Analisis Kelayakan Finansial Analisis SWOT Strength Weakness Opportunities and Threats

1 Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain, seperti fungsi kuadratik. Fungsi Cobb-Douglas mudah diubah kedalam bentuk linier, 2 hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus akan menunjukkan besaran elastisitas, dan 3 besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran skala pengembalian return to scale. Keadaan menjadi sebaliknya, kelemahan yang merupakan kesulitan dalam penggunaan fungsi Cobb-Douglas sebagai berikut : 1 Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau kecil, 2 kesalahan pengukuran variabel terletak pada validitas data. Kesalahan pengukuran akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu tinggi atau rendah, 3 terjadi multikolinearitas, walaupun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel independent diusahakan tidak terlalu tinggi, namun dalam prakteknya masalah kolinearitas ini sulit dihindarkan, dan 4 model tidak dapat digunakan pada taraf penggunaan faktor produksi sama dengan nol. Model Cobb-Douglas didasari oleh asumsi bahwa elastisitas produksi bersifat tetap atau jumlah elastisitas sama dengan satu Σb i = 1. Jika jumlah nilai elastisitas tidak sama dengan satu maka dibuat bentuk regresi terbatas dimana nilai elastisitas sama dengan satu Soekartawi 1994.

2.7 Analisis Kelayakan Finansial

Menurut Kadariah 1978, diacu dalam Ghaffar 2006, menyebutkan bahwa untuk mengevaluasi kelayakan suatu usaha dapat dilakukan dengan analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial adalah suatu analisis terhadap biaya dan manfaat di dalam suatu usaha yang dilihat dari sudut badan atau orang- orang yang menanamkan modalnya atau yang berkepentingan langsung dalam usaha tersebut. Sedangkan analisis ekonomi, yang diperhatikan adalah hasil total atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumberdaya yang digunakan dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan. Dalam rangka mencari suatu ukuran menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai macam cara yang dinamakan invesment criteria atau kriteria investasi. Kriteria investasi yang sering digunakan dalam menilai kelayakan proyek antara lain net present value NPV, net BC ratio, break even point BEP, payback period PBP dan interval rate of return IRR Choliq et al. 1994, diacu dalam Ghaffar 2006.

2.8 Analisis SWOT Strength Weakness Opportunities and Threats

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats Pickton Wright 1998. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan yang akan diambil. Dengan demikian perencana strategi strategic planner harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT Rangkuti 2006. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses. Gambar 6 Diagram analisis SWOT Keterangan : Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN 3. Mendukung strategi turn-around 4. Mendukung strategi defensif 1. Mendukung strategi agresif 2. Mendukung stretegi diversifikasi

2.9 Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM