Metode Operasi Gillnet Hasil Tangkapan

Penentuan fishing ground dilakukan oleh nahkoda dengan melihat tanda- tanda alam berupa pola arus dan tiupan angin, dalam hal ini keterampilan dan pengalaman nahkoda sangat berperan dalam menentukan keberhasilan upaya penangkapan. Puncak musim penangkapan musim ikan terjadi pada musim angin utara yaitu terjadi pada bulan September, Oktober, November dan Desember serta pada musim angin Selatan terutama pada bulan Juni dan Juli selebihnya adalah musim paceklik Januari-Mei. Selain itu pada setiap bulannya nelayan hanya beroperasi pada bulan gelap saja bulan pada malam hari tidak terlihat atau sangat kecil, jadi dalam sebulan mereka hanya 2 minggu beroperasi 2 trip sedangkan sisanya dan masa paceklik dihabiskan untuk kegiatan memperbaiki jaring, mesin dan kapal.

4.4 Metode Operasi Gillnet

Proses operasi armada gillnet di Kabupaten Pontianak terdiri atas tahap persiapan, tahap palayaran ke fishing ground, tahap setting alat tangkap dan tahap hauling serta tahap penanganan hasil di atas kapal. Adapun proses operasi unit penangkapan gillnet dijelaskan sebagai berikut : - Tahap persiapan. Tahap ini meliputi persiapan ransum dan perbekalan, pengisian bahan bakar, es curah, air tawar, pengecekan kondisi alat tangkap, kapal dan mesin kapal. - Tahap pelayaran ke fishing ground Pelayaran ke fishing ground dilakukan pada pukul 08.00 WIB dengan kecepatan 7 knot. Setelah 6-8 jam perjalanan barulah kapal tiba di fishing ground yang ditentukan oleh nahkoda. Gambar 12 Pelayaran kapal gillnet menuju fishing ground. - Tahap setting alat tangkap Setting alat tangkap gillnet dilakukan sore hari pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Prosesnya adalah dengan cara jaring diturunkan melalui lambung kapal dengan terlebih dahulu jangkar dan bendera serta pelampung tanda diturunkan, setelah itu badan jaring diturunkan sehingga terbentang melawan arus air sehingga semua jaring selesai terendam di air. Proses ini memakan waktu hampir 2 jam, sedangkan mesin kapal tetap dinyalakan dengan posisi kapal bergerak mundur dengan kecepatan 3 knot. Perendaman dilakukan sekitar kurang lebih 4 jam sampai hauling dilakukan. Gambar 13 Penurunan setting jaring gillnet. - Tahap hauling Penarikan jaring hauling dilakukan dengan cara menarik jaring ke atas kapal dengan cara manual maupun dengan bantuan alat roller. Proses ini berlangsung sekitar 5-6 jam karena dilakukan sambil mengeluarkan ikan dari jaring. - Tahap penanganan ikan di atas kapal Ikan-ikan yang terjerat di jaring dilepaskan, disortir sesuai ukuran dan jenisnya kemudian dimasukkan ke dalam palka kapal yang telah terlebih dahulu terisi es curah.

4.5 Hasil Tangkapan

Armada gillnet yang beroperasi di Kabupaten Pontianak ditargetkan untuk menangkap ikan-ikan pelagis. Hasil tangkapan antara lain adalah ikan dari jenis- jenis tongkol Auxis thazard, Lac, tenggiri Scomberomorus commerson, manyung Arius thalassinus, bawal putih Pampus argenteus, bawal hitam Formio niger , layang Decapterus ruselli, hiu Carcharhinus spp, gembung Rastrelligger spp dan ikan lainnya. Ikan yang dominan tertangkap sekitar 70 adalah tongkol Auxis thazard, Lac sedangkan ikan yang lain hanya 30 dari total keseluruhan hasil tangkapan. Komposisi, nama dan gambar ikan yang tertangkap oleh armada gillnet di Kabupaten Pontianak dapat dilihat pada Lampiran 4. Gambar 14 Ikan tongkol Auxis thazard, Lac hasil tangkapan nelayan gillnet di Kabupaten Pontianak. Hasil Tangkapan Nilai Jual Pendapatan Kotor Biaya Operasional Pendapatan Bersih 100 Nelayan 50 Pemilik Kapal Gillnet 50 ABK 16 ABK 16 Nahkoda Juragan 18

4.6 Sistem Bagi Hasil