Letak Geografis dan Keadaan Alam

37 lainnya. Jenis ikan yang ditangkap antara lain: kakap, kerapu, senangin, tongkol, bawal hitam, bawal putih, tenggiri, pari, teri, cumi, sotong, kepiting, rajungan, udang putih dan udang windu, dan lain-lain DKP Kabupaten Asahan, 2011. Kabupaten Asahan memiliki satu Tempat Pelelangan Ikan TPI dan satu Pangkalan Pendaratan Ikan PPI. Keduanya terletak di Kecamatan Tanjung Balai. Kabupaten Asahan juga memiliki 13 galangan kapal yang terletak di Kecamatan Tanjung Balai DKP Kabupaten Asahan, 2011. Jumlah nelayan di Kabupaten Asahan adalah 12.931 orang yang terdiri dari nelayan penuh, sambilan utama dan sambilan tambahan. Sebagian besar nelayan di Kabupaten Asahan adalah nelayan penuh yaitu 4.305 orang. Kecamatan Tanjung Balai memiliki jumlah nelayan tebanyak dibanding kecamatan pesisir lainnya yaitu 6.957 orang. Secara rinci jumlah nelayan dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7. Jumlah Nelayan di Wilayah Pesisir Tahun 2010 Kecamatan Jumlah Pemilik orang Jumlah Buruh orang Jumlah orang N e layan p e n u h N e layan S am b il an u tam a N e layan S am b il an T am b ah an N e layan P e n u h N e layan S am b il an u tam a N e layan S am b il an T am b ah an Tanjung Balai 2.586 2.265 306 800 600 400 6.957 Silau Laut 336 49 - 301 100 145 931 Sei Kepayang 621 178 243 897 158 242 2.339 Sei Kepayang Timur 473 152 89 270 150 172 1.306 Sei Kepayang Barat 289 127 232 421 137 192 1.398 Jumlah orang 4.305 2.771 870 2.689 1.145 1.151 12.931 Sumber: DKP Kabupaten Asahan, 2011 Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah nelayan di daerah penelitian Tanjung Balai dan Silau Laut sebesar 61,00 dari total jumlah nelayan di Kabupaten Asahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa wilayah penelitian merupakan pusat aktivitas perikanan.

5.2.2 Hasil Produksi dan Nilai Produksi Ikan

Produksi ikan Kabupaten Asahan berfluktuasi tiap tahunnya. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2003 yaitu 65.540,4 ton sedangkan produksi terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 55.092,8 ton. Nilai produksi tertinggi terjadi 38 pada tahun tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.392.253.000,- sedangkan nilai produksi terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp. 375.959.300,-. Tabel 8 menunjukkan data produksi dan nilai produksi ikan di Kabupaten Asahan. Tabel 8. Hasil dan Nilai Produksi Ikan di Kabupaten Asahan Sumber : : DKP Kabupaten Asahan, 2011 Persentase perubahan produksi yang signifikan terjadi pada tahun 2004. Penurunan sebesar 15 terjadi pada tahun tersebut dibanding produksi pada tahun sebelumnya. Persentase perubahan nilai produksi yang signifikan terjadi pada tahun 2007. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan tingkat harga ikan pada tahun 2007 sehingga meningkatkan nilai produksi ikan. Persentase peningkatan pada tahun tersebut sebesar 112,99 .

5.2.3 Armada Perikanan dan Alat Tangkap

Armada kapal yang menjadikan Kabupaten Asahan sebagai fishing base port adalah perahu tanpa motor dan perahu dengan motor. Jumlah armada perahu tanpa motor yang beroperasi cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun selama enam tahun terakhir 2005-2010, sedangkan perahu motor mengalami fluktuasi. Tahun 2008 terjadi penurunan jumlah armada kapal yang drastis. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga BBM dari Rp 4.500,- menjadi Rp 5.500,- per liter sehingga banyak nelayan yang keluar dari industri perikanan. Perkembangan jumlah armada perikanan tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Tahun Produksi ton Persentase Nilai Produksi x Rp. 1.000,- Persentase 2003 65.540,40 - 553.926.220 - 2004 55.092,80 -15,94 375.959.300 -32,13 2005 56.640,90 2,81 385.358.293 2,50 2006 58.189,00 2,73 394.757.285 2,44 2007 61.445,85 5,60 840.813.043 112,99 2008 64.702,70 5,30 1.286.868.800 53,05 2009 57.952,00 -10,43 1.363.995.000 5,99 2010 58.540,80 1,02 1.392.253.000 2,07 Rata-rata 59.763,06 -1,27 824.241.368 20,99 39 Tabel 9. Perkembangan Jumlah dan Jenis Armada Perikanan di Kabupaten Asahan Tahun 2005-2010 Tahun Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Jumlah Jukung Perahu 2005 190 4.676 4.943 9.809 2006 116 4.704 4.959 9.779 2007 133 4.759 5.031 9.923 2008 14 2.552 3.095 5.661 2009 17 2.577 3.125 5.719 2010 18 2.615 3.172 5.805 Sumber: DKP Kabupaten Asahan, 2011 Armada kapal yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan berkisar antara 0-30 GT. Kecamatan Tanjung Balai memiliki jumlah kapal terbanyak dibanding dengan kecamatan pesisir lainnya. Hal ini karena daerah Tanjung Balai merupakan pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Asahan. Sebagian besar kapal yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan adalah kapal dengan kekuatan 0-5 GT. Kapal yang berkekuatan 60-10 GT dan 11-30 GT masih sangat sedikit beroperasi di perairan Kabupaten Asahan. Rincian jumlah kapal di tiap kecamatan disajikan pada Tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Jumlah Kapal di Tiap Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 Kecamatan Jumlah Kapal Unit 0 – 5 GT 6 – 10 GT 11- 30 GT Sei Kepayang 37 - - Sei Kepayang Barat 38 - - Sei Kepayang Timur 500 40 - Tanjung Balai 1.189 269 1 Silau Laut 197 4 - Sumber: : DKP Kabupaten Asahan, 2011 Kapal yang beroperasi di perairan Kabupaten Asahan menangkap jenis ikan yang bervariasi dan menggunakan alat tangkap yang bervariasi pula. Ada limabelas alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten, seperti bagan tancap, sero, rawai hanyut, rawai tetap, tuamang, pukat teri, pukat rantai, pukat cincin, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring klitik, jaring insang tetap, tramel net, bubu, dan alat pengumpul kerang. Alat tangkap yang banyak digunakan pada tahun 2010 adalah jaring insang hanyut. Biasanya alat tangkap tersebut digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis besar. Selanjutnya, alat