64 ini mempengaruhi pola pikir dari persepsi nelayan ikan teri di perairan Kabupaten
Asahan. Akibatnya, persepsi nelayan terhadap keberlanjutan kegiatan perikanan teri masih sangat kurang.
6.10.2 Persepsi Nelayan Berdasarkan Pengalaman Melaut
Setelah diperoleh hasil persepsi nelayan berdasarkan jenjang pendidikan berbeda, kemudian dilakukan analisis persepsi nelayan ikan teri di perairan
Kabupaten Asahan terhadap keberlanjutan perikananan teri berdasarkan pengalaman melaut. Pengujian tingkatan pengalaman melaut ≤ 10, 11-20, 21-30
dan 30 tahun yaitu tingkatan pengalaman nelayan yang paling umum di Kabupaten Asahan dilakukan dengan menggunakan analisis ragam. Hasil yang
diperoleh dari uji tersebut adalah F
hitung
= 9,29294 dengan F
tabel
sebesar 2,86627 dengan taraf nyata α= 0,05. Nilai F
hitung
lebih besar daripada nilai F
tabel
, sehingga diambil keputusan tolak H
o
. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengalaman melaut memberikan pengaruh secara nyata berbeda pada persepsi nelayan
terhadap keberlanjutan kegiatan perikanan teri di Kabupaten Asahan. Hasil analisis persepsi dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007
disajikan pada Lampiran 7.
1. Persepsi Nelayan terhadap Sumberdaya Ikan Teri
Persepsi nelayan yang memiliki pengalaman melaut 30 tahun lebih baik dibanding nelayan dengan pengalaman ≤ 30 tahun. Sebagian besar nelayan
dengan pengalaman 30 tahun memiliki persepsi sangat mengetahui mengetahui faktor penyebab fluktuasi tangkapan. Nelayan yang memiliki pengalaman ≤ 30
tahun hanya mengetahui mengenai penyebab fluktuasi tangkapan. Rincian persepsi terhadap sumberdaya ikan teri berdasarkan pengalaman melaut dapat
dilihat pada Tabel 25 sebagai berikut:
65
Tabel 25. Persepsi terhadap Sumberdaya Ikan Teri Berdasarkan
Pengalaman Melaut a.
Persepsi terhadap Faktor- faktor yang Menyebabkan Fluktuasi Tangkapan
Pengalaman tahun STM
KM M
LM SM
≤ 10 0,0
2,5 2,5
7,5 0,0
11 sampai 20 0,0
0,0 15,0
0,0 0,0
21 sampai 30 2,5
2,5 2,5
20,0 2,5
30 0,0
2,5 12,5
12,5 12,5
b. Persepsi terhadap Sumberdaya Ikan Teri yang Dapat Habis
Pengalaman tahun STM
KM M
LM SM
≤ 10 0,0
0,0 12,5
0,0 0,0
11 sampai 20 0,0
5,0 0,0
12,5 0,0
21 sampai 30 0,0
5,0 15,0
7,5 2,5
30 0,0
5,0 15,0
20,0 0,0
c. Persepsi mengenai Cara Menjaga Kelestarian Sumberdaya Ikan Teri
Pengalaman tahun STM
KM M
LM SM
≤ 10 0,0
0,0 10,0
2,5 0,0
11 sampai 20 0,0
2,5 7,5
7,5 0,0
21 sampai 30 0,0
10,0 10,0
7,5 2,5
30 0,0
5,0 22,5
12,5 0,0
d. Persepsi terhadap Dampak
by Catch Pengalaman tahun
STM KM
M LM
SM ≤ 10
0,0 7,5
2,5 2,5
0,0 11 sampai 20
0,0 5,0
7,5 2,5
2,5 21 sampai 30
0,0 10,0
15,0 2,5
2,5 30
0,0 0,0
15,0 20,0
5,0
Sumber: Hasil Analisis Data, 2012
Sebagian besar nelayan dengan pengalaman 30 tahun memiliki persepsi lebih mengetahui mengenai sumberdaya ikan teri dapat yang habis dan dampak by
catch. Selain itu, nelayan dengan pengalaman 30 tahun memiliki persepsi yang sama dengan yang lain yaitu mengetahui dalam hal cara menjaga kelestarian
sumberdaya ikan teri.
2. Persepsi terhadap Alat Tangkap
Persepsi nelayan berpengalaman melaut 30 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibanding dengan nelayan berpengalaman ≤ 30 tahun. Rincian
persepsi terhadap alat tangkap berdasarkan pengalaman melaut dapat dilihat pada Tabel 26 berikut: