dilengkapi dengan palkah yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan hasil tangkapan Lampiran 3.
Dalam prosesnya ikan hasil tangkapan diberi es. Bahan bakar yang digunakan adalah solar dan oli. Dalam satu kali operasi penangkapan ikan
digunakan bahan bakar sebanyak kurang lebih 200 liter. Kapal gillnet biasanya dilengkapi dengan roller mesin penarik jaring gillnet, mesin ini digunakan
dengan tujuan agar proses hauling lebih efektif dan cepat dilakukan sehingga meringankan kerja ABK.
2.3.2 Nelayan Gillnet
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan
ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya Imron 2003.
Nelayan merupakan bagian dari unit penangkapan ikan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan operasi penangkapan ikan. Peranan tersebut
didasarkan pada kemampuan nelayan dalam menggunakan dan mengoperasikan alat tangkap serta pengalaman dalam menentukan fishing ground daerah
penangkapan ikan. Berdasarkan status kepemilikan terhadap alat tangkap, nelayan di Kabupaten Pontianak dibedakan menjadi dua yaitu: 1 nelayan
pemilik, yaitu nelayan yang memiliki sarana produksi dan bertanggung jawab membiayai operasi penangkapan, 2 nelayan buruh, yaitu nelayan yang secara
langsung melakukan operasi penangkapan. Nelayan buruh tersebut ada yang memiliki alat tangkap dan ada juga yang hanya menyediakan tenaga untuk operasi
penangkapan. Nelayan yang mengoperasikan jaring insang di Kabupaten Pontianak
berjumlah 3-5 orang. Dalam pembagian kerjanya satu orang sebagai juru mudi nahkoda sekaligus sebagai fishing master pencari lokasi adanya ikan, serta
sisanya sebagai ABK. Nelayan nahkoda fishing master memiliki masa bekerja sebagai nelayan kurang lebih 20 tahun, sedangkan ABK yang lain memiliki
pengalaman melaut kurang lebih 15 tahun.