Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Capaian Penelitian Sebelumnya

2.9 Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Menurut David 2002, selain membuat peringkat strategi untuk memperoleh daftar prioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk mendapatkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik ini adalah Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM atau Matrik Perancangan Strategis Kuantitatif. Teknik ini secara sasaran menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik. QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif berdasarkan faktor- faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Format paling dasar QSPM adalah kolom sebelah kiri yang terdiri dari faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Baris paling atas QSPM terdiri dari strategi alternatif yang diturunkan dari matrik SWOT. Alat untuk mencocokkan ini biasanya menghasilkan alternatif layak yang serupa. Akan tetapi tidak setiap strategi yang diusulkan dengan teknik pencocokan harus dievaluasi dengan QSPM. Ahli strategi harus menggunakan pilihan intuitif yang baik untuk menseleksi strategi untuk dimasukkan dalam QSPM. Metode QSPM memiliki beberapa kelebihan antara lain set strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan. Selain itu, metode ini mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait ke dalam proses keputusan. Sedangkan keterbatasan dari QSPM adalah bahwa metode ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan.

2.10 Capaian Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya tentang perikanan gillnet telah banyak dilakukan hingga saat ini, antara lain : 1 Penelitian yang dilakukan oleh Hasymi 1986 mengenai studi terhadap perikanan gillnet di Kalimantan Selatan, yang menyimpulkan bahwa faktor panjang gillnet X2; lebar gillnet X3 dan jenis gillnet X4 berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan fungsi regresi Y=326,39- 123,11X0+0,47X1+3,3X2+8,93X3+51,34X4-0,29X5 dengan R 2 = 0,75. Hasymi melihat bahwa yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan adalah dimensi jaring dan warna jaring gillnet. 2 Penelitian yang dilakukan oleh Hansson 1988 tentang ujicoba gillnet vertikal pada beberapa kondisi arus yang berbeda, menemukan cara efektif dan bahan material gillnet yang murah dapat dipasang pada perairan laut Baltik dengan kondisi arus dan angin hingga mencapai 10-15 m per detik. 3 Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad 2006 mengenai analisis pengembangan perikanan gillnet di perairan pantai Karangantu Kabupaten Serang Provinsi Banten yang menyimpulkan faktor luasan jaring X2 berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan fungsi persamaan regresi Y=0,31-0,04X1+0,783X2+0,173X3-0,453X4+0,057X5+0,83X6-0,4719X7. 4 Penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnaen et al. 1997, dengan menggunakan jaring insang hanyut di perairan Pelabuhan Ratu Jawa Barat menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan catch didominasi oleh kelompok scombrid dan hasil tangkapan lebih tinggi diperoleh pada waktu sore hingga sebelum tengah malam dibandingkan dengan setelah tengah malam. Total hasil tangkapan yang diperoleh relatif tinggi pada saat suhu permukaan air laut berkisar 25 C. 5 Penelitian yang dilakukan oleh Fujimori dan Tokai 2001 tentang estimasi kurva selektivitas gillnet dengan metode maksimum likelihood mengemukakan bahwa metode likelihood ini memberikan hasil yang lebih terpercaya walaupun data yang didapat dari effort dan mesh size gillnet yang berbeda. 3 METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian