36 tangga rata-rata dihuni oleh sekitar 4 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk
dari 2000-2010 sebesar 1,15 BPS, 2011. Jika dilihat dari jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan pada tahun
2010 lebih sedikit dari penduduk laki-laki yang berjumlah 50,27 persen dan penduduk perempuan sebesar 49,73 persen. Rasio jenis kelamin sebesar 101,09
yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kira-kira 101 penduduk laki- laki BPS, 2011.
Tabel 6. Indikator Kependudukan Asahan Tahun 2007-2010 Uraian
2007 2008
2009 2010
Jumlah Penduduk x 1.000 jiwa 676,60
688,52 700,61
668,27 Pertumbuhan Penduduk
1,56 1,76
1,71 -0,04
Kepadatan Penduduk jiwakm 182,00
185,00 188,00
179,67 Sex ratio LP
99,11 99,11
99,28 101,09
Jumlah Rumah Tangga 1.000 RT 151,76
162,09 168,02
156,22 Rata-rata Anggota Rumah Tangga
jiwaRT 4,46
4,06 4,17
4,00
Sumber : BPS, 2011
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Asahan mengalami peningkatan dari tahun 2007-2009. Jumlah penduduk tertinggi
terjadi pada tahun 2009 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2010. Penurunan jumlah penduduk ini disebabkan oleh faktor emigrasi yang tinggi
karena meningkatnya jumlah penduduk yang merantau atas dorongan ekonomi.
5.2 Kondisi Perikanan Kabupaten Asahan
5.2.1 Potensi Perikanan Asahan
Potensi perikanan laut dan wilayah pesisir Kabupaten Asahan kurang lebih sesuai dengan garis pantai yaitu sepanjang 57 Km dengan luas kewenangan laut
68,4 Km
2
. Keadaan pantai umumnya landai dan berlumpur serta ditumbuhi hutan bakau. Pengembangan penangkapan ikan di laut diarahkan untuk mengoptimalkan
potensi yang ada terutama wilayah kecamatan Silau Laut, Sei Kepayang Induk, Sei Kepayang Timur, Sei Kepayang Barat dan Tanjung Balai. Selain itu,
pembangunan diarahkan pada peningkatan usaha penangkapan ikan kearah Selat Malaka Zona Ekonomi eksklusifZEE. Potensi perikanan dan kelautan Asahan
terdiri dari potensi kelautan dan aneka sumberdaya didalamnya, daerah aliran sungai DAS, pantai, hutan mangrove, rawa dan berbagai potensi perairan umum
37 lainnya. Jenis ikan yang ditangkap antara lain: kakap, kerapu, senangin, tongkol,
bawal hitam, bawal putih, tenggiri, pari, teri, cumi, sotong, kepiting, rajungan, udang putih dan udang windu, dan lain-lain DKP Kabupaten Asahan, 2011.
Kabupaten Asahan memiliki satu Tempat Pelelangan Ikan TPI dan satu Pangkalan Pendaratan Ikan PPI. Keduanya terletak di Kecamatan Tanjung Balai.
Kabupaten Asahan juga memiliki 13 galangan kapal yang terletak di Kecamatan Tanjung Balai DKP Kabupaten Asahan, 2011.
Jumlah nelayan di Kabupaten Asahan adalah 12.931 orang yang terdiri dari nelayan penuh, sambilan utama dan sambilan tambahan. Sebagian besar
nelayan di Kabupaten Asahan adalah nelayan penuh yaitu 4.305 orang. Kecamatan Tanjung Balai memiliki jumlah nelayan tebanyak dibanding
kecamatan pesisir lainnya yaitu 6.957 orang. Secara rinci jumlah nelayan dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. Jumlah Nelayan di Wilayah Pesisir Tahun 2010
Kecamatan Jumlah Pemilik orang
Jumlah Buruh orang Jumlah
orang
N e
layan p
e n
u h
N e
layan S
am b
il an
u tam
a N
e layan
S am
b il
an T
am b
ah an
N e
layan P
e n
u h
N e
layan S
am b
il an
u tam
a N
e layan
S am
b il
an T
am b
ah an
Tanjung Balai 2.586
2.265 306
800 600
400 6.957
Silau Laut 336
49 -
301 100
145 931
Sei Kepayang 621
178 243
897 158
242 2.339
Sei Kepayang Timur
473 152
89 270
150 172
1.306 Sei Kepayang Barat
289 127
232 421
137 192
1.398
Jumlah orang 4.305
2.771 870
2.689 1.145
1.151 12.931
Sumber: DKP Kabupaten Asahan, 2011
Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah nelayan di daerah penelitian Tanjung Balai dan Silau Laut sebesar 61,00 dari total jumlah nelayan di
Kabupaten Asahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa wilayah penelitian merupakan pusat aktivitas perikanan.
5.2.2 Hasil Produksi dan Nilai Produksi Ikan
Produksi ikan Kabupaten Asahan berfluktuasi tiap tahunnya. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2003 yaitu 65.540,4 ton sedangkan produksi terendah
terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 55.092,8 ton. Nilai produksi tertinggi terjadi