Definisi Operasional Variabel METODOLOGI PENELITIAN

35 Ha. Batas Kecamatan Tanjung Balai di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Air Joman dan Kota Tanjung Balai. Ada beberapa sungai yang melewati kecamatan ini, diantaranya yaitu Sungai Asahan, Sei Apung, Sei Pematang, Sei Kapias dan lainnya BPS, 2011.

5.1.2 Kondisi Oseanografi

Perairan Pantai Timur Sumatera Utara secara umum merupakan perairan yang dangkal dengan lereng dasar perairan yang landai. Hal ini terjadi karena perairan pantai timur ini merupakan daerah pengendapan yang terjadi akibat pasokan sedimen dari muara sungai dan pergerakan sedimen sepanjang pantai. Pantai yang terdapat di Kabupaten Asahan kurang berlekuk-lekuk dan garis pantainya jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara sekitar 118 Km. Sepanjang pantai terdapat pelumpuran dengan ketebalan yang bervariasi antara 1-3 km dari garis pantai. Kelandaian dasar perairan untuk kontur kedalaman kedalaman 5-10 meter sangat bervariasi dan tidak mengikuti pola garis pantai BPPT, 2010. Pasang surut merupakan fenomena alam yang terlihat berupa naik turunnya muka paras laut secara periodik. Pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda-benda angkasa terutama bulan dan matahari terhadap bumi. Pasang surut di perairan Kabupaten Asahan dipengaruhi oleh perambatan pasang surut semi harian yang berasal dari Laut Andaman yang bergerak dari arah barat menuju tenggara. Pasang surut di Bagan Asahan Muara Sungai Asahan berkisar antara 1,1 saat pasang perbani sampai 3,9 meter saat pasang purnama BPPT, 2010.

5.1.3 Demografi

Jumlah penduduk Asahan tahun 2010 sebesar 658.272 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 179,67 jiwa per km 2 . Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 61,29 dan sisanya 38,71 tinggal di daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga sebanyak 156. Setiap rumah 36 tangga rata-rata dihuni oleh sekitar 4 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari 2000-2010 sebesar 1,15 BPS, 2011. Jika dilihat dari jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan pada tahun 2010 lebih sedikit dari penduduk laki-laki yang berjumlah 50,27 persen dan penduduk perempuan sebesar 49,73 persen. Rasio jenis kelamin sebesar 101,09 yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kira-kira 101 penduduk laki- laki BPS, 2011. Tabel 6. Indikator Kependudukan Asahan Tahun 2007-2010 Uraian 2007 2008 2009 2010 Jumlah Penduduk x 1.000 jiwa 676,60 688,52 700,61 668,27 Pertumbuhan Penduduk 1,56 1,76 1,71 -0,04 Kepadatan Penduduk jiwakm 182,00 185,00 188,00 179,67 Sex ratio LP 99,11 99,11 99,28 101,09 Jumlah Rumah Tangga 1.000 RT 151,76 162,09 168,02 156,22 Rata-rata Anggota Rumah Tangga jiwaRT 4,46 4,06 4,17 4,00 Sumber : BPS, 2011 Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Asahan mengalami peningkatan dari tahun 2007-2009. Jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2009 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2010. Penurunan jumlah penduduk ini disebabkan oleh faktor emigrasi yang tinggi karena meningkatnya jumlah penduduk yang merantau atas dorongan ekonomi.

5.2 Kondisi Perikanan Kabupaten Asahan

5.2.1 Potensi Perikanan Asahan

Potensi perikanan laut dan wilayah pesisir Kabupaten Asahan kurang lebih sesuai dengan garis pantai yaitu sepanjang 57 Km dengan luas kewenangan laut 68,4 Km 2 . Keadaan pantai umumnya landai dan berlumpur serta ditumbuhi hutan bakau. Pengembangan penangkapan ikan di laut diarahkan untuk mengoptimalkan potensi yang ada terutama wilayah kecamatan Silau Laut, Sei Kepayang Induk, Sei Kepayang Timur, Sei Kepayang Barat dan Tanjung Balai. Selain itu, pembangunan diarahkan pada peningkatan usaha penangkapan ikan kearah Selat Malaka Zona Ekonomi eksklusifZEE. Potensi perikanan dan kelautan Asahan terdiri dari potensi kelautan dan aneka sumberdaya didalamnya, daerah aliran sungai DAS, pantai, hutan mangrove, rawa dan berbagai potensi perairan umum