Formula  fungsi  produksi  perikanan  gillnet  di  Kabupaten  Pontianak berdasarkan  hasil  analisis  regresi  linier  berganda  adalah  dirumuskan  sebagai
berikut : Y      = 3 300 + 125 GT + 10.8 PK – 5.91 BBM + 0.441 Panjang + 102 lebar
– 921 ABK – 361 Hari Nilai  intersept yang  diperoleh  adalah  sebesar  3  300  yang  menunjukkan
bahwa  titik  potong  garis  regresi  terletak  pada  sumbu  Y  positif.  Ukuran  kapal, kekuatan mesin, panjang dan lebar jaring memiliki nilai koefisien yang positif, ini
berarti  bahwa  penambahan  seluruh  faktor  produksi  tersebut  akan  meningkatkan produksi alat tangkap gillnet, demikian juga sebaliknya.
5.4 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perikanan Gillnet
Hasil  analisis  finansial  usaha  perikanan  gillnet  menunjukkan  bahwa  nilai NPV adalah sebesar Rp192 365 576.02. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
pada tingkat suku bunga 6 nilai NPV masih menunjukkan nilai positif NPV0 sehingga pada tingkat opportunity discount rate 6 investasi di usaha perikanan
gillnet  ini  layak  untuk  dilakukan.  Alat  analisis  lain  yang  dapat  digunakan  untuk menentukan  kriteria  layak  tidaknya  suatu  usaha  untuk  dijalankan  adalah  dengan
menghitung  net BC  ratio.  Bila  net BC  ratio   1  maka  usaha  tersebut  dapat dilakukan,  sedangkan  bila  net BC  ratio   1,  maka  usaha  tersebut  tidak  layak
dilaksanakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai net BC ratio sebesar 1.47 lebih besar dari 1 yang berarti bahwa setiap biaya Rp1.00 yang dikeluarkan akan
dapat  dikembalikan  sebesar  Rp1.47,  sehingga  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa investasi usaha perikanan gillnet layak untuk dilaksanakan.
IRR  menunjukkan  persentase  keuntungan  yang  akan  diperoleh  tiap  tahun atau  merupakan  kemampuan  usaha  dalam  mengembalikan  bunga  bank.  Hal  ini
berarti IRR sama dengan tingkat bunga discount factor DF pada waktu NPV=0. Menghitung  besarnya  IRR  dilakukan  dengan  mencari  nilai  NPV  positif  dan
negatif  yang kemudian  dilakukan  interpolasi.  Apabila  IRR    tingkat  suku  bunga bank, maka usaha tersebut layak dilakukan dan apabila IRR  tingkat suku bunga
bank,  maka  usaha  tersebut  tidak  layak  dilakukan.  Hasil  analisis  menunjukkan bahwa  nilai  IRR  sebesar  38  yang  berarti  bahwa  bila  dibandingakan  dengan
tingkat  bunga  bank  sebesar  6,  investasi  usaha  perikanan  gillnet  ini  masih jauh lebih menguntungkan.
Kapasitas  produksi  minimum  yang  harus  diproduksi  dihitung  dengan menggunakan  analisis  titik  impas  break  even  point BEP.  Analisis  BEP  dapat
merumuskan pada titik mana tercapai penerimaan sama dengan biaya. Skala atau volume  usaha  yang  dilakukan  harus  di  atas  titik  impas.  Perhitungan  titik  impas
usaha  perikanan  gillnet  menunjukkan  produksi  minimum  yang  harus  dicapai adalah  sebesar  hasil  tangkapan  16  ton  atau  pada  nilai  penjualan  sebesar  Rp107
366  802.47  per  tahun.  Apabila  dibandingkan  dengan  kapasitas  produksi  yang direncanakan  maka  hal  ini  akan  lebih  kecil,  sehingga  layak  untuk  diusahakan.
Dari  hasil  perhitungan  PBP,  usaha  ini  menunjukkan  waktu  pengembalian  modal investasi  selama  2.55  tahun.  Hal  ini  berarti  investasi  yang  dikeluarkan  akan
kembali  pada  tahun  ke-3  umur  investasi.  Dengan  melihat  hasil  perhitungan analisis finansial Tabel 6 dapat direkomendasikan bahwa usaha perikanan gillnet
di Kabupaten Pontianak layak untuk dikembangkan.
5.5 Analisis Pengambangan Perikanan Gillnet melalui SWOT dan QSPM 5.5.1 Faktor Strategis Internal