16 dan  peraturan  sejak  tahun  1973  sampai  tahun  2007  untuk  mengatur  tentang
pemanfaatan,  pemasaran  dan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan.  Ada  16 perundang-undangan  perikanan  nasional  yang  berlaku  di  Indonesia.  Perundang-
undangan  ini  meliputi  semua  aspek  dari  sektor  perikanan  mulai  dari  kegiatan penangkapan ikan, pengelolaan sampai dengan pemasarannya.
Peraturan  yang  secara  langsung  berkaitan  dengan  penelitian  ini  adalah Undang-Undang  No.45  tahun  2009  tentang  perubahan  atas  Undang-Undang
Nomor  31  tahun  2004  tentang  perikanan.  Dalam  Undang-Undang  ini  juga mengatur  pengelolaan  perikanan  di  Indonesia.  Sesuai  pasal  7  ayat  4  dijelaskan
bahwa  menteri  mengatur  jumlah  tangkapan  yang  diperbolehkan,  jenis,  jumlah, ukuran,  daerah,  jalur,  waktu,  musim  penangkapan  ikan  disesuaikan  dengan
potensi  dengan  mempertimbangkan  rekomendasi  dari  Komisi  Nasional  yang mengkaji sumberdaya ikan.
2.8 Instrumen Kebijakan Sumberdaya Perikanan
Menurut Widodo dan Suadi 2006, sumberdaya  perikanan perlu dikelola untuk  menjamin  pemanfaatan  sumberdaya  yang  berkesinambungan,  bertanggung
jawab,  dan  efisien  secara  ekonomi.  Pembuatan  kebijakan  pengelolaan  perikanan membutuhkan pertimbangan terhadap aspek biologi, ekologi, sosial, dan ekonomi.
Pertimbangan tersebut antara lain: 1.
Pertimbangan biologi Tugas  utama  dari  pemanfaatan  perikanan  adalah  menjamin  bahwa
mortalitas  penangkapan  tidak  melampaui  kemampuan  populasi  untuk bertahan  dan  tidak  mengancam  atau  merusak  kelestarian  serta  produktivitas
dari populasi ikan yang dimanfaatkan. 2.
Pertimbangan ekologi dan lingkungan Perubahan  lingkungan  dapat  mempengaruhi  dinamika  dari  populasi  ikan,
pertumbuhan,  rekruitmen,  mortalitas  alami,  atau  kombinasi  itu  semua sehingga perlu dipertimbangkan.
3. Pertimbangan sosial, budaya, dan kelembagaan
Populasi manusia bersifat dinamis dan perubahan sosial selalu terjadi karena dipengaruhi  oleh  perubahan  kondisi  politik  dan  faktor  lainnya.  Perubahan-
17 perubahan  ini  dapat  mempengaruhi  efektivitas  dan  strategi  pemanfaatan
sehingga perlu dipertimbangkan dan diakomodasi. 4.
Pertimbangan ekonomi Kondisi  pengelolaan  perikanan  yang  dihadapkan  pada  kondisi  akses  terbuka
open  access  membutuhkan  pertimbangan  pengelolaan  yang  efektif  untuk menghindari terjadinya over exploitation.
2.9 Penelitian Terdahulu
Studi  penelitian  terdahulu  dimaksudkan  untuk  mengkaji  penelitian- penelitian  yang  telah  dilakukan  dengan  mengangkat  topik,  produk,  maupun  alat
analisis  yang  sama.  Studi  mengenai  penelitian  terdahulu  juga  bertujuan  untuk mengetahui  berbagai  aspek  penelitian  yang  telah  dilakukan  sehingga  dapat
dijadikan  sebagai  pertimbangan  penelitian  ini.  Siagian  2002,  melakukan penelitian  mengenai  Analisis  Hasil  Tangkapan  Kerang  Menggunakan  Penggaruk
Kerang  Dredge  Gear  dan  Kemungkinan  Bentuk  Pengembangan  Produksi  Hasil Tangkapannya  di  Kabupaten  Asahan,  Sumatera  Utara.  Tujuan  penelitian  adalah
mengetahui  potensi  hasil  tangkapan  kerang  menggunakan  penggaruk  kerang dredge gear di Kabupaten Asahan. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Hasil penelitiannya adalah potensi produksi kerang darah per bulan adalah  rata-rata  543,1  ton  periode  1998-2000.  Potensi  produksi  ini  terus
menurun  selama  12  triwulan  pada  periode  tersebut.  Penurunan  potensi  produksi kerang  ini  disebabkan  karena  ketersediaan  kerang  di  laut  telah  mencapai
maksimum.  Apabila  jumlah  alat  tangkap  ditambah  maka  potensi  sumberdaya kerang akan habis.
Lubis  1990  melakukan  penelitian  mengenai  Studi  tentang  Hasil Tangkapan  Ikan  Kembung  dengan  Alat  Tangkap  Purse  seine  di  Pelabuhan
Perikanan Nusantara Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  distribusi  daerah  penangkapan  ikan  kembung  di
perairan  Pantai  Timur  Sumatera  Utara.  Hasil  penelitian  adalah  jumlah  produksi ikan  kembung  di  Kecamatan  Medan  Kota  Belawan  mengalami  penurunan  yang
disebabkan  tingginya  eksploitasi.  Berdasarkan  perhitungan  CPUE  alat  tangkap purse  seine  telah  melebihi  jumlah  optimum.  Jumlah  optimum  purse  seine  di