Analisis Laju Degradasi Metode Analisis Data

31

4.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengukuran yang perlu dijelaskan untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda terhadap variabel yang digunakan dan untuk menghindari kesamaan dan tidak dimasukkannya beberapa data dalam penelitian. Konsep operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Produksi catch adalah total hasil tangkapan ikan teri yang didaratkan dengan satuan pengukuran yang digunakan adalah ton. 2. Upaya tangkap effort adalah upaya penangkapan ikan teri dengan satuan ukuran yang digunakan adalah triptahun. 3. CPUE Cacth Per Unit Effort adalah hasil tangkapan per upaya tangkap effort dari suatu alat tangkap satuannya tontrip. 4. Harga p adalah nilai rata-rata dari keseluruhan harga-harga ikan teri hasil tangkapan yang diperoleh unit upaya kapal yang telah diproporsikan berdasarkan jumlah tangkapan ikan teri. Harga yang diperoleh merupakan harga rata-rata. Satuan yang digunakan adalah rupiah. 5. Biaya rata-rata c adalah nilai rata-rata dari total biaya yang dikeluarkan per unit kapalperahu dalam periode 1 tahun, yang meliputi biaya tetap, pemeliharaan, biaya administrasi dan biaya operasional. Satuan yang digunakan adalah rupiah. 6. TR Total Revenue adalah hasil perkalian antara harga rata-rata p dan hasil tangkapan h. Satuan yang digunakan adalah rupiah. 7. TC Total Cost adalah hasil perkalian antara biaya rata-rata c dan jumlah unit kapal e. Satuan yang digunakan adalah rupiah. 8. Rente ekonomi π adalah selisih total pendapatan Total Revenue dikurangi dengan total biaya Total Cost. Satuan yang digunakan adalah rupiah. 9. MSY Maximum Sustainable Yield adalah produksi yang dapat mencapai jumlah produksi fisik yang maksimum. Satuannya adalah tontahun. 10. MEY Maximum Economic Yield adalah produksi yang dapat mencapai keuntungan ekonomi profit yang maksimum. Satuannya adalah tontahun. 32

4.8 Batasan Penelitian

Penelitian ini membatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Obyek penelitian adalah sumberdaya ikan teri yang merupakan salah satu komoditas Kabupaten Asahan. 2. Wilayah perairan yang diteliti adalah perairan Kabupaten Asahan yang berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Selat Malaka WPP-NRI 571. 3. Alat tangkap yang diestimasi pada penelitian hanya merupakan alat tangkap yang saat ini masih digunakan oleh nelayan ikan teri di Kabupaten Asahan sehingga tidak dilakukan estimasi pada alat tangkap yang sudah tidak digunakan dan alat tangkap yang bersifat ilegal. 4. Data produksi dan jumlah effort yang diperoleh untuk setiap alat tangkap menggunakan proxy variable yaitu dalam bentuk persentase dengan rujukan hasil penelitian terdahulu dan data yang diperoleh dari instansi terkait. 5. Faktor-faktor yang terkait dalam analisis tidak mempertimbangkan cuaca, angin, curah hujan, dan kondisi alamiah lainnya karena dianggap konstan. 6. Aktivitas penangkapan legal ikan teri yang diteliti berada di area 4-12 mil dari pantai.