Faktor Produksi Cobb-Douglas GHANDI

dari perikanan atau mengurangi daya kompetisinya. Dari Gambar 5b jelas terlihat bahwa hanya pada tingkat effort E ∞ kondisi keseimbangan diperoleh. Dengan demikian hanya pada tingkat effort E ∞ keseimbangan tercapai sehingga entry dan exit tidak terjadi. Kita lihat kembali Gambar 5a, di atas keuntungan lestari sustainable profit akan diperoleh secara maksimum pada tingkat effort Eo dimana jarak vertikal terbesar antara penerimaan dan biaya diperoleh garis bc. Dalam literatur perikanan, tingkat effort Eo sering disebut sebagai Maximum Economic Yield pertumbuhan ekonomi maksimum, disingkat MEY. Kalau kita bandingkan tingkat effort pada keseimbangan open access dengan tingkat effort optimal secara sosial E ∞ , maka pada kondisi open access tingkat effort yang dibutuhkan jauh lebih banyak dari yang semestinya untuk mencapai keuntungan optimal yang lestari. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, keseimbangan open access menjadikan timbulnya alokasi yang tidak benar misalocation dari sumberdaya alam. Karenanya, kelebihan sumberdaya tenaga kerja, modal yang dibutuhkan untuk perikanan bisa dialokasikan untuk kegiatan ekonomi lainnya yang lebih produktif. Inilah sebetulnya inti prediksi Gordon bahwa open access akan menimbulkan kondisi economic overfishing. Tetapi apabila pengelolaan sumberdaya dilakukan dengan pengendalian effort pada batas-batas E MEY maka akan dapat menurunkan biaya operasional cost per trip dan pada akhirnya menghasilkan profit yang lebih besar Kim et al. 2000.

2.6 Faktor Produksi Cobb-Douglas

Soekartawi 1994 menyatakan bahwa fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang satu disebut variabel dependent Y dan yang lain disebut variabel independent X. Penyelesaian hubungan antara X dan Y biasanya dengan cara regresi, variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. Soekartawi 1994 juga mengemukakan tiga alasan pokok Model Cobb-Douglas yang sering dipakai dalam penelitian, yaitu : 1 Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain, seperti fungsi kuadratik. Fungsi Cobb-Douglas mudah diubah kedalam bentuk linier, 2 hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus akan menunjukkan besaran elastisitas, dan 3 besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran skala pengembalian return to scale. Keadaan menjadi sebaliknya, kelemahan yang merupakan kesulitan dalam penggunaan fungsi Cobb-Douglas sebagai berikut : 1 Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau kecil, 2 kesalahan pengukuran variabel terletak pada validitas data. Kesalahan pengukuran akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu tinggi atau rendah, 3 terjadi multikolinearitas, walaupun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel independent diusahakan tidak terlalu tinggi, namun dalam prakteknya masalah kolinearitas ini sulit dihindarkan, dan 4 model tidak dapat digunakan pada taraf penggunaan faktor produksi sama dengan nol. Model Cobb-Douglas didasari oleh asumsi bahwa elastisitas produksi bersifat tetap atau jumlah elastisitas sama dengan satu Σb i = 1. Jika jumlah nilai elastisitas tidak sama dengan satu maka dibuat bentuk regresi terbatas dimana nilai elastisitas sama dengan satu Soekartawi 1994.

2.7 Analisis Kelayakan Finansial