Kapal Nelayan ABK dan Sistem Bagi Hasil

49

6.4 Produksi dan

Effort Sumberdaya Ikan Teri Produksi ikan teri tidak dapat dipisahkan dari effort atau faktor upaya. Volume produksi yang diperoleh akan meningkat jika effort ditingkatkan. Hal ini tidak sepenuhnya berlaku pada sektor perikanan, karena adanya faktor biologis seperti kematian alamiah dan rekruitmen yang dapat mempengaruhi kelimpahan sumberdaya. Perkembangan produksi dan effort sumberdaya ikan teri ini dapat dilihat pada Gambar 11. Sumber: DKP Provinsi Sumatera Utara , 2011 Gambar 11. Grafik Jumlah Produksi Ikan Teri dan Effort di Kabupaten Asahan Tahun 2002-1010 Gambar 11 memperlihatkan bahwa perkembangan produksi ikan teri dari setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Produksi rata-rata dari periode 2002-2010 adalah 725,94 ton. Jumlah produksi tertinggi dan terendah dicapai pada tahun 2006 sebesar 1.050 ton dan 2009 sebesar 426 ton. Peningkatan dan penurunan yang paling drastis terjadi pada tahun 2003 sebesar 22,40 dan 2008 sebesar 51,63. Penurunan produksi ikan teri pada tahun 2008 disebabkan adanya pengurangan pengoperasian effort penangkapan ikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pada harga bahan bakar minyak BBM tahun tersebut sehingga mengakibatkan peningkatan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan penerimaannya. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 P rod u k si d an E ff or t Tahun Effort Produksi 50 Jumlah effort yang kecil pada tahun 2003-2006 diawali dengan sebab meningkatnya harga BBM tahun 2003. Produksi ikan mengalami penurunan yang sangat drastis pada awal kenaikan BBM sehingga menurunkan jumlah effort pada tahun 2004 dengan produksi ikan yang juga menurun. Kondisi ini diikuti dengan peningkatan produksi pada tahun 2005-2006. Kondisi ini sesuai dengan teori, yaitu biaya yang meningkat akan menurunkan inputnya effort sehingga stok ikan di laut akan mengalami peningkatan pada tahun berikutnya. Peningkatan effort terjadi pada tahun 2005-2008. Peningkatan jumlah effort ini menunjukkan bahwa ikan teri merupakan sumber mata pencaharian penting bagi masyarakat Kabupaten Asahan sehingga mendorong masyarakat untuk menambah jumlah alat tangkap yang digunakan.

6.5 Catch per Unit Effort CPUE Ikan Teri

Hasil tangkapan per upaya penangkapan CPUE mencerminkan nilai produktivitas atau efisiensi teknis dari suatu effort yang digunakan untuk menangkap ikan. Nilai CPUE yang tinggi mencerminkan tingkat produktivitas dan efisiensi effort bernilai tinggi, karena dengan upaya yang rendah menghasilkan tingkat produksi ikan yang tinggi. Tabel 14. Perkembangan Produksi dan Effort Sumberdaya Ikan Teri Tahun Produksi Ton Pukat Teri Trip CPUE 2002 678,60 1.271 0,53391 2003 874,50 384 2,27734 2004 769,00 398 1,93216 2005 909,50 408 2,22917 2006 1.050,00 417 2,51799 2007 783,30 1.033 0,75828 2008 516,60 1.648 0,31347 2009 426,00 1.483 0,28726 2010 526,00 1.483 0,35469 Rata-rata 725,94 947,22 0,76639 Sumber: Hasil Analisis Data, 2012 Hasil tangkapan per upaya penangkapan CPUE yang dilakukan untuk menangkap ikan teri periode 2002-2010 berfluktuasi tiap tahunnya. Nilai CPUE yang paling tinggi diperoleh pada tahun 2006 sebesar 2,51799 ton per trip dan 51 nilai terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,28726 ton per trip. Hal ini terjadi karena jumlah effort pada tahun 2009 jauh lebih besar daripada tahun 2006 dan jumlah produksi pada tahun 2009 lebih kecil daripada tahun 2006. Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa rata-rata CPUE ikan teri dari periode 2002-2010 sebesar 0,76639 yang berarti bahwa dengan tingkat effort sebesar 947,22 trip akan menghasilkan produksi sebesar 725,94 ton. Sumber: Hasil Analisis Data, 2012 Gambar 12. Grafik Hubungan CPUE dengan Upaya Penangkapan Effort Ikan Teri Tahun 2002-2010 Gambar 12 menunjukkan bahwa korelasi antara CPUE dan effort adalah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun effort ditingkatkan tetapi tidak seiring dengan jumlah tangkapan`maka nilai CPUE menjadi kecil fenomena open access. Hal ini dibuktikan dengan data Tabel 15 bahwa jika tingkat effort di atas angka seribu, maka menghasilkan nilai CPUE di bawah angka 1 sedangkan jika tingkat effort di bawah angka seribu maka menghasilkan nilai CPUE di atas angka satu. Hal ini berarti semakin tinggi jumlah effort, maka nilai CPUE akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah jumlah effort, nilai CPUE akan semakin tinggi. Hubungan di atas digambarkan pada persamaan Y = 2,87662– 0,00172X, dimana koefisien α= 2,87662 dan β= -0,00172. Persamaan ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan effort X sebesar satu satuan trip, maka akan menurunkan jumlah CPUE Y sebesar 0,00172 ton per trip.

6.6 Parameter Alpha dan Beta

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model Gordon Schaefer. Penggunaan model ini karena adanya kesesuaian dalam penelitian ini dengan y = 2,87662-0,00172x R² = 0,943 0,5 1 1,5 2 2,5 3 500 1000 1500 2000 C P U E to n p e r t r ip Effort CPUE Linear CPUE