Potensi Perikanan Asahan Kondisi Perikanan Kabupaten Asahan
40 tangkap yang paling sedikit jumlahnya adalah jaring klitik. Perkembangan jumlah
alat penangkapan ikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perkembangan Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Asahan Tahun 2005-2010
Satuan: Unit
Jenis Alat Tangkap Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Bagan Tancap 56
62 136
100 102
104 Sero
135 149
118 20
21 22
Rawai Hanyut 170
181 239
188 190
193 Rawai Tetap
187 198
238 174
176 179
Tuamang 206
216 289
166 168
171 Pukat Teri
57 62
99 88
91 93
Pukat Rantai 300
310 407
95 98
100 Pukat cincin
105 110
125 -
- -
Jaring Insang Hanyut 1.624
1.648 1.699
1.681 1.712
1.744 Jaring Lingkar
90 96
108 -
- -
Jaring Klitik 45
45 48
- -
- Jaring Insang Tetap
987 989
1.069 645
652 662
Tramel Net 291
303 378
210 213
217 Bubu
55 61
99 78
81 82
Alat Pengumpul Kerang 582
593 629
443 448
454
Sumber: : DKP Kabupaten Asahan, 2011
Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan teri di Kabupaten Asahan adalah pukat teri. Selama enam tahun terakhir 2005-2010 pukat teri
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mayoritas nelayan ikan teri menggunakan pukat teri dibanding alat tangkap lainnya. Beberapa nelayan ada
yang masih menggunakan songko untuk menangkap ikan teri tetapi pengunaannya amat sedikit sehingga tidak terdata oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Asahan.
V