Kriteria  kelayakan  investasi  berdasarkan  nilai  BC ratio adalah,  jika  BC ratio  lebih  besar  daripada  satu  maka  kegiatan  pengembangan  perikanan  gillnet
layak  untuk  dilaksanakan  karena  penerimaan  lebih  besar  daripada  biaya  total, tetapi  apabila  BC  ratio  kurang  dari  satu  maka  pengembangan  perikanan  gillnet
tersebut tidak layak dilaksanakan. 5 Payback Period PBP
Payback  Period  PBP,  dilakukan  untuk  mengetahui  jangka  waktu pengembalian  investasi,  masa  pengembalian  investasi  PBP  dihitung  mulai  dari
usaha telah menghasilkan sampai seluruh ongkos tertutup oleh net cash flow yang diterima.  Persamaan  yang  digunakan  untuk  menentukan  masa  pengembalian
investasi adalah :
 
I PBP
.............................................................................................26 keterangan :
I = investasi
∑ = net benefit rata-rata usaha sampai tahun ke-n
Agar  dapat  mengetahui  kapan  investasi  tersebut  dapat  kembali,  terlebih dahulu  harus  dibuat  arus  penerimaan  kas.  Kemudian  nilai  manfaat  bersih  yang
terdapat pada arus penerimaan kas tersebut didiskontokan dan dikumulatifkan dari tahun  ke  tahun  sehingga  akan  didapatkan  manfaat  bersih  kumulatif,  yang
kemudian  dihitung  rata-rata  net  benefit yang  dihasilkan  dari  jumlah  tahun  umur kegiatan pengembangan tersebut. Selanjutnya biaya investasi yang dibagi dengan
net  benefit rata-rata tersebut. Semakin kecil angka yang dihasilkan akan semakin cepat  tingkat  pengembalian  investasi,  maka  investasi  dinilai  semakin  baik  untuk
dilaksanakan.
3.4.5 Analisis Strategi Pengembangan
Proses  penyusunan  perencanaan  strategis  dilakukan  dengan  melalui  tiga tahap  analisis,  yaitu  tahap  pengumpulan  data,  tahap  analisis,  dan  tahap
pengambilan keputusan Rangkuti 2006.
Gambar 7  Kerangka formulasi strategis. Dari  evaluasi  faktor  internal  dan  eksternal  maka  akan  dapat  diketahui
peluang dan ancaman yang harus diberi respon paling besar, serta kekuatan yang akan  dioptimalkan  dan  kelemahan  yang  akan  diminimalisir.  Setelah  dilakukan
evaluasi  faktor  eksternal  dan  internal,  dilakukan  analisis  dengan  matriks  faktor strategi internal-eksternal I-E.
1 Matrik Faktor Strategi Eksternal Sebelum  membuat  matrik faktor  strategi  eksternal,  kita  perlu  mengetahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal. Berikut adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal :
1 Susunlah dalam kolom 1 5 sampai 10 peluang dan ancaman. 2 Beri  bobot  masing-masing  faktor  dalam  kolom  2,  mulai  dari  1,0  sangat
penting sampai 0,0 tidak penting. 3 Hitung  rating  dalam  kolom  3  untuk  masing-masing  faktor  yang
memberikan  skala  mulai  dari    4  outstanding sampai  dengan  1  poor berdasarkan  pengaruh  faktor  tersebut  terhadap  kondisi  perusahaan  yang
1. TAHAP PENGUMPULAN DATA Evaluasi Faktor
Eksternal Evaluasi Faktor
Internal
2. TAHAP ANALISIS Matrik
Internal Eksternal
3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif
QSPM Matrik
SWOT
bersangkutan.  Pemberian nilai  rating untuk  faktor peluang  bersifat  positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil
diberi  rating  +1.  Pemberian  rating  ancaman  adalah  kebalikannya. Misalnya,  jika  nilai  ancamannya  sangat  besar,  maka  ratingnya  1,
sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4 Kalikan  bobot  pada  kolom  2  dengan  rating  pada  kolom  3,  untuk
mendapatkan  faktor  pembobotan  pada  kolom  4.  Hasilnya  berupa  skor pembobotan  untuk  masing-masing  faktor  yang  nilainya  bervariasi  mulai
dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5 Gunakan  kolom  5  untuk  memberikan  komentar  atau  catatan  mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6 Jumlahkan  skor  pembobotan  pada  kolom  4,  untuk  memperoleh  total
skor pembobotan. 2 Matrik Faktor Strategi Internal
Jika  manajer  strategis  telah  menyelesaikan  analisis  faktor-faktor  strategis eksternalnya  peluang dan  ancaman,  ia  juga  harus  menganalisis  faktor-faktor
strategis  internal  kekuatan  dan  kelemahan  dengan  cara  yang  sama.  Berikut adalah cara-cara penentuan faktor strategi internal :
1 Susunlah dalam kolom 1 5 sampai 10 kekuatan dan kelemahan. 2 Beri  bobot masing-masing  faktor  dalam  kolom  2,  mulai  dari  1,0  sangat
penting sampai 0,0 tidak penting. 3 Hitung  rating  dalam  kolom  3  untuk  masing-masing  faktor  yang
memberikan  skala  mulai  dari    4  outstanding  sampai  dengan  1  poor berdasarkan  pengaruh  faktor  tersebut  terhadap  kondisi  perusahaan  yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat positif kekuatan  yang  semakin  besar  diberi  rating  +4,  tetapi  jika  kekuatannya
kecil  diberi  rating  +1.  Sedangkan  variabel  yang  bersifat  negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan besar sekali maka diberi nilai 1
sedangkan bila kelemahan perusahaan di bawah rata-rata nilainya 4. 4 Kalikan  bobot  pada  kolom  2  dengan  rating  pada  kolom  3,  untuk
mendapatkan  faktor  pembobotan  pada  kolom  4.  Hasilnya  berupa  skor
pembobotan  untuk  masing-masing  faktor  yang  nilainya  bervariasi  mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.
5 Gunakan  kolom  5  untuk  memberikan  komentar  atau  catatan  mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6 Jumlahkan  skor  pembobotan  pada  kolom  4,  untuk  memperoleh  total skor pembobotan.
3 Analisis SWOT Strength Weakness Opportunities and Threats Setelah  mengumpulkan  semua  informasi  yang  berpengaruh  terhadap
kelangsungan  perusahaan,  tahap  selanjutnya  adalah  memanfaatkan  semua informasi  tersebut  dalam  model-model  kuantitatif  perumusan  strategi,  salah
satunya  adalah  matrik  SWOT.  Matrik  ini  dapat  menggambarkan  secara  jelas bagaimana  peluang  dan  ancaman  eksternal  yang  dihadapi  sistem dapat
disesuaikan dengan  kekuatan  dan  kelemahan  yang  dimilikinya.  Matrik  ini  dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 10. Analisis  ini  dilakukan  dengan  merujuk  kepada  kekuatan  pengendali
internal  kekuatan  dan  kelemahan  dan  eksternal  peluang  dan  ancaman  yang diperoleh  dari  studi  pustaka  dan  informasi  dari  instansi  terkait  dan  pelaku  usaha
perikanan gillnet. Strength S
 Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal
Weaknesses W  Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan internal
Oppurtunities O  Tentukan 5-10
faktor-faktor peluang
eksternal Strategi S-O
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang Strategi W-O
Strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memenfaatkan peluang
Threats T  Tentukan 5-10
faktor-faktor ancaman
eksternal Strategi S-T
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi
ancaman Strategi W-T
Strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 8  Matrik SWOT.
Keterangan : 1 Strategi  SO  Strategi  ini  dibuat  berdasarkan  jalan  pikiran,  yaitu  dengan
memanfaatkan  seluruh  kekuatan  untuk  merebut  dan  memanfaatkan  peluang sebesar-besarnya.
2 Strategi  ST  ini  adalah  strategi  dalam  menggunakan  kekuatan  yang  dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3 Strategi  WO  Strategi ini  diterapkan  berdasarkan  pemanfaatan  peluang  yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi  WT  Strategi  ini  didasarkan  pada  kegiatan  yang  bersifat  defensif  dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
4 Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Setelah  tahapan-tahapan  terdahulu  dibuat  dan  dianalisa,  maka  tahap
selanjutnya  disusunlah  daftar  prioritas  yang  harus  diimplementasikan. Quantitative  Strategic  Planning  Matrix  QSPM    merupakan  teknik  yang  secara
obyektif  dapat  menetapkan  strategi  alternatif  yang  diprioritaskan.  Sebagai  suatu teknik, QSPM memerlukan good intuitive judgement.
Langkah-langkah dalam menyusun QSPM adalah sebagai berikut David 2002 : 1 Mendaftarkan  peluangancaman  faktor  eksternal  dan  kekuatan  dan
kelemahan faktor internal ke dalam matrik QSPM. 2 Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.
3 Memeriksamencocokkan matrik  dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.
4 Menetapkan  nilai  daya  tarik  NDT,  yaitu  :  1  =  tidak  menarik,  2  =  agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.
5 Menghitung  total  nilai  daya  tarik  TNDT,  dengan  menjumlahkan  hasil perkalian bobot dengan NDT dalam setiap baris.
6 Menghitung jumlah total nilai daya tarik TNDT. Nilai  bobot,  rating,  dan  nilai  daya  tarik  NDT  pada  masing-masing
kriteria  didapatkan  dari pendapat  responden  yang dianggap  ahli  atau  mengetahui tentang seluk beluk pengembangan perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak.
4  HASIL
4.1 Kondisi Terkini Perikanan Penangkapan Laut di Kabupaten Pontianak