Kondisi Oseanografi Demografi Keadaan Umum Kabupaten Asahan
39
Tabel 9. Perkembangan Jumlah dan Jenis Armada Perikanan di
Kabupaten Asahan Tahun 2005-2010
Tahun Perahu Tanpa Motor
Perahu Motor Jumlah
Jukung Perahu
2005 190
4.676 4.943
9.809 2006
116 4.704
4.959 9.779
2007 133
4.759 5.031
9.923 2008
14 2.552
3.095 5.661
2009 17
2.577 3.125
5.719 2010
18 2.615
3.172 5.805
Sumber: DKP Kabupaten Asahan, 2011
Armada kapal yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan berkisar antara 0-30 GT. Kecamatan Tanjung Balai memiliki jumlah kapal terbanyak
dibanding dengan kecamatan pesisir lainnya. Hal ini karena daerah Tanjung Balai merupakan pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Asahan. Sebagian besar kapal
yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan adalah kapal dengan kekuatan 0-5 GT. Kapal yang berkekuatan 60-10 GT dan 11-30 GT masih sangat sedikit
beroperasi di perairan Kabupaten Asahan. Rincian jumlah kapal di tiap kecamatan disajikan pada Tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Jumlah Kapal di Tiap Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 Kecamatan
Jumlah Kapal Unit 0 – 5 GT
6 – 10 GT 11- 30 GT
Sei Kepayang 37
- -
Sei Kepayang Barat 38
- -
Sei Kepayang Timur 500
40 -
Tanjung Balai 1.189
269 1
Silau Laut 197
4 -
Sumber: : DKP Kabupaten Asahan, 2011
Kapal yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan menangkap jenis ikan yang bervariasi dan menggunakan alat tangkap yang bervariasi pula. Ada
limabelas alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten, seperti bagan tancap, sero, rawai hanyut, rawai tetap, tuamang, pukat teri, pukat rantai, pukat
cincin, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring klitik, jaring insang tetap, tramel net, bubu, dan alat pengumpul kerang. Alat tangkap yang banyak
digunakan pada tahun 2010 adalah jaring insang hanyut. Biasanya alat tangkap tersebut digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis besar. Selanjutnya, alat
40 tangkap yang paling sedikit jumlahnya adalah jaring klitik. Perkembangan jumlah
alat penangkapan ikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perkembangan Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Asahan Tahun 2005-2010
Satuan: Unit
Jenis Alat Tangkap Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Bagan Tancap 56
62 136
100 102
104 Sero
135 149
118 20
21 22
Rawai Hanyut 170
181 239
188 190
193 Rawai Tetap
187 198
238 174
176 179
Tuamang 206
216 289
166 168
171 Pukat Teri
57 62
99 88
91 93
Pukat Rantai 300
310 407
95 98
100 Pukat cincin
105 110
125 -
- -
Jaring Insang Hanyut 1.624
1.648 1.699
1.681 1.712
1.744 Jaring Lingkar
90 96
108 -
- -
Jaring Klitik 45
45 48
- -
- Jaring Insang Tetap
987 989
1.069 645
652 662
Tramel Net 291
303 378
210 213
217 Bubu
55 61
99 78
81 82
Alat Pengumpul Kerang 582
593 629
443 448
454
Sumber: : DKP Kabupaten Asahan, 2011
Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan teri di Kabupaten Asahan adalah pukat teri. Selama enam tahun terakhir 2005-2010 pukat teri
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mayoritas nelayan ikan teri menggunakan pukat teri dibanding alat tangkap lainnya. Beberapa nelayan ada
yang masih menggunakan songko untuk menangkap ikan teri tetapi pengunaannya amat sedikit sehingga tidak terdata oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Asahan.