga faktor peluang tersebut, peluang
harga jual memiliki bobot yang tertinggi yakni 0.091 berarti peluang harga jual dampaknya dapat sangat menentukan keberhasilan pengembangan perikanan
gillnet di Kabupaten Pontianak. 4. Elemen Ancaman.
Terdapat enam faktor strategis di dalam elemen ancaman yaitu harga BBM, tuntutan produk ikan segar, hasil tangkapan dari daerah lain, infrastruktur
penunjang, kondisi cuaca serta pabrik pengolahan pasca panen yang masing- masing bobotnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Dari enam faktor strategis eksternal tersebut terdapat tiga faktor ancaman yang mempunyai pengaruh kuat terhadap pengembangan perikanan gillnet di
Kabupaten Pontianak yaitu tuntutan produk ikan segar, hasil tangkapan dari daerah lain dan pasca panen pabrik pengolah, hal ini dapat dilihat dari
pemberian nilai rating 3 oleh responden terhadap faktor-faktor tersebut, sedangkan faktor lainnya kurang kuat pengaruhnya.
Faktor strategis eksternal yang paling penting untuk dicermati dalam pengembangan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak adalah adanya peluang
otonomi daerah, ketersediaan kredit, harga jual dan teknologi alat tangkap dan armada kapal gillnet, serta ancaman dari tuntutan masyarakat terhadap produk
ikan segar, hasil tangkapan dari daerah lain dan belum adanya pabrik pengolah ikan hasil tangkapan nelayan. Respon terhadap elemen peluang total skor 1.428,
lebih tinggi dari elemen ancaman. Ini berarti bahwa peluang yang ada telah dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan ancaman telah dapat diminimalisir secara
keseluruhan.
5.5.4 Matriks Internal Eksternal