Analisis Laju Depresiasi Analisis Persepsi Nelayan terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan

32

4.8 Batasan Penelitian

Penelitian ini membatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Obyek penelitian adalah sumberdaya ikan teri yang merupakan salah satu komoditas Kabupaten Asahan. 2. Wilayah perairan yang diteliti adalah perairan Kabupaten Asahan yang berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Selat Malaka WPP-NRI 571. 3. Alat tangkap yang diestimasi pada penelitian hanya merupakan alat tangkap yang saat ini masih digunakan oleh nelayan ikan teri di Kabupaten Asahan sehingga tidak dilakukan estimasi pada alat tangkap yang sudah tidak digunakan dan alat tangkap yang bersifat ilegal. 4. Data produksi dan jumlah effort yang diperoleh untuk setiap alat tangkap menggunakan proxy variable yaitu dalam bentuk persentase dengan rujukan hasil penelitian terdahulu dan data yang diperoleh dari instansi terkait. 5. Faktor-faktor yang terkait dalam analisis tidak mempertimbangkan cuaca, angin, curah hujan, dan kondisi alamiah lainnya karena dianggap konstan. 6. Aktivitas penangkapan legal ikan teri yang diteliti berada di area 4-12 mil dari pantai.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Keadaan Umum Kabupaten Asahan

5.1.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam

Asahan merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Letak astronomisnya antara 2 03’00”-3 26’00” LU dan 99 01’-100 00’ BT dengan ketinggian 0-1.000 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Asahan sebesar 5,13 dari total luas daratan Sumatera Utara. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Batas wilayah Kabupaten Asahan secara administratif adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batubara - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Toba Samosir - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun - Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka Kabupaten Asahan memiliki area seluas 379,939 Ha yang terdiri dari 25 kecamatan, 177 desa dan 27 kelurahan. Ibukota Kabupaten Asahan terletak di Kisaran yang terbagi menjadi 2 dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kisaran Barat dan Kecamatan Kisaran Timur BPS, 2011. Umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, daerah Asahan termasuk daerah yang beriklim tropis. Daerah ini memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim BPS, 2011. Kawasan pesisir Kabupaten Asahan merupakan wilayah yang mempunyai hamparan mangrove yang luas dengan ketebalan yang bervariasi antara 50-150 meter. Hutan mangrove tersebut ditumbuhi oleh mangrove sejati dan mangrove semu. Luas hutan mangrove di Kabupaten Asahan adalah 4.801,2 Ha tetapi sebagian besar berada dalam kondisi rusak DKP Kabupaten Asahan, 2011. 34 Daerah pantai di Kabupaten Asahan didominasi oleh pantai berpasir, baik pasir kwarsa maupun feldspar. Keadaan fisik pantai berpasir sangat dipengaruhi oleh gerakan ombak, khususnya dalam pembentukan ukuran partikel. Topografi pantai umumnya landai dengan laut yang dangkal. Pantai berpasir ini memberi peluang bagi pengembangan wisata pantaiwisata bahari seperti Pantai Kuala Indah, Pantai Sejarah, Pantai Pasir Putih, Pulau Salah Nama dan Pulau Pandan DKP Kabupaten Asahan, 2011. Kabupaten Asahan memiliki lima kecamatan yang berbatasan dengan laut dan merupakan sentral kegiatan perikanan. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Silau laut, Tanjung balai Sei Kepayang, Sei Kepayang Timur dan Sei Kepayang Barat. Rincian kecamatan dan desa pesisir dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kecamatan dan Desa Pesisir di Kabupaten Asahan Kecamatan Pesisir Desa Pesisir Silau Laut Silau Baru Tanjung Balai Pematang Sei Baru, Asahan Mati , Bagan Asahan , Bagan Asahan Baru, Sei Apung, Sei Pasir Sei Kepayang Sei Jawi-Jawi, Sei Serindan, Sei Tempurung Sei Kepayang Timur Sei Sarang Elang, Sei Pasir, Sei Sembilang Sei Kepayang Barat Sei Kepayang Kanan, Sei Kepayang Kiri, Sei Nangka Sumber: DKP Kabupaten Asahan, 2011 Berdasarkan data kecamatan sebelumnya, ada dua kecamatan yang merupakan sentra produksi ikan teri yaitu Kecamatan Silau Laut dan Tanjung Balai. Kecamatan Silau Laut merupakan salah satu kecamatan yang berada di kawasan pantai Timur Sumatera Utara dan terletak di wilayah pesisir. Luas wilayah Kecamatan Silau Laut sebesar 10.780 Ha 107,80 km. Batas kecamatan Silau Laut di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Air Joman, di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rawang Panca Arga, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Balai dan Selat Malaka, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara dan Selat Malaka. Kecamatan Silau Laut memiliki 5 desa Lubuk Palas, Bagan Sari, Silau Lama, Silau Bonto, dan Silau Baru BPS, 2011. Kecamatan Tanjung Balai merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Asahan yang terletak di dataran rendah dan merupakan daerah Pantai Utara Timur Sumatera Utara. Kecamatan Tanjung Balai berada pada 0-1 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kecamatan Tanjung Balai sebesar 60,20 km 2 6.020