Hasil Tangkapan
Nilai Jual Pendapatan Kotor
Biaya Operasional
Pendapatan Bersih 100
Nelayan 50 Pemilik Kapal
Gillnet 50
ABK 16 ABK 16
Nahkoda Juragan 18
4.6 Sistem Bagi Hasil
Bagi hasil antara pemilik dan nelayan juragan nahkoda dan ABK adalah 50 : 50 setelah dipotong biaya operasional dan retribusi. Nahkoda yang
sekaligus fishing master mendapat bagian 18, sedangkan masing-masing ABK mendapat bagian 16 dari hasil bersih. Biaya perbaikan kapal dan alat tangkap
menjadi tanggung jawab pemilik kapal dari bagian yang diperolehnya. Sistem bagi hasil ini dapat dilihat pada Gambar 15.
Keterangan : Pendapatan bersih = Nilai jual – biaya operasional 1 trip
Gambar 15 Sistem bagi hasil antara pemilik kapal pemilik usaha dengan nelayan gillnet di Kabupaten Pontianak.
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1.000,00
1.200,00
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Tahun
E ff
or t
t ri
p
y=38,33x-76083
4.7 Analisis Potensi Sumber Daya Lestari Perikanan Gillnet
Potensi sumber daya lestari perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak dianalisis dengan metode surplus produksi Sparre Venema 1999. Metode ini
digunakan untuk menghitung potensi lestari MSY dengan menganalisis hubungan antara upaya penangkapan effort dengan produksi hasil tangkapan per
satuan upaya penangkapan CPUE.
4.7.1 Hasil Tangkapan dan Tingkat Upaya Penangkapan Gillnet
Keberadaan sumberdaya ikan di laut, kemapuan armada dan kondisi perairan sangat mempengauhi besar dan kualitas hasil tangkapan dan target
produksi yang ingin dicapai. Tren produksi, upaya dan CPUE catch per unit effort perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak kurun waktu 2000-2009 dapat
dilihat pada Gambar 16, 17 dan 18 berikut.
Gambar 16 Perkembangan produksi perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009.
Gambar 17 Perkembangan effort perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009.
0,00 100.000,00
200.000,00 300.000,00
400.000,00 500.000,00
600.000,00 700.000,00
800.000,00 900.000,00
1.000.000,00
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun
P ro
duks i
K g
y = 44893x+9E+07
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1.000,00
1.200,00 1.400,00
1.600,00
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Tahun C
P U
E K
g t
ri p
y=109x+21945
y = -2,6398x + 2887,6
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1.000,00
1.200,00 1.400,00
1.600,00
400,00 500,00
600,00 700,00
800,00 900,00
1.000,00 1.100,00
Effort Tripth
C P
U E
K g
t ri
p
Gambar 18 Perkembangan CPUE perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009.
Dari Gambar 16, 17 dan 18 terlihat bahwa produksi, upaya dan CPUE catch per unit effort perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak sangat bervariasi.
Dapat dilihat bahwa kecenderungan produksi turun dari tahun 2000 yaitu sebesar 776 000.72 kg menjadi 440 388 kg pada akhir tahun 2009 Gambar 16, begitu
pula halnya dengan perkembangan CPUE Gambar 18. Meskipun demikian, ternyata perkembangan effort cenderung meningkat Gambar 17. Hubungan
antara CPUE catch per unit effort dan effort triptahun sepanjang tahun 2000- 2009 ditunjukkan pada Gambar 19 berikut ini.
Gambar 19 Hubungan CPUE dengan effort perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009.
Y=-2,6398x+2887,6
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa hubungan CPUE dengan effort pada perikanan gillnet ini adalah negatif, hal ini berarti bahwa penambahan upaya
penangkapan sejatinya akan menurunkan produktivitas alat tangkap tersebut.
4.7.2 Fungsi Produksi Maksimum Lestari MSY Perikanan Gillnet
Perhitungan fungsi produksi ini memakai model holistik yang lebih sederhana yang dikenal dengan model produksi surplus Sparre Venema 1999.
Tujuan penggunaan model produksi surplus adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu hasil tangkapan
maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktivitas stok secara jangka panjang, yang biasa kita sebut hasil tangkapan maksimum lestari Maximum
Sustainable YieldMSY. Dari hasil analisis regresi terhadap CPUE dan effort selama kurun waktu
sepuluh tahun terakhir didapatkan nilai fungsi CPUE y = 2887.6 a – 2.6398 b. Nilai intercept a dan independent b kemudian dimasukkan ke dalam rumus
dalam program Maple ver.10 Lampiran 6 untuk mengetahui nilai produksi lestari h
msy
dan effort pada tingkat produksi maksimum lestari E
msy
. Nilai effort pada produksi lestari E
msy
setelah dihitung adalah 547 trip per tahun, sedangkan nilai hasil tangkapan maksimum lestari h
msy
adalah 789 665.3 kg per tahun. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara hasil tangkapan lestari dan upaya
penengkapan lestari oleh perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak selama tahun 2000-2009.
Gambar 20 Hubungan antara hasil tangkapan lestari dengan upaya penangkapan lestari perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009.
2000 2001
2002 2003
2004
2005 2006
2007 2008
2009
0,00 100.000,00
200.000,00 300.000,00
400.000,00 500.000,00
600.000,00 700.000,00
800.000,00 900.000,00
1.000.000,00
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1.000,00
1.200,00 Effort trip
P ro
du ks
i K
g
h
msy
= 789 665.3kgth
E
msy
=547 trip per tahun E
max
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa effort dan hasil tangkapan tahun 2001-2009 telah melewati batas upaya penangkapan MSY, ini berarti perairan
tempat beroperasinya armada gillnet tersebut telah sangat jenuh, dan apabila tidak dikendalikan maka akan terjadi pengurasan terhadap sumber daya ikan yang ada.
4.8 Analisis Bio-Ekonomi Perikanan Gillnet
Pendekatan bio-ekonomi bertujuan untuk melihat dari aspek ekonomi apakah suatu usaha perikanan tersebut menguntungkan dengan batasan-batasan
dari aspek sumberdaya ikan. Pendekatan dan model ini diperkenalkan oleh Gordon-Schaefer dimana hal ini tergantung pada biaya operasional cost per
satuan upaya yang terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variabel cost.
Menurut Fauzi 2004, dalam model bio-ekonomi ini terdapat asumsi- asumsi yaitu : biaya per satuan upaya dan harga per satuan hasil tangkapan adalah
konstan artinya hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan. Pada penelitian ini pengeluaran rata-rata per trip meliputi biaya operasional dan biaya penyusutan
Lampiran 9, sedangkan harga ikan hasil tangkapan adalah harga ikan rata-rata yang diambil dari hasil wawancara dengan responden di lapangan Lampiran 10.
Jumlah rata-rata biaya pengeluaran penangkapan per trip nelayan gillnet adalah sebesar Rp2 845 900.00 yang terdiri dari bahan bakar, oli, minyak tanah,
es, ransum dan biaya penyusutan. Biaya penyusutan termasuk dalam biaya penangkapan karena setiap melakukan operasi penangkapan diasumsikan akan
terjadi penyusutan terhadap alat tangkap gillnet dan kapal serta seluruh komponennya, sedangkan harga jual ikan hasil tangkapan rata-rata adalah
Rp11 065.00 per kg. Optimalisasi bio-ekonomi perikanan gillnet pada kondisi rata-rata aktual,
maximum sustainable yield MSY, maximum economic yield MEY dan kondisi open access OA dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
755,70 546,94
498,22 996,44
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1.000,00
1.200,00
Rerata aktual MSY
MEY Open Acces
E ff
o rt
tr ip
t h
Tabel 2 Optimalisasi bio-ekonomi perikanan gillnet dalam berbagai kondisi pengelolaan di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009
Kondisi Effort
Produksi Total
Penerimaan Total
Pengeluaran Keuntungan
Ekonomi Pengelolaan
tripth Kgth
Rpth Rpth
Rpth Rerata aktual
755.70 635 079.80
7 027 157 987.00 34 150 800.00
6 993 007 187.00 MSY
546.94 789 665.30
8 737 646 466.00 1 556 523 381.00
7 181 123 085.00 MEY
498.22 783 400.52
8 668 326 736.00 1 417 883 929.00
7 250 442 807.00 Open Acces
996.44 256 282.68
2 835 767 854.00 2 835 767 857.00
0.00
Sumber : hasil analisis data menggunakan software maple ver.10 Lampiran 6 Perbandingan upaya penangkapan perikanan gillnet di Kabupaten
Pontianak pada kondisi rata-rata aktual, maximum sustainable yield MSY, maximum economic yield MEY dan kondisi open access OA dalam periode
tahun 2000-2009 dapat dilihat pada Gambar 21 berikut.
Gambar 21 Perbandingan tingkat pengupayaan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009 pada berbagai kondisi pengelolaan.
Gambar di atas memperlihatkan kecenderungan tingkat upaya penangkapan kondisi rata-rata aktual yaitu sebesar 756 trip per tahun telah
melewati tingkat pengupayaan MSY yaitu sebesar 547 trip per tahun. Sedangkan tingkat pengupayaan tertinggi terjadi pada kondisi open acces yaitu sebesar 996
635.079,80 789.665,30
783.400,52
256.282,68
0,00 100.000,00
200.000,00 300.000,00
400.000,00 500.000,00
600.000,00 700.000,00
800.000,00 900.000,00
Rerata aktual MSY
MEY Open Acces
P r
o d
u k
si K
g t
h
trip per tahun. Kondisi ideal secara ekonomi MEY dapat dicapai apabila tingkat upaya sebesar 498 trip per tahun.
Perbandingan hasil tangkapan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak pada kondisi rata-rata aktual, maximum sustainable yield MSY, maximum
economic yield MEY dan kondisi open access OA dalam periode tahun 2000- 2009 dapat dilihat pada Gambar 22 berikut.
Gambar 22 Perbandingan tingkat produksi perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009 pada berbagai kondisi pengelolaan.
Tingkat produksi tertinggi terjadi pada pola pengelolaan MSY dan MEY sedangkan tingkat produksi aktual masih dapat dikembangkan. Dengan
pendekatan bio-ekonomi dapat dilihat bahwa pada kondisi rata-rata aktual, produksi perikanan gillnet adalah sebesar 635 079.8 kg per tahun dan masih dapat
ditingkatkan hingga mencapai MEY yaitu sebesar 783 400.52 kg per tahun sehingga peluang peningkatan produksi masih dapat dilakukan yaitu sekitar 148
320.72 kg per tahun. Pada kondisi pengelolaan MSY produksi yang diperoleh sebesar 789 665.3 kg per tahun dan pada kondisi open access produksinya
menurun hingga sebesar 256 282.68 kg per tahun. Perbandingan rente ekonomi perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak
pada kondisi rata-rata aktual, maximum sustainable yield MSY, maximum
6.993.007.187,00 7.181.123.085,00
7.250.442.807,00
0,00 0,00
1.000.000.000,00 2.000.000.000,00
3.000.000.000,00 4.000.000.000,00
5.000.000.000,00 6.000.000.000,00
7.000.000.000,00 8.000.000.000,00
Rerata aktual MSY
MEY Open Acces
R et
e E
k o
n o
m i
R p
t h
economic yield MEY dan kondisi open access OA dalam periode tahun 2000- 2009 dapat dilihat pada Gambar 23 berikut.
Gambar 23 Perbandingan rente ekonomi perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak tahun 2000-2009 pada berbagai kondisi pengelolaan.
Dalam penelitian ini manfaat ekonomi diperoleh pada kondisi MEY sebesar Rp7 250 442 807.00 per tahun. Rente ekonomi diperoleh dari total
penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan oleh setiap unit penangkapan per tahun.
4.9 Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas