ikan yang ada sangat intensif sehingga mempengaruhi stok alami bahkan sangat dirasakan oleh para nelayan.
Keseimbangan MSY menggambarkan kondisi maksimum lestari sumberdaya secara biologi Dinarwan 1993. Dari grafik hubungan antara hasil
tangkapan lestari dengan upaya penangkapan lestari perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009 Gambar 20 dapat dilihat bahwa effort
dan hasil tangkapan tahun 2001-2009 telah melewati batas upaya penangkapan MSY, ini berarti perairan tempat beroperasinya armada gillnet tersebut telah
sangat jenuh, dan apabila tidak dikendalikan maka akan terjadi pengurasan terhadap sumber daya ikan yang ada biological overfishing. Pengendalian effort
dapat dilakukan dengan pengelolaan trip, closed and open system pada daerah tangkapan tertentu dan pengembangan teknologi kapal ikan yang lebih modern
sehingga usaha penangkapan menjadi lebih effektif dan efisien.
5.2 Analisis Bio-Ekonomi Perikanan Gillnet
Keluaran model bioekonomi meliputi empat kondisi keseimbangan pengelolaan Tabel 2, yaitu : 1 kondisi pengelolan rerata aktual, 2 kondisi
pengelolaan MSY, 3 kondisi pengelolaan MEY, dan 4 kondisi pengelolaan open acces. Tingkat upaya penangkapan kondisi rata-rata aktual yaitu sebesar 756
trip per tahun telah melewati tingkat pengupayaan MSY yaitu sebesar 547 trip per tahun Gambar 21. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat upaya yang dilakukan
telah melewati tingkat optimum sehingga diperlukan upaya pengendalian jumlah trip atau armada agar nelayan mendapatkan manfaat dari hasil tangkapan yang
lebih baik. Tingkat upaya terbesar terdapat pada pengelolaan yang open access, hal ini karena para pelaku usaha nelayan dibebaskan untuk secara terbuka
memanfaatkan sumberdaya yang ada sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan upaya penangkapan mereka masing-masing dan saling bersaing
untuk mendapatkan produksi maksimal dengan nelayan yang lain. Pada model pengelolaan MEY upaya penangkapan paling sedikit,
sehingga biaya pengeluaran akan dapat ditekan semaksimal mungkin, akan tetapi hasil rente ekonomi yang didapat akan menjadi maksimal. Tingkat produksi
tertinggi terjadi pada pola pengelolaan MSY dan MEY Gambar 22 sedangkan
tingkat produksi aktual masih dapat dikembangkan. Dengan pendekatan bio- ekonomi dapat dilihat bahwa pada kondisi rata-rata aktual, produksi perikanan
gillnet adalah sebesar 635 079.8 kg per tahun dan masih dapat ditingkatkan hingga mencapai MEY yaitu sebesar 783 400.52 kg per tahun sehingga peluang
peningkatan produksi masih dapat dilakukan yaitu sekitar 148 320.72 kg per tahun. Pada kondisi pengelolaan MSY produksi yang diperoleh sebesar 789 665.3
kg per tahun dan pada kondisi open access produksinya menurun hingga sebesar 256 282.68 kg per tahun. Produksi yang rendah pada kondisi open access
dipengaruhi oleh tingkat eksploitasi yang berlebihan effort tidak terkendali sehingga memacu penurunan stok yang berpengaruh menurunnya hasil tangkapan
nelayan. Dalam penelitian ini manfaat ekonomi diperoleh pada kondisi MEY
sebesar Rp7 250 442 807.00 per tahun Gambar 23. Rente ekonomi diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan oleh setiap
unit penangkapan per tahun. Jumlah effort yang digunakan pada kondisi MEY adalah paling sedikit dibandingkan dengan kondisi pengelolaan lainnya Gambar
21, tetapi produksinya tertinggi Gambar 22, sehingga manfaat ekonominya akan diperoleh secara maksimum Gambar 23. Kondisi MEY merupakan
keseimbangan bio-ekonomi di mana manfaat sumberdaya menghasilkan produksi maksimum secara ekonomi dan tingkat upaya optimal secara sosial. Kondisi MEY
ini merupakan kondisi ideal dalam pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan.
Tingkat rente ekonomi pada kondisi open access tidak akan diperoleh karena total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan, dan telah
melampaui kondisi MSY. Pada upaya yang lebih rendah dari E
msy
pendapatan nelayan akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan sehingga sangat
menguntungkan dan memacu mereka untuk meningkatkan effortnya. Apabila effort pada posisi lebih besar dari E
msy
tidak terkontrol maka usaha akan merugi atau telah terbentuk titik keseimbangan open access di mana total penerimaan
sama dengan total pengeluaran upaya sehingga akan terjadi alokasi sumberdaya yang tidak tepat missalocation karena kelebihan faktor produksi. Perikanan yang
open access ini menurut Fauzi dan Anna 2004 dapat menimbulkan kondisi economic overfishing.
Dengan penerapan konsep model keseimbangan bio-ekonomi seperti ini, sumber daya ikan dapat terjaga kelestariannya dan di sisi lain pelaku usaha seperti
nelayan dapat terus mendapatkan keuntungan secara finansial dari usahanya. Dari penelitian ini keseimbangan bio-ekonomi dicapai pada kondisi produksi 783
400.52 kg per tahun dengan tingkat upaya 498 trip per tahun dan dengan rente ekonomi sebesar Rp7 250 442 807.00 per tahun.
5.3 Analisis Fungsi Produksi Perikanan Gillnet